Sukses

Insting Keibuan Dian Sastro Tepat Menangani Anaknya yang Autis

Aktris Dian Sastrowardoyo berbagi cerita tentang anak pertamanya yang didiagnosis memiliki spektrum autisme. Insting keibuannya merasakan hal yang tidak beres sejak anaknya berusia 4 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Dian Sastrowardoyo berbagi cerita tentang anak pertamanya yang didiagnosis memiliki spektrum autisme. Insting keibuannya merasakan hal yang tidak beres sejak anaknya berusia 4 bulan.

"Dia selalu nangis parah, tantrum, kalau ada perubahan kecil. Misalkan dari ruang yang cerah ke ruang yang gelap, dari udara luar ke ruangan ber-AC," ujar Dian dalam seminar daring bersama Konekin dan Rumah Millenials (19/4/2020).

Reaksi tersebut membuat pemeran Cinta di film AADC ini mencari tahu apa yang salah dengan anaknya. Ia sempat beberapa kali pergi ke dokter, tak jarang dokter yang menangani menganggap ini normal.

"Karena itu dokter anak, bukan dokter spesialis menangani anak berkebutuhan khusus."

Insting seorang ibu tidak membuatnya berhenti sampai di sana. Ia tetap mencari tahu apa yang salah dengan anaknya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terapi di Singapura

Setelah menemui beberapa dokter dan mencari pengetahuan di internet, akhirnya Dian menemukan jawaban bahwa anaknya memiliki sensor ekstra sensitif. Di usia 8 bulan, barulah anaknya diberi terapi pertama.

Terapi tersebut fokus pada perbaikan agar sensor tidak terlalu sensitif. Tak tanggung-tanggung, terapi dilakukan di Singapura dengan biaya yang tidak sedikit.

"Bahkan saya sempat bersitegang dengan suami karena dia pikir bahwa tidak ada yang salah dengan anak kami. Suami saya sempat tidak setuju mengeluarkan uang sebanyak itu untuk terapi."

Dian tetap melakukan terapi dengan inisiatif sendiri. Ia mengumpulkan uang dari hasil kerja syuting dan iklan-iklan yang ia bintangi.

Pada usia 6, sang anak dinyatakan normal. Kini ia tumbuh dengan baik dan dapat berkomunikasi dengan lancar.

Kini, kesulitan yang masih dialami sang anak adalah kemampuan membangun imajinasi. Tapi dalam pelajaran matematika ia selalu mendapat nilai baik.

"Alhamdulillah anak saya termasuk autisme ringan. Untungnya ia ditangani dengan cepat, kalau tidak, maka akan berdampak pada masalah psikologis, akademis, dan ekonomis ketika beranjak dewasa," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.