Sukses

Cerita Kesuksesan Bronson Layton yang Tak Pernah Diberitahu Autisme oleh Orangtuanya

cerita Bronson Layton, seorang tutor bahasa Inggris berusia 22 tahun dan YouTuber dari Ragland, Alabama, baru-baru ini cukup memberikan inspirasi.

Liputan6.com, Jakarta Menerima diri sendiri yang disabilitas di mata orang lain, bisa menjadi tantangan. Dalam arti tertentu, mungkin akan sulit untuk menyukai hal-hal tertentu tentang diri kita sendiri dan mengetahui bahwa seseorang mungkin melihat "kekurangan" kita.

Namun cerita Bronson Layton, seorang tutor bahasa Inggris berusia 22 tahun dan YouTuber dari Ragland, Alabama baru-baru ini cukup memberikan inspirasi.

Bronson Layton didiagnosis dengan bentuk langka yang disebut Pervasive Developmental Disorder – Not Otherwise Specified (atau PDD-NOS).

Dalam unggahannya, Layton merinci bagaimana ia tumbuh hidup dengan autisme, dimulai dengan diagnosisnya pada usia 2 tahun, hingga pada usia 15 ia mengetahui sendiri hasil diagnosis dokter terhadap kondisinya. Menurut Layton, orang tuanya tidak pernah memberitahunya tentang hal itu sampai dia mengetahui sendiri saat membersihkan di rumah.

Dia mengerti bahwa orang tuanya menyimpannya dari mereka karena mereka ingin melindunginya. Tapi ini membuat Layton menerima siapa dirinya sebagai individu. Layton tidak pernah berhenti melakukan hal-hal besar dalam hidup. Dia fokus pada bakatnya dan membantu kesulitan belajar teman-temannya. Sejak itu, terlepas dari berbagai rintangan ini, ia terus melakukan banyak hal besar, termasuk menjadi ketua kelas, lulusan kelas terkemuka, mendapatkan gelar Master di sebuah perguruan tinggi bergengsi, dan mengelola saluran YouTube-nya sendiri.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semangat dukungan

"Tidak peduli seberapa berbeda Anda, Anda berada di jalan yang benar dalam hidup. Jangan khawatir, Anda sudah mendapatkannya," katanya, mengutip Boredpanda.

Layton juga menawarkan untuk berbagi nasihat dan pengalamannya tentang bagaimana menghadapi kehidupan autisme bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan.

Layton punya perasaan bahwa dia perlu menceritakan kisah ini kepada dunia, dan dia melakukannya. Orang-orang memujinya karena kisah hidupnya yang luar biasa, menyebutnya inspirasi dan berterima kasih padanya karena telah membagikannya. Beberapa menyampaikan harapan terbaiknya kepadanya dan bahkan berbagi pengalaman mereka sendiri dengan autisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.