Sukses

Harga Kripto Hari Ini 20 September 2022: Bitcoin Cs Kembali Menghijau

Pasar kripto kmbali menguat pada perdagangan Selasa (20/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Selasa, 20 September 2022. Mayoritas kripto kembali berada di zona hijau, setelah sempat kompak terkoreksi pada hari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (20/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat tipis 0,69 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih terkoreksi 12,58 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoinberada di level USD 19.530 per koin atau setara Rp 292,6 juta (asumsi kurs Rp 14.985 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali pulih pagi ini. ETH menguat 3,39 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 19,47 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.380 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 1,27 persen. Namun BNB masih terkoreksi 7,81 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 269,65 per koin. 

Kemudian Cardano turut melesat. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,22 persen, tetapi masih koreksi 10,64 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4532 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL terbang 5,39 persen, tetapi masih anjlok 12,21 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,81 per koin.

XRP masih menguat sejak kemarin. XRP melesat 2,54 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,07 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3832 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,04 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya turun sedikit ke  level USD 0,9998.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami sedikit penguatan ke level USD 943,7 miliar, dari sebelumnya di level USD 933,8 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Analis Sebut Pasar Optimistis Bitcoin Mampu Menunjukkan Tren Menguat

Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada pekan kedua September 2022 cukup bervariasi. Sejumlah aset kripto, khususnya jajaran teratas tak bisa mempertahankan penguatan dalam waktu lama, begitupun dengan penurunan. 

Banyaknya sentimen seperti data inflasi AS dan The Merge Ethereum memberikan pengaruh pada pergerakan pasar kripto pada pekan kedua September 2022.

Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (16/9/2022) mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona merah, dengan Bitcoin alami penurunan 1,98 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 19.757 atau sekitar Rp 295,4 juta. 

Sedangkan ethereum jatuh lebih rendah, padahal pada hari sebelumnya sudah melakukan The Merge. Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.471 atau sekitar Rp 22 juta, Ether turun 10,02 persen dalam 24 jam terakhir dan 10,42 persen sepekan. 

Mengenai pergerakan pasar kripto dan Bitcoin keseluruhan pada pekan kedua September 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan dalam sepekan terakhir, Bitcoin (BTC) kembali terlihat menguat dengan kenaikan 8 persen serta mampu mengungguli kinerja aset kripto lainnya.

 

 

3 dari 5 halaman

Sentimen yang Bayangi Bitcoin

“Bitcoin juga mencatatkan kinerja terbaik kedua di setelah koin dengan Kapitalisasi Menengah (Mid Caps) yang telah menunjukkan pergerakan yang cukup kuat di awal bulan ini.,” ujar Jay dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 16 September 2022.

Meskipun demikian, beberapa peristiwa membawa dampak yang cukup besar terhadap pergerakan Bitcoin, terutama dampak inflasi yang menyebabkan pasar global turun. Kondisi tersebut mengakibatkan Bitcoin harus menguji resistance di level USD 22,500 (sekitar Rp 335 juta). 

“Namun, pasar optimis Bitcoin mampu menunjukkan tren bullish, kecuali jika Bitcoin bergerak ke bawah menembus level support di kisaran USD 18,500 (sekitar Rp 276 juta),” jelas Jay. 

Jay menambahkan, harga Ethereum Classic mengalami kenaikan hingga 171 persen, diiringi dengan kenaikan hashrate sebesar 150 persen sejak Juli 2022. 

“Peningkatan tersebut terjadi karena baik tarder maupun investor tengah mengantisipasi merging Ethereum yang telah lama ditunggu-tunggu,” pungkas Jay.

4 dari 5 halaman

Menilik Potensi Harga Bitcoin hingga Akhir September 2022

Sebelumnya, sudah 10 hari memasuki September, volume pasar bitcoin mulai meningkat, karena para trader kembali beraksi setelah liburan musim panas. 

Saat volume kembali volatilitas juga kembali menguat, dengan minggu ini menunjukkan tingkat sentimen bullish dan bearish yang tinggi untuk bitcoin. Menantikan sisa bulan ini, bagaimana prospek pergerakan harga Bitcoin sepanjang September 2022? 

Kondisi Pasar Saat Ini

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (14/9/2022), pada Jumat dua pekan lalu AS merilis data non-farm payrolls (NFP) Agustus yang menunjukkan ada peningkatan 315.000 pekerjaan ke ekonomi AS.

Meskipun pasar tenaga kerja terus menjadi landasan optimisme di Amerika Serikat, itu belum cukup untuk mengalihkan perhatian dari krisis inflasi. 

Meskipun angka NFP lebih baik dari perkiraan, bitcoin tetap turun ke level terendah dua bulan sehari setelah data dirilis, turun di bawah USD 18.600 atau sekitar Rp 275,8 juta. Sejak itu harga BTC sebagian besar telah terkonsolidasi, diperdagangkan antara harga USD 19.500 dan resistensi USD 20.200.

Namun, pada Sabtu, 10 September 2022 Bitcoin telah melonjak di sesi hari ini, dengan harga sekali lagi bergerak di atas USD 21.000.

Beberapa analis mengaitkan reli ini dengan komentar dari Ketua the Fed, Jerome Powell, yang semuanya mengkonfirmasi kenaikan suku bunga akan berlanjut, sampai inflasi bisa dijinakan. 

Namun, pada Selasa, 13 September 2022, pasar kripto, khususnya Bitcoin kembali anjlok di kisaran USD 20.000 tersengat sentimen data inflasi AS. 

5 dari 5 halaman

Outlook Bitcoin pada September 2022

Pada Sabtu, BTC saat ini diperdagangkan pada USD 21.224 yang merupakan titik tertinggi sejak 26 Agustus. Harga tampaknya menuju ke level resistance kunci USD 21.650, yang jika ditembus, bisa melihat bulls membawa bitcoin ke USD 22.000.

Jika ini terjadi, indeks kekuatan relatif (RSI), yang saat ini berada di 53,95, kemungkinan akan mendekati langit-langit 61,50.

Pada akhirnya, dalam jangka pendek, tampaknya ada peningkatan sentimen bullish, namun seiring dengan pertumbuhan sentimen ini, pertanyaan tentang berapa lama hal ini berpotensi dapat dipertahankan akan muncul.

Berdasarkan hal ini, beberapa orang mungkin mengharapkan konsolidasi lebih lanjut selama September, namun, itu bisa terjadi pada kisaran yang lebih tinggi, dari level support dan resistance Agustus.

Indikator kunci pada September adalah RSI, dan kemungkinan menembus 61,50. Jika ini terjadi, BTC kemungkinan akan berada di atas USD 23.000 pada akhir bulan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.