Sukses

Keuntungan bagi Anak yang Memiliki Saudara Kandung Down Syndrome

Para peneliti melihat efek tumbuh kembang anak yang memiliki saudara kandung dengan down syndrome. Ada hal-hal positif yang tidak disadari.

Liputan6.com, Jakarta Para peneliti melihat efek tumbuh kembang anak yang memiliki saudara kandung dengan down syndrome. Ada hal-hal positif yang tidak disadari.

Times of Israel melaporkan, "Saudara kandung dari anak-anak disabilitas intelektual memiliki empati lebih, pandai dalam mengajar, dan dapat menikmati hubungan yang lebih baik dengan saudara mereka.”

Temuan ini berasal dari penelitian yang dilakukan di Universitas Tel Aviv dan Universitas Haifa. Sebagai bagian dari penelitian, peneliti bertanya kepada ibu dan anak tentang hubungan kakak beradik menggunakan karya seni dan kuesioner.

Secara khusus, penelitian ini meneliti hubungan anak non-disabilitas dengan saudara kandungnya yang menyandang disabilitas intelektual.

"Memiliki anak difabel di keluarga memberikan tuntutan unik pada semua anggota keluarga, termasuk saudara kandung yang berkembang," kata profesor Universitas Tel Aviv Anat Zaidman-Zait.

“Meskipun ada tantangan, mereka sering disertai dengan kontribusi positif jangka pendek dan jangka panjang,” seperti dikutip dari liveaction.org

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaat pada Anak

Penelitian menunjukkan manfaat bagi saudara kandung dari anak yang memiliki keterbatasan intelektual, terutama keterampilan sosial dan keharmonisan keluarga. Zaidman-Zait menjelaskan, “Kami menemukan bahwa anak-anak dengan saudara kandung dengan disabilitas intelektual memiliki skor lebih tinggi pada empati, pengajaran dan kedekatan.”

Sedang, skor tentang konflik dan persaingan cenderung lebih rendah. anak-anak dengan saudara kandung yang berkembang.

Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan dampak negatif atau tidak adanya dampak pada anak yang memiliki saudara kandung Down syndrome. Sedang, temuan yang diterbitkan dalam jurnal Research in Developmental Disabilities mencatat kekurangan studi sebelumnya.

Studi lanjutan ini terbilang unik karena memasangkan jawaban verbal melalui kuesioner dan respons non-verbal dari anak-anak melalui gambar. Studi yang terlalu bergantung pada informasi dari orang tua dapat condong pada sudut pandang orang tua saja.

Peneliti menemukan anak dapat tumbuh dengan karakter tekun, memotivasi, bertanggung jawab, bersifat dewasa, dan pandai bersosialisasi. Anak juga dapat mengalami keindahan hubungan antar manusia dan mengembangkan rasa kemanusiaan secara penuh terlepas dari perbedaan atau disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.