Sukses

Forum Autisme Mumbai Peringati Autistic Pride Day 2020 Secara Daring

Autistic Pride Day adalah perayaan yang diadakan setiap tahun untuk penyandang autisme. Setiap tahun pada tanggal 18 Juni, Autistic Pride Day diperingati untuk menghormati hak-hak orang autis.

Liputan6.com, Jakarta Autistic Pride Day adalah perayaan yang diadakan setiap tahun untuk penyandang autisme. Setiap tahun pada tanggal 18 Juni, Autistic Pride Day diperingati untuk menghormati hak-hak orang autis.

"Kami telah berusaha menciptakan kesadaran selama lebih dari 20 tahun dan kami telah mencapai tingkat keberhasilan yang besar. Upaya kami adalah menjangkau orang-orang sebaik mungkin dan menciptakan kelompok pendukung," ujar Chitra Iyer, aktivis forum untuk Autisme di Mumbai, kepada NDTV.

Karantina wilayah akibat COVID-19 telah berdampak pada semua orang dan para orangtua akan berusaha keras untuk menjaga anak-anak tetap di rumah.

"Selama karantina kami telah mengadakan webinar untuk memberdayakan orangtua agar mereka tidak merasa sendirian. Kami mendorong orangtua untuk berpartisipasi dan melibatkan anak-anak sebanyak mungkin," kata Iyer.

"Pada Autistic Pride Day kali ini, anak-anak berdandan dan mengikuti program online. Mereka akan tampil satu per satu. Kami telah melakukan latihan dan anak-anak sangat bangga. 24 dari mereka akan berpartisipasi, yang termuda usia 8 dan yang tertua usia 27,” tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menghentikan Diskriminasi

Autisme dimulai selama masa kanak-kanak dan cenderung bertahan hingga remaja dan dewasa, kata para pakar. Ini mengacu pada serangkaian kondisi yang ditandai oleh beberapa derajat gangguan perilaku sosial, komunikasi, bahasa, berbagai minat, dan kegiatan yang unik bagi individu dan dilakukan berulang-ulang.

Orang-orang dengan autisme sering mengalami pelanggaran HAM, diskriminasi dan stigma. Hari Autisme Sedunia dan Autistic Pride Day diperingati untuk menghentikan diskriminasi semacam itu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari 160 anak-anak memiliki Autism Spectrum Disorder. WHO mendorong keluarga untuk membangun lingkungan yang mendukung anak autis.

Memperlakukan mereka secara setara dan melibatkan mereka dalam kegiatan rutin seperti memasak, berbelanja, dan beres-beres sangat berpengaruh dalam memberikan kehidupan yang bahagia, kata badan kesehatan terkemuka itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.