Sukses

Ajaib, Penyandang Tuna Netra Ini Mampu Perbaiki Benda-Benda Sekitar Seorang Diri

Disabilitas tiba-tiba datang dalam kehidupan Huh ketika ia berusia 25 tahun. Usia muda yang seharusnya dihabiskan dengan kebahagiaan malah hitam pekat dalam satu malam.

Liputan6.com, Jakarta Huh Gyeong Ha mendadak kehilangan indra penglihatannya ketika berusia 25 tahun. Dalam semalam, pria itu menjadi penyandang disabilitas

Usia muda yang seharusnya dihabiskan dengan kebahagiaan malah menjadi hitam pekat dalam satu malam. Huh tiba-tiba saja mengalami kebutaan saat ia bangun tidur di suatu pagi.

“Saya kira saat itu malam hari karena tidak ada cahaya sedikit pun,” ujar Huh pada SBS ‘What On Earth’.

Awalnya, pria asal Korea Selatan ini bekerja sebagai bartender, sampai ketika kebutaan tiba-tiba datang. Menjadi tuna netra sempat membuatnya depresi dan ingin mengakhiri hidupnya. Untunglah, ia mampu kembali bangkit dan mulai meniti kehidupan sebagai tukang reparasi.

Dilihat dari tayangan SBS ‘What On Earth’ kemampuan Huh dalam memperbaiki segala jenis barang sudah tidak diragukan lagi. Saking terampilnya, terkadang orang-orang yang mempekerjakannya tidak percaya pria itu difabel. Tak sedikit yang menganggap Huh hanya pura-pura buta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terdaftar Sebagai Penyandang Tuna Netra Kategori 5

Huh terdaftar sebagai penyandang tuna netra kategori lima atau sama sekali tidak dapat menangkap cahaya. Kondisi tak menjadi penghalang Huh dalam mengerjakan pekerjaan rumit seperti menyambungkan kabel, membetulkan gagang pintu, menggergaji kayu, dan membuat kursi. Ia juga mahir membetulkan alat elektronik seperti kipas angin, panel listrik, ventilator, router, mesin karaoke, bahkan memasang pipa air dan keran wastafel.

“Dia mampu melakukan apa saja, suamiku adalah orang terbaik di dunia ini,” kata istri Huh yang juga tuna netra.

Ketika menyelesaikan pekerjaannya, tak jarang Huh membentur dinding dan meninggalkan luka di kening.

“Ini adalah takdir saya, saya tidak kecewa karena saya sakit. Saya harus menjalani sisa hidup dengan rajin, lebih dari siapa pun,” kata Huh.

Pantang menyerah adalah definisi hidup Huh, ia tidak menyerah pada kesulitan dan lebih memilih menantangnya.

Video kisah hidup Huh telah ditonton sebanyak 185.000 kali dengan 2.200 suka dan 288 komentar warganet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.