Sukses

WIR Asia dan Greens Hadirkan Jaringan Outlet Bahan Pangan Hyperlocal di Metaverse

Chief Sales and Marketing Officer WIR Group, Gupta Sitorus menegaskan, platform metaverse membuka peluang-peluang baru bagi penggunanya.

Liputan6.com, Nusa Dua - PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group berkolaborasi dengan Greens, startup teknologi pertanian (agritech) asal Indonesia untuk mengembangkan jaringan outlet bahan pangan hyperlocal di metaverse yang berjalan pada platform teknologi Web 3.0. 

Kemudian, nota kesepahaman kerja sama ditandatangani oleh Co Founder and Chief Bussines Officer Erwin Gunawan dan Chief Sales and Marketing Officer grup WIR Gupta Sitorus bersamaan dengan berlangsungnya ajang NXC International Summit 2022 di Bali.

Sementara Chief Sales and Marketing Officer grup WIR, Gupta Sitorus menegaskan, platform metaverse membuka peluang-peluang baru bagi penggunanya untuk mengembangkan usaha berkat sifatnya yang tak terbatas waktu dan tempat. 

Dia menambahkan, sejak awal, Greens telah mengaplikasikan teknologi digital dalam inovasinya sehingga akan mudah bagi Greens untuk memanfaatkan platform metaverse dan mengoptimalkan berbagai potensi, terutama dalam hal penerapan bisnis dan pengalaman O2O.

"Kami harapkan platform ini bisa menjadi referensi yang baik yang bisa disandingkan dunia metaverse saat ini," kata Gupta dalam konferensi pers di Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022).

Menurut Gupta, kunci utama untuk sukses di era digital adalah adanya keinginan dan kesadaran dari pemilik usaha untuk melakukan transformasi digital untuk usahanya agar tetap berada dalam jalur kompetisi yang semakin ketat.

"Metaverse membuka berbagai kesempatan yang tidak terbatas, namun untuk menavigasi serta berinteraksi di dunia ini diperlukan cara-cara khusus. Kami turut serta membangun metaverse dengan keahlian kami dalam pengembangan augmented reality dan virtual reality yang bisa menjawab kebutuhan metaverse masa depan, termasuk perkembangan berbagai usaha bisnis nantinya,” ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Meningkatkan Potensi

Sementara itu, kehadiran Greens di metaverse akan memberikan peluang bagi startup yang berdiri sejak 2019 ini untuk terus mengembangkan berbagai potensinya dan membuktikan bahwa penerapan teknologi Web 3.0 akan mendukung dan mendorong aktivitas online to offline (O2O). 

“Sejak awal kami sangat memahami bahwa teknologi digital metaverse merupakan suatu keniscayaan di masa depan, yang memungkinkan kami terus membangun dan mengembangkan berbagai terobosan dan inovasi lanjutan, sebagai upaya meningkatkan potensi yang kami miliki baik di sektor pemasaran maupun layanan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami,” kata Erwin.

Teknologi digital bukan hal baru bagi Greens yang telah menciptakan inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (Greens Pod) yang memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan, blockchain, artificial intelligence (Al), dan internet of things (IOT) untuk menciptakan desentralisasi sumber pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. 

"Kehadiran kami di platform metaverse merupakan our big step yang akan membentuk ekosistem baru guna mengajak masyarakat untuk menjadi pelaku industri pertanian dengan menanam pohon, buah-buahan, sayur-sayuran di mana saja dan kapan saja, serta agar bersiap untuk merambah ke dunia metaverse dengan konsep blockchain," ujar Erwin.

 

 

3 dari 5 halaman

Dukung Jaringan Sumber Pangan

Melalui platform metaverse, upaya Greens membantu masyarakat awam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri melalui solusi Metafarming dapat hadir lebih imersif dan impresif. 

"Masyarakat dapat menanam secara virtual dan berkelanjutan untuk mendapatkan bahan pangan bergizi tinggi seperti micro greens (yang mengandung 40x lebih banyak vitamin, mineral dan tingkat antioksidan dibanding dengan sayuran biasa) dari manapun mereka berada, dengan demikian membuka kesetaraan akses pangan,” imbuhnya.

Metaverse diharapkan juga akan mendukung jaringan sumber pangan hyperlocal berupa Greens outlet. Konsumen Greens akan mulai mendapatkan pengalaman menikmati hidangan hyperlocal (hyperlocal gastronomy) di Greens Stasiun yang akan segera hadir di Jakarta pada Oktober mendatang.

"Kami berharap teknologi metaverse dapat menjadi platform yang tepat bagi kami untuk menyebarluaskan jaringan sumber pangan hyperlocal ke berbagai kota di Indonesia serta ke Uni Emirat Arab dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Erwin.

4 dari 5 halaman

Gandeng DCI Indonesia

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG), perusahaan teknologi berbasis augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI) terkemuka di Asia Tenggara dan telah mendapatkan lima paten global untuk AR yang teregistrasi pada Patent Cooperation Treaty (PCT) berkolaborasi dengan PT DCI Indonesia Tbk (DCII), perusahaan yang bergerak dalam bidang industry penyedia jasa data center colocation.

Kerja sama WIR dan DCII ini menandai kesiapan Indonesia memasuki dunia metaverse sekaligus menunjukkan perlindungan dan keamanan data merupakan salah satu prioritas dalam pengembangan metaverse indonesia.

Kerja sama kedua perusahaan besutan anak bangsa ini ditandai dengan penandatanganan master service agreement oleh Executive Chairman and Co Founder WIR Group Daniel Surya dengan CEO DCI Indonesia Otto Toto Sugiri di Bali saat gelaran Nexticorn berlangsung.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis terkait implementasi teknologi metaverse yang memerlukan dukungan infrastruktur data center yang aman, handal, stabil dan zero downtime”, ujar Toto Sugiri dalam keterangan resminya, Rabu (31/8/2022).

Toto Sugiri menjelaskan, data center atau pusat data adalah sebuah bangunan yang digunakan untuk menyimpan banyak server dan salah satu fungsinya adalah untuk menampung traffic website atau aplikasi web. Agar traffic website atau aplikasi web lancar, pastinya pemilik website harus memilih data center terbaik.

Sementara itu, Kerja sama grup WIR dan DCII akan memastikan adanya perlindungan privasi dan keamanan data user yang memasuki dunia metaverse.

Perlindungan keamanan ini juga telah dimanifestasikan dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) yang dapat menjadi dasar hukum perlindungan bagi masyarakat dalam penggunaan metaverse nantinya.

5 dari 5 halaman

Bangun Metaverse

Sedangkan, menurut Daniel Surya membangun metaverse memerlukan pengumpulan, pemrosesan dan distribusi data pribadi dengan konektivitas di mana-mana dengan ribuan kali penggunaannya sehingga kredibilitas pengelolaannya menjadi salah satu faktor penting.

"Kredibilitas perusahaan data center menjadi pertimbangan karena keamanan dan ketersediaan server di dunia digital telah menjadi prioritas utama bagi WIR Group, khususnya perlindungan infrastruktur informasi penting dari ancaman eksternal,” ujar Daniel.

Selain itu, kerja sama dengan data center besutan lokal Ini memungkinkan WIR Group untuk membangun metadata universe yang akan memudahkan user untuk berinteraksi dalam satu dunia dengan aman dan tanpa hambatan.

Seperti diketahui, metadata adalah informasi mengenai data dan sangat penting karena nantinya akan digunakan untuk mengidentifikasi data yang sangat aktif berinteraksi.

Saat ini, tidak hanya jaringan data komputer milik pemerintah, tetapi juga infrastruktur publik dan swasta lainnya termasuk Internet dan jaringan telepon, telah menjadi sasaran langkah-langkah keamanan yang perlu ditingkatkan.

"Kami di WIR Group akan sentiasa berupaya mengembangkan dan terus menyempurnakan mengembangan metaverse Indonesia baik platform, aplikasi, infrastruktur, maupun keamanan bagi pengguna metaverse di Indonesia,” pungkas Daniel.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.