Sukses

Mengenal Katarak Sebagai Awal Disabilitas Netra

Trakoma dan glaukoma disebut sebagai penyebab utama disabilitas netra. Namun, selain kedua penyakit itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya disabilitas sensorik netra salah satunya katarak.

Liputan6.com, Jakarta Trakoma dan glaukoma disebut sebagai penyebab utama disabilitas netra. Namun, selain kedua penyakit itu, ada beberapa kondisi lain yang dapat menjadi pemicu terjadinya disabilitas sensorik netra salah satunya katarak.

Trakoma adalah infeksi yang disebabkan bakteri chlamydia trachomatis yang memengaruhi mata. Sedang, glaukoma adalah penyakit yang menyerang aqueous humor atau cairan pembawa gizi dan membuang sampah yang ada di bagian belakang kornea.

Menurut peneliti dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Djadja Rahardja katarak merupakan kondisi yang membuat lensa menjadi keruh. Biasanya diakibatkan oleh kecelakaan atau faktor usia. Anak-anak dengan katarak bawaan biasanya bisa dioperasi.

“Jika memungkinkan, operasi ini dilakukan sedini mungkin untuk memberikan kemungkinan perkembangan penglihatan yang lebih baik. Apabila lensa tidak ada, maka mata akan kelihatan datar (aphakic) dan cahaya tidak akan tersaring secara sempurna,” kata Djadja dalam penelitiannya yang ditulis Senin (7/9/2020).

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Katarak

Melansir Klikdokter, sebagian besar katarak atau kekeruhan lensa timbul pada usia tua sebagai akibat paparan terus menerus terhadap pengaruh lingkungan dan pengaruh lainnya. Beberapa hal yang dapat memengaruhinya adalah merokok, radiasi sinar ultraviolet, dan peningkatan kadar gula darah.

Umumnya, katarak terjadi pada lanjut usia (lansia) atau disebut katarak senilis (katarak terkait usia). Sebagian kecil kasus katarak juga dapat berhubungan dengan penyakit mata seperti glaukoma, ablasi, retinitis pigmentosa, trauma, uveitis, miopia tinggi, pengobatan tetes mata steroid, dan tumor intraokular.

Selain itu bisa juga dipengaruhi oleh penyakit sistemik spesifik. Misalnya diabetes, galaktosemia, hipokalsemia, steroid atau klorpromazin sistemik, rubella kongenital, distrofi miotonik, dermatitis atopik, down syndrome, dan katarak turunan. Radiasi sinar X turut diduga dapat memengaruhi kekeruhan lensa mata.

Penuaan menjadi penyebab utama terjadinya katarak. Saat menua seseorang akan kehilangan fungsi organ tak terkecuali mata.

Adanya riwayat trauma bisa menjadi alasan selanjutnya. Lensa mata yang pernah mengalami kerusakan saat muda, misalnya akibat masuknya serpihan material tajam ke mata, terbentur bola, atau kembang api akan membuat katarak muncul lebih cepat.

Selain riwayat trauma, riwayat penyakit tertentu juga berkaitan dengan kejadian katarak di kemudian hari. Misalnya penyakit diabetes melitus, hipokalsemia (kekurangan kalsium darah), dan dermatitis atopik (penyakit kulit alergi).

“Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama. Contohnya obat kortikosteroid (sering digunakan untuk obat anti peradangan) dan amiodaron (obat untuk mengatur irama jantung). Penggunaan obat-obat tersebut berkaitan dengan kejadian katarak atau kekeruhan lensa,” mengutip Klikdokter.

Katarak atau kekeruhan lensa juga dapat diderita sejak lahir, yaitu pada katarak kongenital. Katarak atau kekeruhan lensa dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak. Penyebab utamanya terutama berkaitan dengan infeksi selama kehamilan, khususnya rubella. Penyebab lainnya bisa dipicu kebiasaan merokok atau terpapar racun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.