Sukses

Dihina karena Disabilitas, Melissa Blake Balas Ocehan Warganet dengan Swafoto

Melissa Blake, seorang jurnalis difabel mengunggah tulisan kontroversial di Twitternya. Unggahan itu berisi imbauan kepada warganet untuk berhenti mengikuti Presiden Donald Trump dan ingin melihat reaksi mereka.

Liputan6.com, Jakarta Melissa Blake, seorang jurnalis difabel mengunggah tulisan kontroversial di Twitternya. Unggahan itu berisi imbauan kepada warganet untuk berhenti mengikuti Presiden Donald Trump dan ingin melihat reaksi mereka.

Alih-alih berkomentar tentang Trump, warganet malah berkomentar tentang keadaan fisik wanita berusia 38 itu.

Melissa memiliki sindrom Freeman Sheldon, gangguan tulang dan otot yang memengaruhi bentuk wajah, tangan, dan kaki.

“Orang-orang membicarakan penampilan saya dengan cara yang benar-benar menghina. Salah satu dari mereka mengatakan bahwa saya dilarang memposting foto saya di media sosial karena gemuk dan jelek," ujarnya mengutip People.

Komentar pedas warganet tidak didiamkan begitu saja. Wanita asal Dekalb, Illinois, AS ini malah memutuskan menggunakan kesempatan itu untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa "saya memiliki hak untuk dilihat sebagai seseorang dengan disabilitas."

Melissa kemudian mengunggah tiga swafoto pada 7 September "untuk melakukan kebalikan dari apa yang mereka ingin saya lakukan."

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dapat Banyak Dukungan

Tiga foto itu dibagikan dengan 7.500 pengikutnya saat itu. Tindakan ini memancing orang-orang yang memihaknya untuk menyukai dan me-retweet-nya. Sejak saat itu, pengikutnya tumbuh menjadi lebih dari 65.000.

“Saya ingin orang-orang ini tahu bahwa mereka tidak bisa mengintimidasi saya. Saya pikir banyak wanita juga berurusan dengan itu, bukan hanya wanita penyandang disabilitas. Ini bisa menjadi tempat yang sangat beracun dan bisa ada banyak hal negatif.”

Setelah dia melihat respons besar dari tweetnya, media sosial telah menjadi kegembiraan baginya.

"Itu benar-benar membuat saya melihat hal baik. Banyak hal telah berubah."

Sepanjang hidupnya, Melissa telah menjalani 26 kali operasi untuk meluruskan persendian dan tulangnya dan telah berhasil tetap positif meski diintimidasi sepanjang hidupnya.

"Saya merasakan dukungan dari begitu banyak orang di seluruh dunia yang bahkan tidak pernah saya temui," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.