Sukses

Hilangkan Rasa Canggung, Jangan Terlalu Sungkan Bertanya Kepada Difabel

Rebecca Sullivan penyandang cerebral palsy asal Inggris memberi pemahaman kepada orang-orang untuk tidak terlalu sungkan kepada difabel.

Liputan6.com, Jakarta Rebecca Sullivan penyandang cerebral palsy asal Inggris memberi pemahaman kepada orang-orang untuk tidak terlalu sungkan kepada difabel.

Selama ini, ia melihat banyak orang yang penasaran tentang disabilitas. Namun, mereka cenderung tidak mengutarakan pertanyaan tersebut karena tidak yakin bagaimana caranya.

"Tidak apa-apa untuk bertanya, kebanyakan orang memiliki sifat ingin tahu. Ada kecanggungan dan saya merasa bahwa mereka ingin menanyakan sesuatu tetapi tidak yakin bagaimana caranya," kata Rebecca melansir Disability Horizons.

"Saya merasa yang terbaik adalah memberi tahu mereka dengan lembut bahwa boleh saja mengajukan pertanyaan dan mungkin menunjukkan disabilitas saya terlebih dahulu. Ini cenderung dapat mengurangi kegelisahan."

Rasa canggung juga membuat orang cenderung menghindari komunikasi dengan difabel. Salah satu penyebabnya, mereka tidak biasa bertemu dan bercengkrama dengan difabel di kehidupan sehari-hari, katanya.

"Ini adalah salah satu hal yang paling sulit, mengamati senyum simpatik sambil melihat kecanggungan di mata mereka."

"Kadang-kadang saya mencoba memecahkan kebekuan dan membuat orang tahu bahwa disabilitas saya hanya satu bagian dari diri saya. Orang-orang memiliki lebih banyak sisi lain daripada sekadar disabilitas mereka."

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Sungkan untuk Meminta Pengulangan

Cerebral palsy membuat kemampuan bicara Rebecca terganggu. Tak jarang kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak dapat dimengerti dengan mudah oleh orang lain.

"Terkadang orang tidak memberi tahu saya bahwa mereka tidak mengerti apa yang saya katakan dan menjawab dengan jawaban yang sama sekali berbeda atau hanya terdiam.

Alih-alih kesal pada diri sendiri, perempuan pengguna kursi roda ini mencoba mengingatkan orang lain bahwa tidak apa-apa untuk memintanya mengulangi apa pun yang mereka tidak mengerti.

"Saya dapat mengulangi perkataan dengan cara yang berbeda atau menguraikan kata spesifik yang sulit dipahami orang tersebut. Saya lebih suka mengulangi perkataan 10 kali daripada meminta seseorang mencoba menebak apa yang saya katakan."

Ia berharap pendapatnya ini dapat membantu mengubah perspektif orang-orang tentang disabilitas. Juga mendorong orang-orang untuk tidak terlalu sungkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.