Sukses

Wisata Virtual Bisa Jaga Kesehatan Mental, Berminat?

Pandemi COVID-19 membuat objek-objek wisata terpaksa harus ditutup sementara. Hal ini memicu timbulnya tren baru yang disebut wisata virtual.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 membuat objek-objek wisata terpaksa harus ditutup sementara. Hal ini memicu timbulnya tren baru yang disebut wisata virtual. Selain dapat diakses dari rumah, wisata virtual juga baik untuk kesehatan mental.

Nirmala Ika, psikolog sekaligus pecinta traveling menyampaikan, untuk orang yang suka jalan-jalan, wisata virtual bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Pemandangan alam yang dilihat dari layar gawai dapat memberi efek menenangkan.

“Virtual kan mainnya di mata, kalau melihat sesuatu yang indah itu bisa memberi efek menenangkan ke kita. Di otak dapat pesan bahwa ini adalah sesuatu yang menyenangkan otomatis hati dan perasaan akan ikut senang,” kata Ika kepada Liputan6.com, (15/5/2020).

Wisata virtual disebut sangat berguna apalagi jika tidak dipungut biaya, katanya. Bahkan, dengan wisata virtual, orang tidak hanya bisa mengunjungi tempat-tempat di Indonesia tapi juga di luar negeri.

“Ini berguna banget, apalagi kalau gratis bahkan kita bisa ke museum-museum di luar negeri. Sekarang link-linknya mulai banyak disebar, untuk orang yang suka jalan ini tuh akan menjadi hiburan tersendiri.”

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Atur Mindset

Dari sisi psikologis, menurut Ika dalam menghadapi COVID-19 yang penting adalah mindset diri sendiri.

“Kalau kita ngomong secara psikologi, sebenarnya yang penting itu mindset kita. Ibaratnya sekarang kita di rumah tapi merasa lagi di sebuah kafe, itu sebenarnya bisa banget kalau kita mengizinkan mindset kita membayangkan seperti itu.”

Sebaliknya, tambah Ika, jika seseorang berada di sebuah kafe di luar negeri tapi pikiran orang tersebut tidak di tempat itu maka kebahagiaan sebagai traveller tidak bisa dirasakan.

Menurutnya, walau seseorang berada di kamar tapi orang itu mengizinkan otaknya untuk menjelajahi pemikiran maka wisata virtual pun bisa sangat membantu.

“Sekarang kan banyak yang bisa digunakan, Google Satellite, wisata virtual, bahkan musik pun bisa membantu. Tubuh kita kan punya 5 indera, sebenarnya tetap bisa merasakan sensasi itu. Cuma, kembali lagi, kita izinkan otak kita untuk meng-eksplore atau tidak.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.