Sukses

Dikaruniai Anak Down Syndrome, Ini Cara Pendiri POTADS Berdamai Dengan Diri Sendiri

Memiliki anak dengan down syndrome bukan perkara mudah bagi setiap orangtua. Begitu pula bagi Pendiri Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) Noni Fadhilah.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan down syndrome bukan perkara mudah bagi setiap orangtua. Begitu pula bagi Pendiri Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) Noni Fadhilah.

Saat mengetahui anaknya, Zeina, menyandang down syndrome ia mengaku butuh waktu dua tahun untuk berdamai dengan diri sendiri.

“Di awal untuk saya menerima Zeina itu dua tahun lamanya saya harus berjuang untuk diri saya sendiri, kenapa harus saya? Itu saja yang terus berputar di otak saya dan sampai saya kesal sama Tuhan tapi akhirnya saya dapatkan bahwa ini adalah berlian saya,” ujarnya dalam webinar POTADS ditulis pada Kamis (15/10/2020).

Noni tidak mengetahui bagaimana ia akhirnya dapat berdamai dengan diri sendiri. Tidak menargetkan sesuatu menjadi cara hidup yang dipilihnya, karena jika memiliki target dan tidak tercapai maka akan membuatnya kecewa.

“Yang saya targetkan hanyalah saya harus berbuat semaksimal mungkin, sebisa saya, semampu saya, karena kalau saya merasa harus mampu saya akan kecewa. Jadi terus berusaha dan serahkan kepada Allah.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Membaca Kitab Suci

Ketika semangat orangtua dalam mendidik anak down syndrome mulai turun, Noni menyarankan untuk membaca kitab suci untuk menenangkan hati.

“Kita tentu sama-sama tahu, ketika sedang merasa tidak enak akan sangat nyaman jika kita membaca kitab suci.”

“Namun tetap, ketika Zeina kecil saya tidak pernah menargetkan dia harus bisa apa, kasihan Zeinanya dan saya tidak mau stres kalau kita stres anak pun akan stres.”

Ia mengimbau para orangtua untuk tidak menyesali keadaan anaknya. “Kalau kita menyesali kita punya anak down syndrome, sama saja kita melawan Tuhan, dia bukan milik kita, semenit lagi bisa saja dia sudah tidak ada baru kita nangis-nangis.”

Seperti anak lainnya, anak down syndrome hanyalah titipan, tambahnya. Orangtua hanya bisa melakukan yang terbaik seoptimal mungkin untuk menjaga titipan itu.

“Benahi diri kita dulu, kita tidak nyaman? Nyamankan, banyak kiat-kiat secara agama, laksanakan, benar akan dapat ketenangan itu dan yakinkan bahwa ini benar-benar titipan. Tolong jangan pernah menyesali, dia adalah berlian kita, yakinkan itu, saya sudah merasakannya,” pungkasnya.  

3 dari 3 halaman

Infografis Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.