Sukses

Harga Kripto Hari Ini 8 Oktober 2022: Bitcoin Cs Kompak Melemah

Menjelang akhir pekan pertama Oktober 2022, pasar kripto kompak melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Sabtu (8/10/2022). Mayoritas kripto masih bertengger di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, 8 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 1,80 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,03 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.567 per koin atau setara Rp 299,1 juta (asumsi kurs Rp 15.290 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) kembali melemah pagi ini. ETH turun 1,42 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,79 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.334 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga melemah pagi ini. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,91 persen, tetapi menguat 0,75 persen = sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 283,02 per koin. 

Kemudian Cardano, masih melemah. Dalam satu hari terakhir ADA melorot 1,01 persen dan 1,65 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4244 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 1,18 persen, tetapi masih menguat 0,77 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 33,06 per koin.

Sedangkan XRP masih perkasa pagi ini. XRP naik 5,12 persen dalam 24 jam terakhir dan 8,55 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,5193 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga turut melemah pada perdagangan pagi ini. Dalam satu hari terakhir DOGE anjlok 1,88 persen, tetapi masih menguat 1,45 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,06224 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 947 miliar dari sebelumnya di level USD 956,7 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Korelasi Bitcoin dengan Emas Sentuh Level Tertinggi dalam Setahun

Sebelumnya, penurunan bitcoin untuk bergerak bersama-sama dengan saham Amerika Serikat (AS) telah memfokuskan kembali korelasi yang tiba-tiba menguat: antara cryptocurrency dan emas.

Peningkatan korelasi mendukung argumen oleh pendukung bitcoin yang menyebut kripto sebagai emas digital menawarkan keuntungan safe-haven yang sama dengan barang asli. 

Kepala penelitian di kelompok riset kripto Kaiko, Clara Medalie mengatakan melihat sedikit pemisahan pasar kripto dan saham, yang tercermin dalam peningkatan korelasi BTC dengan emas.

“Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan tepat di atas USD 20.000, naik hampir 3 persen selama tujuh hari terakhir, sementara emas berpindah tangan pada USD 1.700, naik lebih dari 3 persen selama periode yang sama,” ujar Medalie dikutip dari CoinDesk, Jumat (7/10/2022).

Pekan lalu, korelasi antara kedua aset mencapai lebih dari 0,3, tertinggi dalam lebih dari setahun, bahkan ketika cryptocurrency dipisahkan dari ekuitas, menurut Kaiko. Korelasi antara emas dan bitcoin berkisar antara positif dan negatif 0,2 sejak akhir tahun lalu.

Angka 0,3 umumnya menunjukkan korelasi yang sedikit positif dan 0,5 cukup kuat, sedangkan angka negatif menunjukkan korelasi yang lemah.

Bitcoin telah jatuh jauh lebih tajam daripada emas tahun ini. Serangan Rusia kepada Ukraina dan kejatuhan ekonomi juga menyapu bitcoin dalam aksi jual yang dipicu oleh kecemasan di pasar yang lebih berisiko seperti kripto.

3 dari 4 halaman

Ketua SEC Sebut Sebagian Besar Industri Kripto Beroperasi Ilegal, Ada Apa?

Sebelumnya, sebuah sebuah tes hukum yang digunakan regulator Amerika Serikat (AS) untuk menentukan aset yang memenuhi syarat sebagai kontrak investasi, oleh karena itu aset tersebut harus diatur oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Menanggapi hal itu,  kepala SEC, Gary Gensler mengatakan sebagian besar cryptocurrency melewati proses itu. 

Gary menyoroti hal ini karena beberapa aset kripto dinilai sebagai sekuritas bukan komoditas karena mereka melakukan proses Initial Coin Offering (ICO). Penawaran ini semuanya tercantum dalam undang-undang sekuritas AS. 

"Dari hampir 10.000 token di pasar kripto, saya yakin sebagian besar adalah sekuritas. Penawaran dan penjualan ribuan token kripto ini tercakup dalam undang-undang sekuritas,” ujar Gary, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (7/10/2022). 

Dengan kata lain, Gensler melihat sebagian besar industri kripto beroperasi secara ilegal karena tak patuh terhadap undang-undang sekuritas. Mereka tidak mengaku dirinya sebagai sekuritas.

Tidak Semua Kripto Diciptakan Sama

Meskipun begitu, tak semua kripto dianggap sebagai sekuritas, misalnya Bitcoin yang mungkin harus diperlakukan lebih seperti komoditas daripada sekuritas. 

“Bitcoin, token kripto pertama, disebut oleh beberapa orang sebagai emas digital, diperdagangkan seperti logam mulia, penyimpan nilai yang spekulatif. Langka, namun digital," ujar Gary, dengan tegas menyiratkan bitcoin secara khusus harus diperlakukan di bawah hukum komoditas daripada sekuritas.

4 dari 4 halaman

Tindakan SEC

Di sisi lain, para pendukung kripto termasuk beberapa anggota Kongres telah mendorong peraturan apa pun untuk datang dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) daripada SEC. 

Gensler, yang menjalankan CFTC dari 2009 hingga 2014, mengakui sebagian kecil koin, termasuk bitcoin, mungkin tidak sepenuhnya memenuhi syarat sebagai sekuritas, tetapi lebih memenuhi sebagai komoditas. 

Pemerintah AS Menindak Kripto

SEC lambat dalam menuntut cryptocurrency dalam beberapa tahun terakhir. SEC menindak penawaran koin awal (ICO) pada 2018, menggugat operator stablecoin Ripple karena melakukan penawaran sekuritas ilegal pada 2020. 

SEC juga menuduh pemberi pinjaman kripto BlockFi karena gagal mendaftarkan program pinjaman hasil tinggi, dan sedang menyelidiki pertukaran populer Coinbase yang diduga menjual surat berharga yang tidak terdaftar. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.