Sukses

Tony Melendez, Gitaris Tanpa Tangan yang Pandai Menari

Disabilitas tak membatasi Tony untuk menikmati hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta Disabilitas tak membatasi Tony Melendez dalam menjalani hobinya bermain gitar dan menikmati hidupnya. Walaupun ia lahir tanpa memiliki kedua tangan pada 1967, ia tetap dapat membuktikan bahwa ia mampu menghibur siapa pun menggunakan kakinya.

Tony dikenal sebagai pemain gitar dengan menggunakan kaki. Pada 1985, Tony mulai bernyanyi sambil memainkan gitar di Los Angeles. Dua tahun kemudian karirnya melejit dan seketika mengubah hidupnya. Hal ini berawal ketika ia tampil dalam sebuah acara dengan 6000 penonton dan jutaan penonton televisi.

Sebelum Tony menjadi terkenal sebagai pemain gitar difabel, ia mendapat beberapa masalah dalam berkencan. Terutama ketika Tony duduk di bangku sekolah menengah.

"Cewek-cewek mendekatiku hanya demi proyek simpati, lalu mereka menghilang. Aku tak menyalahkan mereka. Siapa juga yang mau punya pacar tanpa lengan? Tak mudah menjadi remaja," ucap Tony, dikutip dari laman Profile.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisah Masa Lalu Tony

Selain bermain gitar, ia juga suka menari. Ia berkisah, dulu ketika ia datang ke sebuah acara menari pertamanya, ia tak menemukan perempuan yang ingin menari bersamanya. Ia mengira akan berakhir dengan hanya berdiri sendiri di samping tembok dan hal tersebut benar-benar terjadi. Ia merasa tidak nyaman jika meminta seorang perempuan untuk menari bersamanya.

Sampai, tiba-tiba, seorang perempuan menghampiri Tony dan mengajaknya untuk berdansa bersama. Menurut Tony, Cara pendekatannya sangat tidak romantis namun siapa sangka malam itu mereka mampu menggetarkan lantai dansa.

Tony sangat berterima kasih kepada perempuan itu, ia merasa sangat senang dan terbantu atas ajakan perempuan itu. Hal sensitif seperti itu bahkan sangat dirasa berarti bagi Tony walau pun terlihat sangat sederhana.

Akhirnya, pada 1989, Tony menuangkan kisahnya dalam sebuah buku berjudul ‘A Gift of Hope’ yang diterbitkan Harper dan Row Publisher.

Tony mengatakan, siapa pun dapat menjadi pemberi harapan. Orang-orang dapat memulainya hari ini dengan membantu siapa pun yang membutuhkan. Semua orang dapat membuat perubahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.