Sukses

Hindari Membantu Difabel Tanpa Bertanya Terlebih Dahulu, Ini Alasannya

Rebecca Sullivan blogger dengan cerebral palsy membagikan pemahaman untuk orang-orang awam terhadap difabel. Mengingat, setiap penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Rebecca Sullivan blogger dengan cerebral palsy membagikan pemahaman untuk orang-orang awam terhadap difabel. Mengingat, setiap penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang berbeda.

"Orang-orang penyandang disabilitas semuanya berbeda. Pengalaman kami, pikiran dan perasaan kami unik. Tolong jangan berasumsi bahwa setiap difabel memiliki preferensi yang sama atau bahwa dua orang dengan kondisi yang sama akan terpengaruh dengan cara yang sama," tulis Rebecca melansir Disability Horizons.

Sebagai seseorang dengan cerebral palsy (CP), Rebecca mengaku sadar bahwa gejala CP akan berbeda untuk setiap orang. Orang-orang tidak dapat menyamakan antara penyandang CP yang satu dengan lainnya.

"Beberapa orang dengan CP dapat berjalan, beberapa menggunakan kursi roda dan beberapa lainnya bergantian. Beberapa berbicara secara lisan dan beberapa menggunakan alat bantu. Kami memiliki diagnosis yang sama tetapi semuanya berbeda."

Perempuan asal Inggris ini menambahkan, disabilitas tidak memiliki tampilan yang sama untuk semua orang, juga tidak akan menjadi pengalaman yang sama untuk semua orang.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Bantu Tanpa Bertanya

Rebecca menyarankan bagi setiap orang untuk bertanya terlebih dahulu sebelum membantu difabel.

"Terkadang, ketika orang melihat saya, mereka mungkin berpikir saya sedang berjuang dan naluri mereka tergerak untuk membantu. Namun, bertanya terlebih dahulu apa difabel membutuhkan bantuan atau tidak adalah yang terbaik." 

Bantuan tanpa diminta acap kali dialami oleh Rebecca. Menurutnya, hal ini membuat tidak nyaman.

"Itu terasa seolah-olah kemerdekaan saya telah diambil. Saya merasa berkewajiban untuk menerima bantuan mereka."

Untuk mengatasi hal ini, berbicara lebih vokal dapat menjadi solusi. Ia menyarankan untuk mengucapkan terima kasih dan menolak bantuan dengan halus karena bisa melakukannya sendiri.

"Jika saya terlihat kesulitan dan berjuang saat membetulkan posisi tas di belakang, itu bukan berarti saya tidak mampu. Itu hanya rutinitas kecil bagi saya," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.