Sukses

Karakter Stickman Komunikasikan Informasi dengan Cepat, Positif, dan Realistis

Sejak sindrom hipermobilitas yang disandang semakin parah, Hannah Ensor, perempuan asal Inggris, memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka bisnis sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Sejak sindrom hipermobilitas yang disandang semakin parah, Hannah Ensor, perempuan asal Inggris, memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka bisnis sendiri.

Hipermobilitas adalah keadaan di mana sendi-sendi terlalu fleksibel. Semakin hari, gerakan tubuh semakin sulit dikendalikan.

Di usia 22 keadaannya semakin parah dan mengharuskan berhenti bekerja. Namun, dengan kemampuan yang ada ia berhasil membuka usaha sendiri dengan nama Stickman Communications.

"Kami di Stickman Communications membuat dan menjual produk yang menampilkan kartun Stickman dengan pesona humornya. Stickman membantu menciptakan pemahaman tentang gejala dan kebutuhan orang dengan berbagai disabilitas dan kondisi," kata Hannah kepada Disability Horizons.

"Dengan karakter Stickman, kami mengkomunikasikan informasi dengan cepat dan positif, namun realistis. Kami memiliki tujuan untuk memecah hambatan, kesalahpahaman, dan memungkinkan manajemen diri."

Produk yang dijual berupa kartu-kartu, stiker, buku, catatan tempel, pin lencana, poster, dan gelang.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latar Belakang

Usaha ini dilatarbelakangi kondisinya pada usia 23. Kala itu ia harus dirawat di rumah sakit karena Postural Tachycardia Syndrome (PoTS).

"Itu menyebabkan darah saya mengumpul bukannya bersirkulasi, sehingga saya bisa mendapatkan gejala seperti stroke ketika duduk dan berdiri."

"Pada saat itu, saya tidak bisa menyatukan kalimat. Tetapi saya menemukan bahwa saya bisa menggambar 'stickman'. Stickman, dikombinasikan dengan penjelasan tertulis sederhana dan mudah dipahami orang lain."

Cara mengkomunikasikan kondisi pribadi dengan menggambar karakter Stickman ini dibagikan kepada Asosiasi Sindrom Hipermobilitas. Ternyata orang-orang di asosiasi tersebut menyukainya.

"Jadi saya membuat kartu dan buklet tentang sindrom hipermobilitas menggunakan stickman untuk meningkatkan kesadaran.

Itu membuat saya dan teman-teman sesama penyandang hipermobilitas lebih mudah menjelaskan kondisi kami."

Tak lama kemudian, orang-orang dengan kondisi lain tertarik dan menginginkannya, sehingga Stickman Communications lahir.

"Produk, blog, dan pembicaraan kami digunakan di seluruh dunia oleh para penyandang cacat dan profesional medis," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.