Sukses

Pendiri Bisnis Kesehatan Akui Mendiang Putri yang Down Syndrome Jadi Inspirasi

Sinead Clarke kini telah sukses mendirikan bisnis kesehatan dan kebugaran khusus untuk penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Jakarta Kehidupan seorang wanita berubah setelah putrinya yang down syndrome meninggal dunia. Sinead Clarke kini telah sukses mendirikan bisnis kesehatan dan kebugaran khusus untuk penyandang disabilitas.

Sang putri, Ruby yang menderita Down Syndrome, secara tragis meninggal karena komplikasi epilepsi di usia 7 tahun pada 12 Mei 2018.

"Dia menderita epilepsi hanya dalam enam bulan, tetapi kita tidak pernah merasa bahwa itu akan mengancam jiwa," kata Sinead.

"Dia tiba-tiba jatuh sakit dengan kejang dan dirawat di Rumah Sakit Altnagelvin dan 10 hari kemudian dia meninggal," ujar Sinead, seperti ditulis laman Derrynow.

"Itu adalah kejutan yang mengerikan. Rasanya putus asa."

Tahun lalu, Sinead didekati oleh seorang teman lama Bronagh McNamara yang menyarankan mereka untuk menggunakan keahlian mereka dalam melatih fisik orang dengan kebutuhan khusus. Ia pun diminta membuat program dan kelas kebugaran bagi orang-orang dengan ketidakmampuan belajar dan fisik.

Sinead sendiri telah memiliki gelar Sports Leisure Management dan sebelumnya mengelola gym di Trinity College Dublin sebelum akhirnya mendirikan perusahaan kebugaran sendiri di County Wicklow.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruby sumber inspirasi

Sahabatnya, Bronagh juga memiliki gelar olahraga dan menjadi tertarik untuk membantu penyandang cacat setelah melakukan penempatan kerja di Foyle Down Syndrome Trust (FDST).

"Saya selalu tertarik untuk melatih olahraga dan kebugaran kepada siapa pun dengan segala jenis disabilitas, jadi kami (dan Bronagh) cocok," kata Sinead.

"Memiliki Ruby memberi saya lebih banyak pengetahuan tentang ketidakmampuan belajar sehingga saya anggap ini warisan yang indah agar terus membantu orang lain," ujarnya.

"Ada kesalahpahaman bahwa orang dengan Sindrom Down tidak dapat berolahraga atau cenderung kelebihan berat badan, tetapi itu karena tidak ada intervensi. Padahal itu lebih pada keadaan daripada Down Syndome," katanya lagi.

Sejak memulai bisnis mereka, Bronagh dan Sinead telah bekerja dengan FDST dan Destined dan juga menyediakan layanan pelatihan pribadi.

Salah satu klien mereka yang paling berdedikasi adalah Jill McCallion, seorang wanita muda dengan Down Syndrome, yang telah sepenuhnya jatuh cinta pada dunia kesehatan dan kebugaran sejak Bronagh menjadi pelatih pribadinya.

"Ketika kita mulai, Sinead bahkan tidak ingin keluar dari mobil untuk pergi ke gym, tetapi dia benar-benar mengubah pola pikirnya," kata Bronagh.

"Sekarang dia suka berolahraga. Dia benar-benar luar biasa dan sangat berdedikasi," kata Bronagh.

"Karena lockdown, dia harus melanjutkan latihannya di rumah, tetapi dia mengirim sms kepada saya setiap hari Jumat untuk mencari hal-hal baru yang harus dilakukan."

Sinead dan Bronagh sekarang berharap untuk mengembangkan aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu orang-orang dari semua kemampuan dengan latihan yang dirancang khusus.

"Aku akan senang melakukannya demi Ruby. Kami juga berharap untuk mendirikan gym yang akan dirancang untuk orang-orang dengan disabilitas fisik maupun mental," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini