Sukses

Robot Kiwi Bantu Anak Autis Kembangkan Keterampilan

Peneliti Amerika kembangkan robot khusus untuk anak autis yang disebut Robot Kiwi. Para ahli mengklaim, robot ini dapat membantu anak-anak dengan spektrum autisme meningkatkan keterampilan belajar dan sosial mereka.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti Amerika kembangkan robot khusus untuk membantu anak autis. Robot Kiwi panggilannya. Para ahli mengklaim, robot ini dapat membantu anak-anak dengan spektrum autisme guna meningkatkan keterampilan belajar dan sosial mereka.

Robot Kiwi dirancang menyerupai burung berwarna hijau setinggi 60,96 cm. Robot ini terbukti sangat membantu anak-anak autis dan keluarga mereka.

Para peneliti dari University of Southern California di Amerika Serikat ini akan memberikan kelas khusus untuk anak-anak autis.

Para ahli menerangkan bahwa penggunaan Kiwi adalah salah satu cara yang baik untuk anak mempelajari hal baru. Para ahli menempatkan Kiwi di rumah 17 anak autis yang berusia antara tiga hingga tujuh tahun selama sebulan.

Setiap robot diatur untuk memenuhi kebutuhan dan persyaratan khusus masing-masing anak. Penggunaan Kiwi fokus pada pola pembelajaran dan pemahaman mereka.

Setelah penelitian, para ahli menemukan bahwa Kiwi dapat mendeteksi apakah anak itu terlibat dalam pembelajaran atau tidak. Robot ini dapat membantu memahami perilaku dan kebutuhan anak. Juga merespons dengan mengatakan sesuatu seperti, "Good Job."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tugas Kiwi

Tugas robot adalah memonitor aktivitas anak termasuk memeriksa bagaimana mereka mengerjakan soal matematika dan mempelajari mata pelajaran lain.

Kamera yang terhubung dengan Kiwi memungkinkan tim untuk memantau bagaimana anak-anak terlibat dengan robot. Hal ini dilihat berdasarkan di mana mata mereka melihat, posisi kepala mereka, ucapan mereka dan seberapa baik mereka melakukan tugas.

Tim menemukan bahwa tingkat keterkaitan berkisar antara 48 hingga 84 persen rata-rata di antara para peserta. Kiwi bahkan mampu mendeteksi keterkaitan seorang anak dengan robot secara akurat hingga 90 persen.

Penulis utama Shomik Jain, mengatakan kepada Newsweek bahwa keterkaitan anak dengan robot dapat renggang seiring bulan.

"Contoh-contoh perilaku anak selama periode pembelajaran yang mulai renggang biasanya disebabkan mereka bermain dengan mainan, berinteraksi dengan saudara kandung, dan bahkan tiba-tiba meninggalkan pengaturan intervensi," kata Shomik padan Newsweek.com.

3 dari 3 halaman

Pro Kontra

Maja Matriac, salah satu penulis studi ini, mengatakan dalam jurnal Science Robotics, “Setiap individu memiliki konstelasi gejala dan tingkat keparahan berbeda,” katanya pada newzhook.com.

Bagi sebagian anak autis, Kiwi telah terbukti efisien untuk mempelajari hal-hal baru. Itu juga menunjukkan bahwa 92 persen anak-anak telah meningkatkan keterampilan sosial mereka setelah menggunakan Kiwi.

Pose kepala, pandangan mata, nada suara, dan kinerja anak dianalisis sebelum para ahli sampai pada kesimpulan. Peneliti juga menunjukkan bahwa Kiwi bisa lebih murah daripada mendapatkan pengasuh untuk anak autis.

Namun, Seema Lal, Co-founder, TogetherWeCan, sebuah kelompok dukungan orang tua, tidak sepenuhnya setuju dengan konsep robot yang dipersonalisasi untuk anak-anak.

“Sangat disayangkan bahwa keluarga akan membutuhkan robot untuk anak di bawah spektrum autisme. Itu selalu lebih baik dan lebih aman untuk membentuk hubungan secara pribadi daripada menggunakan perangkat untuk menambah komunikasi daripada menggunakannya sebagai alternatif untuk koneksi nyata,” kata Seema.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini