Sukses

LPDP dan AAS, Dua Rekomendasi Beasiswa untuk Penyandang Disabilitas

Australia Awards Scholarship (AAS) dikenal sebagai program beasiswa yang tidak hanya menerima siswa regular tapi juga siswa dengan disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Australia Awards Scholarship (AAS) dikenal sebagai program beasiswa yang tidak hanya menerima siswa regular tapi juga siswa dengan disabilitas. Berdasarkan waktu pendidikan, beasiswa ini terbagi menjadi jangka panjang dan jangka pendek.

Salah satu penyandang disabilitas yang sempat mengikuti AAS jangka pendek adalah Sutinah. Menurut alumni AAS ini, program tersebut merupakan pelatihan singkat selama 2 minggu di Australia.

“Saya waktu itu di Griffith University dan pelatihannya tentang business women. Saat saya pelatihan kebetulan itu untuk umum bukan khusus untuk disabilitas tapi mereka memang mencari minimal satu disabilitas dan Alhamdulillah saya lolos pada 2016,” ujar Sutinah dalam Kongkow Inklusif Konekin (12/7/2020).

Sebelum keberangkatan, ia mengikuti pelatihan terlebih dahulu selama tiga hari di Bandung. Dalam pelatihan itu ia arahkan untuk merencanakan hal apa saja yang akan dilakukan di Australia dan diberitahu barang-barang apa saja yang perlu dibawa.

“Kalau temanya sendiri untuk yang jangka pendek itu banyak, sebelum pandemi hampir tiap bulan temanya beda-beda. Saat pandemi program ini ditiadakan.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahapan Seleksi LPDP

Selain beasiswa AAS, Sutinah juga sempat mendapatkan beasiswa LPDP pada 2019. Menurutnya, hal yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan beasiswa LPDP hampir dengan beasiswa lainnya.

“Hampir sama seperti beasiswa yang lainnya. Pertama, TOEFL minimal 400, IPK 2.75, dan kalau untuk LPDP ada Batasan umur. Kalau untuk S2 batasan umurnya 35 tahun dan yang S3 itu 40 tahun.”

Ia mendaftar beasiswa pada akhir Februari hingga akhir Mei 2019. Kemudian ada beberapa tahapan yang perlu dilalui. Yang pertama tahap dokumentasi kurang lebih selama 2 bulan.

“Kalau lolos dokumentasi, kita ada tes SBK (Sistem Berbasis Komputer) dan pengumumannya menunggu 1 bulan. Kalau lolos, ada seleksi selanjutnya yaitu wawancara dan verifikasi data. Wawancara juga ada dua tahap, pertama psikotes dan kedua tentang ilmu yang mau kita ambil.”

Jadi, LPDP memiliki 3 tahap yaitu dokumentasi, SBK, dan wawancara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.