Sukses

Organisasi Nirlaba, BBB Peringatkan soal Penipuan Kripto Melalui TikTok

Modus para penipu di Tiktok adalah berjanji untuk menggandakan kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi nonprofit swasta yang berfokus pada tugas memajukan kepercayaan pasar, Better Business Bureau (BBB) memperingatkan penipuan cryptocurrency di platform hosting video populer Tiktok.

BBB menjelaskan ketika popularitas Tiktok tumbuh, begitu pula tingkat penipu di platform tersebut. BBB memperhatikan telah melihat banyak laporan baru dari "Scam Tracker terkait dengan penipuan di platform TikTok.

“Anda sedang menelusuri Tiktok ketika Anda menemukan video yang menunjukkan setumpuk uang tunai. Pembuatnya mengatakan mereka mendapatkan setumpuk uang hanya dalam beberapa hari dengan berinvestasi dalam kripto,” jelas BBB, dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 26 September 2022.

Modus para penipu di Tiktok adalah berjanji untuk mengubah cryptocurrency senilai beberapa ratus dolar menjadi ribuan dalam waktu singkat. BBB menambahkan mereka bahkan mungkin memiliki jaminan 100 persen dapat melipatgandakan uang dalam waktu kurang dari satu pekan.

“Ketika Anda menghubungi investor yang diduga (penipu), kemungkinan melalui Whatsapp, Telegram, atau aplikasi perpesanan lainnya, mereka akan bersikap sopan dan profesional. Mereka akan meminta Anda untuk mengirim uang  biasanya, beberapa ratus dolar untuk memulai melalui layanan dompet digital seperti Paypal,” jelas BBB.

BBB peringatkan, uang yang dikirim akan berakhir di kantong penipu. Para korban pada akhirnya tidak akan mendapatkan laba atas investasi dan juga tidak akan mendapatkan kembali setoran awal.

BBB menyimpulkan dengan memberikan beberapa saran tentang bagaimana menghindari penipuan memperingatkan orang-orang untuk tidak menyerah pada taktik menakut-nakuti dan memahami cara kerja layanan dompet digital.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Anjlok, MicroStrategy Kembali Serok 301 Bitcoin Rp 90 Miliar

Sebelumnya, Ketua eksekutif Microstrategy Michael Saylor, mengungkapkan perusahaannya baru-baru ini membeli 301 bitcoin seharga USD 6 juta atau setara Rp 90,2 miliar dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. 

Saylor merinci neraca perusahaan sekarang memegang 130.000 bitcoin. Saat ini Microstrategy jadi salah satu perusahaan dengan jumlah bitcoin terbesar yang dipegang oleh bisnis publik saat ini.

Pembelian terakhir pada 28 Juni membawa simpanan BTC Microstrategy hingga 129.699 bitcoin dan 301 yang diperoleh minggu ini membuat jumlah bitcoin perusahaan menjadi 130.000 BTC. 

“Microstrategy telah membeli 301 bitcoin tambahan seharga USD 6,0 juta dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. Microstrategy memegang 130.000 bitcoin yang diperoleh seharga USD 3,98 miliar dengan harga rata-rata USD 30.639 per bitcoin.” tulis Saylor pada Selasa, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (21/9/2022). 

Saat ini, tidak ada perusahaan publik lain yang memiliki bitcoin (BTC) sebanyak Microstrategy Saylor. Namun, wali dari persidangan kebangkrutan Mt Gox dilaporkan memiliki 141.686 BTC yang akan didistribusikan kepada kreditur di beberapa titik waktu. 

Galaxy Digital Holdings yang terdaftar secara publik berada di urutan kedua setelah Microstrategy, dengan sekitar 40.000 BTC disimpan di neraca perusahaan. 

3 dari 4 halaman

Pasar Kripto Anjlok, Investor Perlu Waspadai Sentimen Ini

Sebelumnya, pergerakan market kripto pada Senin (19/9/2022) pagi masih anjlok, terjebak di zona merah sejak akhir pekan lalu. Sejumlah aset kripto, seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) tak kuasa menahan retest untuk terus breakdown.

Ada tiga sentimen besar yang bisa menggerakkan pasar kripto pada pekan ini. Ketiganya diyakini punya sisi menaikkan harga, maupun menurunkannya. Investor harus mencermati dampak dari ketiga sentimen tersebut, antara lain:

Sentimen The Fed

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengungkapkan, penyebab market kripto terus lesu salah satunya disebabkan oleh sentimen pertama, yaitu investor kini tengah menjauhi market kripto setelah mencemaskan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed.

“Pejabat The Fed dianggap akan tetap mempertahankan sikap hawkish-nya pada pertemuan mendatang, yakni pada rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) di tanggal 21 September 2022,” ungkap Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Senin, 19 September 2022.

Untuk saat ini, investor telah melakukan aksi priced-in akan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps dengan ekspektasi suku bunga bertengger di 4,5 persen pada Maret 2023.

“Hal ini dapat dimaklumi mengingat investor tentu mengkhawatirkan, jika inflasi yang sudah ada sekarang tak kunjung turun meskipun harga komoditas dunia sudah melemah,” ujar Afid.

Pemindahan 5,5 Juta Token KNC

Selain itu, pelemahan ini juga disebabkan oleh kabar dari ekosistem kripto. Ada diskusi para pengamat kripto di Twitter, mengatakan terdapat 2 wallet yang memindahkan 5,5 juta token KNC ke platform FTX. Setelah diteliti lebih dalam, 2 wallet tersebut menerima token KNC dari Smart Money bernama Farmer X.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Lantas, untuk saat ini, Farmer X memiliki lebih dari USD 9 juta atau sekitar Rp 134,9 miliar. Insiden ini pun membuat market panik, jika akan terjadi aksi ambil untung besar-besaran ke depan.

LUNC Tax Burn

Sentimen selanjutnya yang harus diantisipasi investor adalah LUNC tax burn yang dimulai 20 September mendatang. Setelah aktif, setoran dan penarikan LUNC dan USTC melalui jaringan Terra Classic akan terpengaruh. Saat ini LUNC masih menjadi salah satu kripto yang paling banyak ditransaksikan di exchange.

Vasil Hard Fork Cardano

Afid menuturkan, sentimen ketiga datang dari Cardano yang akan melakukan Vasil Hard Fork pada tanggal 22 September mendatang. Vasil hard fork bisa mempengaruhi harga Cardano (ADA) yang saat ini menjadi salah satu kripto big cap.

“Tidak hanya itu, altcoin lainnya yang berada di jaringan Cardano juga bisa terpengaruh. Ini bisa mendatangkan untung bagi investor, jika cermat meneliti pergerakannya,” pungkas Afid.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.