Sukses

Tanpa Ragu, Perempuan Dengan Down Syndrome Terjun ke Dunia Politik

Tak ada sedikitpun keraguan dalam benak Eleonore Laloux untuk mencalonkan diri anggota dewan kota Arras, kota di Prancis Utara. Penyandang Down syndrome itu dengan mantap menyanggupi permintaan walikotanya.

Liputan6.com, Jakarta Tak ada sedikitpun keraguan dalam benak Eleonore Laloux untuk mencalonkan diri sebagai dewan kota Arras, kota di Prancis Utara. Penyandang down syndrome itu dengan mantap menyanggupi permintaan walikotanya.

"Saya ingin Arras berubah, agar ada perbaikan terutama yang berkaitan dengan kebersihan, rasa hormat, dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas,” ujarnya seperti dikutip dari channelnewsasia.com.

Eleonore adalah seorang agen administrasi dan aktivis. Ia mengaku siap untuk membuat perubahan di kotanya. Jika kampanyenya berhasil, wanita usia 34 ini akan menjadi penyandang down syndrome pertama yang menjadi anggota dewan kota pertama yang melayani di negara itu.

Selama bertahun-tahun, pecinta fesyen ini telah berjuang untuk orang-orang dengan down syndrome dan disabilitas lainnya. Perjuangannya bertujuan untuk membuat mereka dapat hidup lebih bahagia dan lebih produktif sebagai anggota masyarakat.

"Jika saya melihat Emmanuel Macron, saya akan mengatakan kepadanya: 'Saya ingin mengatakan sesuatu kepada Anda, saya ingin kita berbicara sedikit lebih banyak tentang orang-orang difabel dan terutama tentang inklusi," katanya tentang Presiden Prancis.

Sophie Cluzel, wakil menteri yang bertanggung jawab atas disabilitas, mendesak partai-partai politik menyediakan tempat bagi difabel dalam daftar kandidat untuk pemilihan lokal mulai 15 Maret.

Eleonore mewakili partai Walikota Frederic Leturque yang mengatakan keberanian dan sudut pandangnya akan membuat perbedaan besar pada bagaimana kota Arras dijalankan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Eleonore dan Politik

"Saya bukan di kanan atau kiri, saya di tengah," kata Eleonore tentang kecenderungan politiknya.

Laloux mengatakan dia ingin membuat perubahan perspektif tentang orang-orang difabel dan meningkatkan aksesibilitas bagi mereka. "Ini adalah proyek yang dekat dengan hati saya."

"Walikota mempercayai saya karena dia tahu saya adalah seorang wanita muda yang tekun yang mencintai kehidupan. Saya tahu apa yang saya inginkan, saya memiliki temperamen gila, tetapi saya senang Frederic menerima saya apa adanya," katanya.

Wanita yang pandai bermain gitar listrik ini sudah memiliki resume yang mengesankan. Ia telah bekerja selama 14 tahun sebagai agen administrasi di rumah sakit swasta.

Di samping pekerjaan sehari-hari, ia juga terlibat dengan asosiasi Down Up dan "Amis d'Eleonore" (The Friends of Eleonore). Asosiasi yang dibuat oleh orangtuanya, didedikasikan untuk membantu orang-orang dengan disabilitas.

Pada 2014, ia menerbitkan buku berjudul "Triso et allors!" (Down Syndrome and So What!). Sebuah buku tentang hambatan yang harus diatasi sebagai penyandang down syndrome.

Down syndrome tak sedikit pun membuatnya minder. Dirinya tak mendefinisikan diri sebagai penyandang disabilitas dengan bersekolah di sekolah umum. Delapan tahun lalu ia sudah meninggalkan rumah orang tuanya untuk hidup mandiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.