Sukses

Timur Tengah dan Afrika Utara Jadi Pasar Kripto dengan Pertumbuhan Tercepat

MENA adalah salah satu pasar kripto terkecil, tetapi sekarang pertumbuhannya mencapai USD 566 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) jadi pasar cryptocurrency dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan volume kripto yang diterima di wilayah tersebut melonjak 48 persen pada tahun ini hingga Juni, kata peneliti blockchain Chainalysis dalam sebuah laporan pada Rabu, 5 Oktober 2022. 

Sebelumnya, MENA adalah salah satu pasar kripto terkecil, tetapi sekarang pertumbuhannya mencapai USD 566 miliar atau setara Rp 8.617 triliun yang diterima dalam cryptocurrency antara Juli 2021 hingga Juni 2022. Ini menunjukkan adopsi meningkat dengan cepat.

"Sedangkan, Amerika Latin mengalami pertumbuhan terbesar kedua pada periode yang sama, sebesar 40 persen. Amerika Utara berikutnya dengan pertumbuhan 36 persen, diikuti oleh Asia Tengah dan Selatan serta Oseania dengan pertumbuhan 35 persen,” kata laporan Chainalysis, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (13/10/2022). 

Tiga negara MENA termasuk di antara 30 teratas di Chainalysis 2022 Global Crypto Adoption Index, dengan Turki di tempat ke-12, Mesir di tempat ke-14 dan Maroko di urutan ke-24.

“Di Turki dan Mesir, fluktuasi harga cryptocurrency bertepatan dengan devaluasi mata uang fiat (tradisional) yang cepat, memperkuat daya tarik kripto untuk pelestarian tabungan,” ujar Chainalysis.

Turki berada di puncak wilayah MENA dalam hal nilai kripto yang diterima sejauh ini, setelah menerima kripto senilai USD 192 miliar pada tahun ini hingga akhir Juni, meskipun hanya melihat pertumbuhan 10,5 persen tahun-ke-tahun.

Afghanistan, yang berada di urutan ke-20 dalam indeks adopsi Chainalysis tahun lalu, telah jatuh ke bagian bawah daftar karena otoritas Taliban telah "menyamakan kripto dengan perjudian," yang dilarang dalam Islam.

Dari November 2021 hingga sekarang, pengguna yang berbasis di Afghanistan menerima rata-rata kurang dari USD 80.000 per bulan dari rata-rata USD 68 juta per bulan sebelum pengambilalihan Taliban.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Analis Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Tersungkur ke Rp 153,5 Juta

Sebelumnya, harga bitcoin pada Rabu (12/10/2022) berada di kisaran level USD 19.000 atau setara Rp 291,7 juta. Bitcoin telah menempati level ini  selama sekitar satu bulan dengan beberapa jeda sesaat dan berhasil naik di atas USD 20.000.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yang volatilitasnya sangat rendah dalam beberapa pekan terakhir, turun 1,1 persen menjadi USD 19.002. menurut data dari Coin Metrics. Sedangkan kripto terbesar kedua, Ethereum turun 2 persen ke level USD 1.282.

Dilansir dari CNBC, Rabu, 12 Oktober 2022, harga kripto masih tertekan, dengan bitcoin dari kehilangan hampir 70 persen dari harga tertingginya pada November 2021. 

Banyak analis grafik melihat mata uang kripto bisa menembus harga lebih rendah untuk menguji ulang posisi terendah Juni sekitar USD 17.000 dan menemukan dasar baru, berpotensi serendah USD 10.000 (Rp 153,5 juta)  jika gagal bertahan di USD 19.000. 

Kepala perdagangan di BCB Group, Richard Usher mengatakan pasar kripto masih akan melanjutkan tidurnya dengan kenaikan kecil. 

Saat ini pada trader masih mengawasi data ekonomi yang akan keluar akhir pekan ini. Meskipun volatilitas bitcoin baru-baru ini rendah dibandingkan dengan saham, korelasi antara keduanya masih tinggi. 

3 dari 5 halaman

Data Inflasi Berpeluang Tekan Pasar Kripto

Analis pasar kripto di pertukaran kripto Bitbank, Yuya Hasegawa mengatakan harga bitcoin mempertahankan level USD 19.000, tetapi dengan risalah FOMC dan CPI minggu depan, pasar kemungkinan akan menahan diri dari mengambil risiko.

"Pada akhirnya, kemungkinan data ini akan memberi tekanan pada bitcoin,” ujar Hasegawa. 

Di sisi lain, harga tetap stabil bahkan setelah ada dua pengumuman besar menandakan penerimaan institusional dan adopsi kripto terus meningkat meskipun pasar beruang. 

Pada Selasa, Google mengumumkan akan mengeksplorasi menggunakan layanan Coinbase untuk menyimpan dan memperdagangkan cryptocurrency. Selain itu, BNY Mellon mengatakan pada Selasa mereka akan menambahkan cryptocurrency ke berbagai aset yang dimilikinya sebagai manajer kustodian.

4 dari 5 halaman

Presiden El Salvador Nayib Bukele Lawan Penentang Bitcoin

Sudah lebih dari setahun sejak El Salvador menjadikan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara Amerika Latin itu. Langkah yang diambil Presiden El Salvador, Nayib Bukele ini menimbulkan pandangan pro dan kontra dari berbagai pihak. 

Pada akhir September, Bukele menulis editorial opini yang membidik para pencela yang menganggap menjadikan Bitcoin sebagai pembayaran sah itu keputusan yang salah. 

“Mereka yang berpikir itu keputusan yang baik tapi untuk alasan yang salah, dan penentang. yang “takut dengan keputusan kita,” tulis Bukele dalam editorial opininya, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (11/10/2022). 

Dalam opini tersebut, Bukele juga mengatakan jika eksperimen bitcoin yang diikuti negaranya berhasil, sejumlah besar negara lain di seluruh dunia akan mengikuti jejak negara Amerika Latin itu.

"Para pencela yang paling vokal, orang-orang yang takut dan menekan kami untuk mengubah keputusan kami, adalah elit dunia yang kuat dan orang-orang yang bekerja untuk atau mendapatkan keuntungan dari mereka," Bukele menjelaskan dalam artikelnya.

Bukele juga menyangkal banyak berita utama yang diterbitkan oleh media besar seperti “Bloomberg, Forbes, Fortune, Financial Times, Deutsche Welle, BBC, Al Jazeera, The Guardian, The New York Times, dan The Washington Post” yang mengklaim “ekonomi seluruh negara dihancurkan oleh kerugian USD 50 juta atau sekitar Rp 764 miliar.

 

5 dari 5 halaman

PDB El Salvador Meningkat

Presiden El Salvador mengatakan klaim itu omong kosong dan sebagian besar karena negara itu belum menjual satu bitcoin pun sejak mulai memperoleh simpanan BTC. 

“Jadi argumen bahwa kami telah kehilangan bitcoin senilai USD 50 juta adalah salah, karena kami sama sekali tidak menjual bitcoin apa pun,” tegas editorial Bukele.

PDB El Salvador Meningkat

Adapun Bukele membagikan data mengenai perkembangan negaranya setelah menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. 

Pada 2021, PDB El Salvador naik 10,3 persen, pendapatan dari pariwisata naik 52 persen, lapangan kerja naik 7 persen, bisnis baru naik 12 persen, ekspor naik 17 persen, pembangkit energi naik 19 persen, ekspor energi naik 3,291 persen, dan pendapatan internal naik naik 37 persen, semuanya tanpa menaikkan pajak. 

Bukele juga menyoroti tingkat kejahatan dan pembunuhan di El Salvador pada 2022 telah turun hingga 95 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.