Sukses

Pengadilan di China Akui NFT sebagai Properti Virtual yang Dilindungi Hukum

Pengadilan Hangzhou baru-baru ini menyimpulkan, koleksi NFT termasuk dalam kategori properti virtual.

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang, China timur, mengatakan koleksi NFT memiliki karakteristik hak milik seperti nilai, kelangkaan, kemampuan kontrol, dan kemampuan untuk diperdagangkan. 

Oleh karena itu, pengadilan Hangzhou baru-baru ini menyimpulkan, koleksi NFT termasuk dalam kategori properti virtual.

Dalam pernyataan yang dikutip oleh jurnalis kripto China Colin Wu, juga dikenal sebagai 'Wu Blockchain' di Twitter, otoritas kehakiman juga menekankan karya seni virtual, koleksi digital NFT itu sendiri memadatkan ekspresi seni asli pencipta dan memiliki nilai hak kekayaan intelektual terkait.

“Pada saat yang sama, koleksi digital NFT adalah aset digital unik yang dibentuk di blockchain berdasarkan mekanisme kepercayaan dan konsensus antara node blockchain,” ujar otoritas kehakiman, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (7/12/2022).

Kesimpulan ini diambil di tengah kasus perselisihan antara pengguna dan platform seni digital lokal yang membatalkan penjualan NFT atas namanya. Pengguna menggugat perusahaan mengklaim operasi dihentikan tanpa persetujuannya.

Platform, yang mengeluarkan pengembalian uang, menjelaskan langkahnya berkaitan dengan informasi pribadi yang tidak akurat yang diterimanya dari penggugat. Menurut prosedur kenali pelanggan, pesanan yang dilakukan tanpa otentikasi nama asli harus dibatalkan.

Larangan China Terhadap Kripto

Tahun lalu, pemerintah China meluncurkan tindakan keras nasional terhadap aktivitas terkait kripto seperti penerbitan, perdagangan, dan penambangan koin digital seperti bitcoin. 

Meskipun begitu, pemerintah China masih mengizinkan NFT, regulator mencoba mengekang spekulasi dengan mereka. Untuk menghindari asosiasi dengan ruang kripto, mereka sering disebut "koleksi digital" daripada "token yang tidak dapat dipertukarkan".

Pada April tahun ini, laporan mengungkapkan aplikasi perpesanan China yang populer, Wechat, menangguhkan akun yang ditautkan ke NFT. Kemudian pada September, diketahui Administrasi Hak Cipta Nasional China (NCAC) telah meluncurkan kampanye untuk menindak pelanggaran hak cipta dan pembajakan melalui koleksi digital.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3 Raksasa Produsen Makanan Ini Jajaki NFT dan Metaverse

Sebelumnya, sejumlah perusahaan besar makanan baru-baru ini mulai memposisikan diri mereka dalam ekosistem Web3 dengan mengajukan aplikasi merek dagang untuk Metaverse dan Non Fungible Token (NFT).

Dilansir dari Cointelegraph. Rabu (30/11/2022), pengacara merek dagang berlisensi Mike Kondoudis berbagi dalam sebuah cuitan di Twitter, Kraft Foods Group telah mengajukan merek dagang untuk Weinermobile berbentuk hot dog yang ikonik pada 12 Oktober 2022. 

Kraft Foods

Pengarsipan tersebut mengungkapkan merek tersebut berencana untuk memperluas bisnis ke NFT, token digital, barang virtual, pasar NFT, makanan, minuman, dan restoran virtual.

Pendaftaran merek dagang juga menunjukkan Kraft Foods Group memiliki rencana untuk mengoperasikan restoran virtual, serta menampilkan barang-barang virtual untuk pengiriman ke rumah baik di dunia nyata maupun virtual.

In-N-Out Burger

Sebelumnya, Pada 6 Oktober 2022, merek makanan populer dan rantai makanan cepat saji, In-N-Out Burger mengajukan aplikasi merek dagang serupa dengan rencana untuk mengoperasikan toko ritel online yang menampilkan barang-barang virtual yaitu, makanan, minuman, dan barang dagangan yang terkait dengan merek untuk digunakan di dunia maya online.

Menurut aplikasi merek dagang, In-N-Out Burger berencana untuk menyediakan, penggunaan sementara perangkat lunak online yang tidak dapat diunduh bagi pengguna untuk mengakses, mengirimkan, menukar, dan menetapkan kepemilikan barang virtual, token blockchain, token yang tidak dapat dipertukarkan, media digital, digital file, dan aset digital di bidang makanan, minuman, restoran, dan merchandise.

3 dari 4 halaman

Del Monte

Pada 10 Oktober, Mike Kondoudis juga melaporkan Del Monte Foods telah mengajukan delapan aplikasi merek dagang untuk merek dasarnya "Del Monte" dan "The Del Monte Sheild," dengan rencana untuk membuat NFT, media yang didukung NFT, pasar virtual online, virtual restoran, toko, makanan dan minuman.

Aplikasi merek dagang juga mengungkapkan Del Monte Foods bermaksud untuk memperluas ke ruang perangkat lunak Web3. 

Menurut aplikasi, merek akan menghasilkan perangkat lunak untuk mengunggah, mentransmisikan, menerbitkan, menyimpan, mengelola, memverifikasi, mengautentikasi, dan mengomunikasikan mata uang digital, koleksi kripto, token digital, file digital, gambar, rekaman suara, rekaman video, virtual objek, dan produk dan layanan virtual.

Pada September, Cointelegraph melaporkan jumlah merek dagang AS yang diajukan terkait dengan cryptocurrency, NFT, Web3, dan Metaverse telah tumbuh secara eksponensial dalam setahun terakhir.

 

4 dari 4 halaman

Senator AS Tegaskan Bitcoin Adalah Komoditas Bukan Mata Uang

Sebelumnya, Senator AS John Boozman mengungkapkan, meskipun disebut mata uang kripto, Bitcoin tetap dianggap sebuah komoditas bukan mata uang. Dia menekankan, pertukaran di mana komoditas diperdagangkan, termasuk bitcoin, harus diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC).

“Bitcoin, meskipun mata uang kripto, itu tetap adalah komoditas. Ini adalah komoditas di mata pengadilan federal dan pendapat ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Tidak ada perselisihan tentang ini,” kata Boozman dalam sebuah sidang, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/12/2022).

Menyebut keruntuhan FTX mengejutkan, sang senator berkata laporan publik menunjukkan kurangnya manajemen risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan dana pelanggan. 

Senator Boozman melanjutkan untuk berbicara tentang regulasi kripto dan memberdayakan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai pengatur utama pasar spot kripto. 

“CFTC secara konsisten menunjukkan kesediaannya untuk melindungi konsumen melalui tindakan penegakan hukum terhadap aktor jahat,” lanjut Senator Boozman.

Boozman yakin CFTC adalah agensi yang tepat untuk peran regulasi yang diperluas di pasar spot komoditas digital.

Pada Agustus 2022, Boozman dan beberapa senator memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) untuk memberdayakan CFTC dengan yurisdiksi eksklusif atas pasar spot komoditas digital. 

Dua RUU lainnya telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan regulator derivatif sebagai pengawas utama untuk sektor kripto.

Sementara bitcoin adalah komoditas, Ketua SEC Gary Gensler berulang kali mengatakan sebagian besar token kripto lainnya adalah sekuritas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Aset kripto digunakan sebagai investasi komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

    Kripto

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Non-Fungible Token atau NFT adalah berkas digital yang identitas dan kepemilikannya unik diverifikasi pada rantai blok (buku besar digital)
    Non-Fungible Token atau NFT adalah berkas digital yang identitas dan kepemilikannya unik diverifikasi pada rantai blok (buku besar digital)

    NFT

  • Blockchain