Sukses

4 Hal Penting yang Perlu Diajarkan pada Remaja Difabel

Ketika anak difabel beranjak remaja ada beberapa hal penting yang perlu disampaikan orang tua terkait pubertas. Perubahan tubuh yang mulai terasa memerlukan penjelasan orang tua agar anak mengerti.

Liputan6.com, Jakarta Ketika anak difabel beranjak remaja ada beberapa hal penting yang perlu disampaikan orangtua terkait pubertas. Perubahan tubuh yang mulai terasa memerlukan penjelasan orangtua agar anak mengerti.

Hal ini disampaikan disabilityhorizons.com. Setidaknya, ada empat dari banyak hal yang perlu diberikan pada remaja difabel.

Mulai dari cara menjaga kebersihan tubuh, membedakan pribadi dengan publik, mengetahui batasan, dan mengutarakan perasaan.

Kebersihan

Menurut Disability Horizons, dalam memberi pengertian tentang kebersihan tubuh, orangtua sebaiknya membelikan berbagai kebutuhan. Mulai dari pembalut, deodoran, sabun, hingga krim cukur.

Jelaskan perubahan apa yang akan mereka hadapi dan apa saja kegunaan alat tersebut. “Pastikan Anda juga menjelaskan dasar-dasarnya, seperti cara menggunakan pembalut atau pisau cukur.”

Pribadi dan publik

Remaja dengan disabilitas khususnya disabilitas intelektual memerlukan tuntunan dan pengertian soal area pribadi. Mereka harus mengerti dalam membedakan pribadi dan publik.

“Bicaralah tentang bagian tubuh yang berbeda. Apa yang pantas dan tidak pantas untuk ditunjukkan. Pilihkan pakaian yang baik dan bagaimana menggunakannya untuk menutupi. “

Pembicaraan tentang pelukan atau ciuman yang dapat dan tidak dapat diterima juga penting. Dengan demikian, anak mampu memperlihatkan kasih sayang dengan tepat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengetahui Batasan dan Mengutarakan Perasaan

Mengetahui Batasan

“Penting bagi anak remaja Anda untuk menjaga tubuh sendiri dan memahami bahwa mereka tidak boleh membiarkan siapa pun menyentuhnya tanpa persetujuan.”

Tekankan bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan "tidak" dan minta mereka untuk berlatih menggunakan kontak mata dan bahasa tubuh yang tegas.

Selain itu, bicarakan tentang jenis sentuhan yang tidak nyaman dan nyaman. Misalnya, diskusikan apa yang mungkin terjadi ketika mereka mengunjungi dokter untuk pemeriksaan. Juga, ajari mereka untuk melaporkan apa pun yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Mengutarakan perasaan

Sama seperti orang lain, difabel memiliki keinginan, perasaan, dan ketertarikan seksual. Sangat penting untuk terbuka tentang hal ini dan tidak membuat mereka merasa berbeda atau menganggap itu salah.

“Buat diskusi tentang seksualitas secara terbuka tetapi tetap pada tingkat kenyamanan mereka. Hindari pembicaraan seperti itu di tempat-tempat umum dan lakukan diskusi dalam ruang privasi atau di rumah.”

Orangtua juga perlu menjadi seseorang yang dipercaya anak. Jika mereka mengatakan sesuatu secara rahasia, maka rahasiakan. Hal ini dapat membantu mereka memahami pentingnya menjaga privasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini