Sukses

Harga Kripto Hari Ini 1 Oktober 2022: Bitcoin dan Ethereum Melemah Tipis

Mayoritas harga kripto teratas termasuk bitcoin dan ethereum berada di zona merah pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya masih bergerak di zona merah pada perdagangan Sabtu, (1/10/2022). Namun, harga bitcoin dan ethereum cenderung melemah tipis.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, 1 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) kembali melemah dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin (BTC) turun 0,40 persen ke posisi USD 19.399,62 atau sekitar Rp 296,97 juta (asumsi kurs Rp 15.309 per dolar AS). Namun, harga bitcoin menguat 1,3 persen dalam sepekan terakhir.

Demikian juga harga ethereum. Harga ethereum (ETH) turun tipis 0,16 persen selama 24 jam terakhir. Harga ethereum berada di posisi USD 1.328,89 atau sekitar Rp 20,33 juta. Dalam sepekan sepekan terakhir, harga ethereum naik 0,74 persen.

Harga BNB Coin juga berada di zona merah selama 24 jam terakhir. Namun, koreksi harga BNB tipis 0,18 persen. Selama sepekan terakhir, harga BNB menguat 2,47 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 283,53 atau sekitar Rp 4,32 juta.

Harga XRP melemah tipis dalam 24 jam terakhir. Harga XRP susut 0,04 persen. Dalam sepekan terakhir, harga XRP merosot 5,86 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4744.

Harga cardano (ADA) turun 0,85 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga ADA anjlok 6,3 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,4334.

Demikian juga harga solana (SOL) berada di zona merah. Harga solana (SOL) tergelincir 2,79 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana turun 2,28 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 33.

Sementara itu, harga dogecoin (DOGE) naik 2,35 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga dogecoin melorot 7,1 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,6194.

Stablecoin seperti tether turun tipis dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga tether (USDT) berada di zona hijau. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin (USDC) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Harga USDC turun 0,01 persen. Selama sepekan terakhir, harga USDC melemah tipis 0,02 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 0,9998.

Demikian juga harga Binance USD (BUSD) berada di zona merah baik dalam 24 jam dan sepekan terakhir. Harga BUSD berada di posisi USD 1.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Anjloknya Pasar Berdampak terhadap Harga Saham Perusahaan Kripto

Sebelumnya, tim analis JPMorgan menyebut anjloknya harga kripto akan sangat mempengaruhi harga saham perusahaan kripto, salah satunya Coinbase. Analis JPMorgan menurunkan target harga untuk saham Coinbase Global dari USD 78 atau sekitar Rp 1,1 juta  menjadi USD 60 pada Desember.

Pertukaran kripto yang terdaftar secara publik itu menarik sebagian besar pendapatannya dari tingkat perdagangan kripto di AS, yang berarti pendapatan kuartal ketiga dan keempat bergantung pada minat perdagangan kripto.

“Kami pikir tekanan pada pendapatan Coinbase dari penurunan pasar cryptocurrency akan menekan harga saham,” tulis analis JPMorgan, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (30/9/2022). 

Saham Coinbase Global (COIN) dijual turun dari level tertinggi USD 72 pada Rabu pekan lalu menjadi USD 62 pada Jumat. Masih tergantung di atas posisi terendah Juni, saham telah jatuh 11 persen selama lima hari terakhir dan 75 persen tahun ini.

 

3 dari 4 halaman

Volume Perdagangan yang Rendah

Analis mengatakan Coinbase diperkirakan melihat volume perdagangan yang rendah oleh investor kripto ritel AS hingga Desember dengan ekspektasi aktivitas akan meningkat pada awal kuartal pertama tahun depan.

Menurut pengindeks volume kripto, Nomics, volume saat ini untuk Coinbase telah turun 15 persen selama sebulan terakhir menjadi USD 48 miliar. Angka tersebut hanya setengah dari volume yang diterima bisnis perdagangan Coinbase di awal tahun.

Pada pendapatan kuartal kedua, pendapatan Coinbase sangat bergantung pada volume perdagangan dalam waktu dekat. Strategi bisnisnya bertujuan untuk mengurangi perdagangan sebagai campuran keuntungan dengan menumbuhkan produk langganan dan layanan, yang menghasilkan 18 persen dari pendapatan pada kuartal kedua.

4 dari 4 halaman

CEO JPMorgan Sebut Kripto Seperti Bitcoin Adalah Skema Ponzi Terdesentralisasi

Sebelumnya, CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon mengatakan dalam sidang kongres AS token kripto, seperti bitcoin, adalah skema Ponzi terdesentralisasi. Dia mengatakan kepada anggota parlemen sangat skeptis pada token kripto. 

"Saya sangat skeptis pada token kripto yang Anda sebut mata uang, seperti bitcoin. Mereka adalah skema Ponzi yang terdesentralisasi,” ujar Dimon dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (23/9/2022). 

Bos JPMorgan melanjutkan dengan referensi miliaran dolar hilang setiap tahun melalui kripto, menghubungkan cryptocurrency dengan kejahatan seperti pembayaran ransomware, pencucian uang, perdagangan seks, dan pencurian. Dia menekankan kripto itu "berbahaya".

Eksekutif JPMorgan juga berbicara tentang stablecoin, yang menurutnya tidak akan bermasalah dengan regulasi yang tepat. 

“Tidak ada yang salah dengan stablecoin , yang seperti dana pasar uang, diatur dengan benar,” kata Dimon. 

Mengenai blockchain, dia menegaskan JPMorgan adalah pengguna besar blockchain. Seorang skeptis bitcoin lama, Dimon telah memperingatkan investor pada beberapa kesempatan untuk berhati-hati dalam berinvestasi dalam cryptocurrency. 

Dia selalu memperingatkan mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Dia sebelumnya mengatakan bitcoin tidak berharga dan mempertanyakan persediaan BTC yang terbatas. 

Kepala JPMorgan, bagaimanapun, telah berulang kali mengatakan jika inovasi seperti blockchain dan defi adalah nyata. Pada Mei, bank investasi global mengatakan mereka mengharapkan peningkatan penggunaan blockchain di bidang keuangan.

Di sisi lain, JPMorgan menawarkan beberapa investasi terkait kripto, memiliki JPM Coin sendiri, dan memiliki lounge di metaverse. Analis JPMorgan juga lebih optimis tentang bitcoin dan cryptocurrency daripada CEO bank. 

Pada Mei, analis JPMorgan Nikolaos Panigirtzoglou menerbitkan sebuah laporan yang menyatakan bank telah menggantikan real estat dengan aset digital sebagai kelas aset alternatif pilihan bersama dengan dana lindung nilai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.