Sukses

Dikaruniai Anak Autisme, Abdul Fatah Kini Buka Kursus Musik untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sejak Januari 2020 Abdul Fatah Al Fauzi mulai mengajar musik untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kegiatannya ini berawal ketika putranya diketahui menyandang autisme.

Liputan6.com, Jakarta Sejak Januari 2020 Abdul Fatah Al Fauzi mulai mengajar musik untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kegiatannya ini ternyata terinspirasi dari kebiasaannya mengajarkan putranya yang autisme.

Sebagai pecinta musik, pria yang akrab disapa Pak Abi ini mulai mengenalkan musik pada putranya. Kegiatan ini dipublikasikan di sosial media dan mendapatkan respons positif dari warganet yang kebanyakan adalah orangtua ABK.

Meski terbilang baru, namun namanya mulai dikenal sebagai pelatih musik. Berbagai permintaan pun datang dari berbagai kota seperti Sukabumi, Bogor, Depok, Jakarta, Hingga Medan.

“Saya memang suka musik kemudian saya dikaruniai anak yang menyandang autisme, sejak saat itu saya mengajar musik pada anak saya dan ternyata beberapa orangtua ABK tertarik,” ujar Abi ketika dihubungi Disabilitas Liputan6.com, Rabu (8/7/2020).

Pria usia 32 ini sempat diragukan kemampuannya namun setelah mengirim video, beberapa orangtua mulai memutuskan untuk mengkursuskan anaknya. Hingga kini, ia memiliki setidaknya 15 murid privat.

“Minggu pertama saya kirim video perkembangan anak-anak saat kursus. Minggu berikutnya, murid kursus bertambah karena orangtua lain juga melihat video tersebut.”

 Selain mengajar privat, Abi juga mengajar di beberapa sekolah khusus dan dipercaya untuk menyampaikan materi musik pada sekitar 50 siswa penyandang autisme dan down syndrome.

Kini, ia mulai membuka tempat kursus di Kawasan Bogor dengan nama Rumah Musik Anak Special. “Saya merintis ini dari nol dan mengerjakan semuanya sendiri.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan Selama Mengajar

Menurut Abi, mengajar musik bagi ABK bukanlah perkara yang mudah. Lokasi yang jauh dan keadaan anak yang acap kali tantrum menjadi tantangan tersendiri.

“Sebenarnya secara metode ya sama saja seperti mengajar anak PAUD. Tapi yang susah adalah menjalin chemistry dengan anak.”

“Energi harus maksimal, harus professional kalau menghadapi tantrum, semua masalah pribadi harus disingkirkan karena mereka lebih peka. Mereka tahu mana yang ikhlas mana yang tidak.”

Menurut pengalamannya, ketika ia malas mengajar dan memaksakan untuk datang, tak jarang energi itu sampai kepada anak dan mereka dapat merasa tidak nyaman sampai tantrum.

“Kalau mengajar anak special, kitanya juga harus spesial, kuncinya ketika anak tantrum, kitanya jangan tantrum juga, jangan marah.”

Sebagai bentuk dokumentasi dan pengenalan, Abi membagikan berbagai kegiatannya di Instagram @rumahmusikanakspecial, Facebook Rumah Musisi Autis, dan YouTube Rumah Musisi Autis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.