Sukses

Definisi Cantik Menurut Penyandang Tunadaksa yang Wajahnya Mengalami Luka Bakar

Perempuan asal Bandung ini menjadi penyandang tunadaksa sejak usia 3. Ia mengalami musibah kebakaran hingga wajahnya terdampak parah.

Liputan6.com, Jakarta "Cantik itu tergantung rasa syukur yang kita punya," ujar Dini Setia Utami, penyandang tunadaksa kepada Liputan6.com, (25/4/2020).

Perempuan asal Bandung ini menjadi penyandang tunadaksa sejak usia 3 tahun. Ia mengalami musibah kebakaran hingga wajahnya terdampak parah.

Walau demikian, ia berani mengubah pandangan masyarakat dengan aktif berorganisasi dan membuka usaha sendiri.

"Semua wanita itu cantik dengan keistimewaannya masing-masing. Yang membuat tidak cantik hanya kurangnya rasa syukur."

"Sering kali kurangnya rasa syukur yg membuat kita ingin merubah apa yg sudah Allah tetapkan. Padahal Allah sudah sempurnakan apa yg ada pada diri kita," tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Dibully

Untuk sampai di titik ini, Dini mengalami banyak rintangan. Tak jarang cemoohan masyarakat sampai di telinganya.

"Saat masih kecil, mereka bilang saya robot, hantu, monyet, dan bodoh karena gak sekolah seperti mereka," ujarnya.

Bahkan cemoohan tidak hanya datang dari anak-anak sebayanya, tapi dari orang dewasa juga.

"Ibu-ibu melarang anak-anaknya main dengan saya. Masih inget banget saya dikatain monyet sama ibunya teman saya."

Tak jarang, setiap keluar rumah, pandangan mata orang-orang membuatnya tidak nyaman.

"Sampai akhirnya saya berubah. Dari anak yang ceria jadi murung. Takut ke luar rumah. Ya keresahan saya bukan sulitnya menerima kondisi saya. Tapi sulitnya mereka menerima kondisi saya."

Kini, Dini mulai bangkit dan berani bersosialisasi lagi. Ia juga memberikan pesan kepada para perempuan difabel untuk selalu semangat.

"Jangan lelah berproses dalam setiap episode kehidupan. Yakin sama Allah setiap fase sulit dalam hidup itu pasti kita mampu melewatinya."

"Tidak apa-apa harus ada air mata, yang penting kita mau berusaha. Karena yang mengubah kita menjadi lebih baik bukan hanya motivasi orang lain tapi usaha dan kemauan diri kita sendiri," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.