Sukses

Harga Kripto Hari Ini 28 September 2022: Bitcoin Cs Kembali Koreksi

Pasar kripto kembali terkoreksi pada perdagangan Rabu (28/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Rabu (28/9/2022). Mayoritas kripto kembali berada di zona merah setelah sempat menguat pada hari sebelumnya. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi 28 September 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,59 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,48 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 18.990 per koin atau setara Rp 288,1 juta (asumsi kurs Rp 15.171 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut terkoreksi pagi ini. ETH ambles 0,03 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,07 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.322 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah pada perdagangan hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen, tetapi masih menguat 2,44 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 272,50 per koin. 

Kemudian Cardano turun anjlok pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 0,87 persen, tetapi masih menguat 0,44 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4417 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali menempatkan diri di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 2,67 persen, tetapi masih meroket 3,21 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,63 per koin.

Sedangkan XRP harus rela melemah setelah sempat menguat beberapa hari lalu. XRP terkoreksi 4,59 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 8,43 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4479 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 929,1 miliar dari sebelumnya di level USD 935,2 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Belum Pulih, Ancaman Resesi Semakin Kuat

Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada Senin pagi, 26 September 2022 belum kembali pulih sepenuhnya. Sentimen makroekonomi lagi-lagi menjadi batu sandungan utama yang membuat pasar kripto belum maksimal reli kenaikan. 

Sepanjang akhir pekan, kinerja market kripto sepertinya mengikuti performa indeks saham AS yang lesu karena ancaman resesi. Hal ini dapat dimaklumi mengingat investor selalu bercermin ke pergerakan di pasar modal untuk melihat selera risiko investor secara umum.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, di samping itu, pergerakan aset kripto juga terbilang volatil lantaran minimnya sentimen positif yang kuat. Apalagi, volume perdagangan aset kripto di akhir pekan juga cenderung sepi, sehingga tidak ada aksi price actions yang kuat dari investor.

“Biang kerok utamanya tetap berasal dari efek hasil rapat FOMC The Fed, pada Rabu 21 September 2022 lalu,” ujar Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Senin (26/9/2022).

Hasil rapat itu menimbulkan ketakutan, terutama dari komentar Ketua The Fed, Jerome Powell, yang memberi sinyal pihaknya masih punya ruang untuk mengerek suku bunga acuannya hingga 4,4 persen di akhir tahun. Padahal, The Fed tadinya hanya berniat menaikkan suku bunga acuannya hingga 3,4 persen saja.

Di samping itu, dalam proyeksi kenaikan suku bunga acuan jangka pendeknya (Dot Plot) yang dirilis bersamaan cukup membuat market kripto tersiksa. 

“The Fed juga berniat untuk membawa suku bunga acuan AS di kisaran 4,5 persen hingga 5 persen di tahun depan, meski sebelumnya optimis ingin melonggarkan kebijakan moneternya di 2023,” jelas Afid.

3 dari 4 halaman

Analisis Teknikal

Nilai aset kripto semakin susah menguat setelah nilai indeks Dolar AS (DXY) ternyata semakin tangguh pada Senin pagi. Nilai DXY diketahui berada di 113,78 pada pukul 09.00 WIB, menguat 0,53 persen dibanding sehari sebelumnya. Investor tentu akan menukarkan aset kriptonya menjadi Dolar AS ketika nilainya sedang naik.

Analisis Teknikal

Dari analisis teknikalnya, secara umum Bitcoin masih berada pada tren bearish. BTC akan mencari lower high terbarunya untuk membentuk pola uptrend. Penurunan bisa terjadi di area support terdekat di rentang USD 18.577 atau sekitar Rp 280,6 juta hingga USD 18.823 atau 284,4 juta.

Sementara, Ethereum dilihat dari grafik Day-20 EMA, jika kembali turun kemungkinan besar akan retest di area support terdekat pada level USD 1.245 (Rp 118,8 juta). Jika pergerakan harga ETH breakdown titik support tersebut, kemungkinan penurunan harga ETH akan menyentuh level USD 1.187 (Rp 17,9 juta) sebagai tahanan selanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

3 Warga Nigeria Diduga Gunakan Hasil Pencucian Uang untuk Beli Bitcoin

Sebelumnya, Badan penegak hukum global, Interpol berusaha untuk menyelesaikan kasus di mana tiga warga negara Nigeria diduga telah menggunakan hasil pencucian uang untuk membeli Bitcoin senilai lebih dari USD 43 juta atau sekitar Rp 623.4 miliar.

Dalam sebuah laporan, dikutip dari Bitcoin.com, Sabtu (24/9/2022), tiga warga Kenya termasuk seorang politisi Kenya kuat yang tidak disebutkan namanya dituduh telah membantu trio Nigeria dalam upaya mereka untuk menyembunyikan motif yang tepat untuk memindahkan dana tersebut.

Menurut sebuah laporan oleh publikasi Kenya, The Nation, penyelidikan oleh Interpol menemukan ketiganya dapat mentransfer lebih dari USD 215 juta dari Nigeria ke Kenya antara Oktober dan November 2020.

Setelah dana berada di Kenya, ketiganya, Olubunmi Akinyemiju, Olufemi Olukunmi Demuren, dan Eghosasere Nehikhare, melakukan pembelian Bitcoin.

Selama pembelian ini, ketiganya dikatakan telah memperoleh Bitcoin yang pada saat itu bernilai USD 36.353.728 dari cabang Binance yang terdaftar di AS, salah satu pertukaran cryptocurrency terbesar berdasarkan volume yang diperdagangkan. 

Selanjutnya USD 7.246.582 digunakan untuk membeli Bitcoin di Busha, pertukaran mata uang kripto lainnya.

Setelah memperoleh Bitcoin, ketiganya diyakini telah mendistribusikan kripto ke dompet individu sebagai bagian dari upaya untuk membuat ini tidak dapat dilacak, kata laporan itu.

Namun, publikasi Kenya mengatakan tidak dapat memastikan jumlah pasti Bitcoin yang dibeli trio Nigeria di bursa kripto Kenya Bitpesa dan di Quidax.

Laporan itu mengatakan trio Nigeria telah berhasil memindahkan dana dengan dalih mereka adalah "transfer dana perusahaan yang sama." Namun, besarnya transfer dana itu akhirnya membangkitkan minat Interpol.

Setelah penyelidikan Interpol, Badan Pemulihan Aset (ARA) Kenya dilaporkan telah memperoleh putusan pengadilan yang mengizinkannya untuk membekukan enam rekening bank milik enam perusahaan yang terkait dengan dugaan pencucian uang.

Sementara itu, laporan Nation mengidentifikasi Pauline Wanjiru Wachira dan Evalyne Wawira Gachoki sebagai dua warga Kenya lainnya yang mungkin telah membantu trio Nigeria untuk memindahkan dana yang dicuci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.