Sukses

FTX Bangkrut, Ini Empat Pelajaran bagi Pemegang Kripto

Berikut adalah empat pelajaran bagi investor dari bangkrutnya FTX, simak ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah tahun yang sulit untuk aset digital, banyak investor dibutakan oleh runtuhnya bursa kripto FTX baru-baru ini. Hal ini lantaran pelanggan menunggu jawaban tentang dana yang hilang sekitar USD 1 miliar-USD 2 miliar atau sekitar Rp 15,73 triliun-Rp 31,46 triliun (asumsi kurs Rp 15.730 per dolar AS).

Sementara masa depan perusahaan dan penyelidikan atas aset yang hilang berada dalam ketidakpastian karena FTX memasuki perlindungan kebangkrutan. Sejumlah ahli mengatakan ada pelajaran penting bagi investor kripto.

“Keruntuhan FTX memberikan pengingat yang keras kalau tidak ada namanya makan siang gratis ketika mencoba hasilkan uang dengan cepat di industri keuangan yang masih cukup baru dan tidak diatur,” ujar Perencana Keuangan dan CEO Ulin and Co, Jon Ulin dikutip dari CNBC, Senin (21/11/2022).

Berikut adalah empat pelajaran bagi investor dari bangkrutnya FTX:

1.Ketahui risiko pemegang kripto

Pendiri Foundary Financial di Los Angeles, Kevin Lum menuturkan, 50 persen kliennya memegang kripto dalam beberapa bentuk.  Meskipun dia tidak anggap klien perlu kurangi eksposurnya, kliennya perlu memahami di mana uang digital disimpan dan kemungkinan risiko menyimpan aset di sana.

“Saya pikir keruntuhan FTX pada akhirnya akan baik untuk perusahaan pembiayaan tradisional seperti Fidelity yang measuki ruang kripto, karena mereka datang dengan tingkat kepercayaan tertentu,” ujar Lum.

Awal bulan ini, Fidelity Investments mengumumkan rencana meluncurkan produk kripto bebas komisi, memungkinkan investor membeli dan menjual bitcoin dan eter.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diversifikasi

2. Diversifikasi Selalu Penting

Bagi Anda investasi di saham, kripto dan aset lainnya, ahli menyebutkan, sebagian besar kepemilikan tunggal dapat berisiko. “Diversifikasi selalu penting,” ujar Pendiri Coromandel Wealth Management, George Gagliardi.

Ia menambahkan, individu yang memiliki alokasi sangat tinggi untuk kripto baik di FTX atau tidak, harga kripto yang jatuh pada 2022 adalah pelajaran menyakitkan tentang pentingnya diverstasi investasi.

Sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa USD 68.000 atau sekitar Rp 1,06 miliar pada November 2021, harga bitcoin anjlok turun di bawah USD 17.000 atau sekitar Rp 267,07 juta pada 17 November 2022.

“Kehanduran FTX harus menjadi pelajaran kalau setiap perusahaan baik itu bursa kripto dan bisnis yang lebih tradisional dapat bangkrut pada saat kesulitan,” tutur Wakil Presiden Wealthspire Advisors, Kevin Brady.

Saat menimbang alokasi portofolio, ia menuturkan, lima persen dari satu aset mulai menjadi material dan 10 persen sangat terkonsentrasi. “Tentu saja mungkin ada keadaan yang meringankan bagi beberapa investor,” kata dia.

Ulin menambahkan, jika aset keuangan bersifat spekulatif masih dapat berperan dalam portofolio terdiversifikasi dengan baik meski dalam jumlah kecil.

3 dari 4 halaman

Regulasi Kripto

3.Harapkan Lebih Banyak Regulasi Kripto

Ada perdebatan yang sedang berlangsung tentang bagaimana kripto harus diklasifikasikan dan diatur serta meningkat di tengah kejatuhan FTX.

Senator Cynthia R-Wyo dan Kirsten Gillibrand pada Juni 2022 memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk membuat struktur peraturan untuk uang digital, definisikan mayoritas aset sebagai komoditas, seperti emas, minyak yang diawasi oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas.

Ahli mengatakan, tumbangnya FTX dapat mempercepat diskusi aturan dan pedoman ke depan. “Saya pikir kita akan melihat peraturannya. Saya pikir model bisnis yang buruk ini akan hilang,” ujar Pendiri Delancey Wealth Management, Ivory Johnson.

House Financial Services Committee Chairwoman Maxine Waters dan Patrick McHenry dari Partai Republik mengumumkan rencana sidang bipartisan pada Desember 2022 untuk selidiki keruntuhan FTX.

Sementara Kongres pada akhirnya akan memutuskan bagaimana lembaga pemerintah dapat mengatur kripto. Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS Gary Gensler mendorong aturan lebih ketat.

“Investor membutuhkan perlindungan lebih baik di ruang ini,” ujar dia.

4 dari 4 halaman

Catatan Transaksi

4.Cadangkan catatan transaksi kripto Anda

Di mana pun Anda memegang uang digital, ahli menyarankan untuk mengunggah Riwayat transaksi secara berkala.

Pengacara dan Presiden Gordon Law Group, Andrew Gordon menuturkan, mengumpulkan dokumen pelaporan adalah salah satu bagian tersulit dari pajak kripto. “Jika bursa ditutup, Anda masih memerlukan catatan untuk mengajukan pengembalian Anda,” ujar dia.

Gordon menuturkan, dua pekan lalu sangat sedikit orang menduga FTX akan hadapi ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.