Sukses

Harga Kripto Hari Ini 17 Agustus 2022: Bitcoin dan Ethereum Masih Melemah

Bitcoin dan Ethereum masih lanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (17/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Rabu, 17 Agustus 2022. Mayoritas kripto masih betah bertengger di zona merah dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu (17/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah tipis 0,65 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 3,28 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.940 per koin atau setara Rp 353,1 juta (asumsi kurs Rp 14.749 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih melemah pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH ambles 1,58 persen, tetapi masih menguat 10,07 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.877 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun tipis 0,78 persen dan 2,45 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 316,68 per koin. 

Kemudian Cardano berhasil menguat di tengah kripto lain yang melemah. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,42 persen dan 9,23 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5623 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL merosot 1,69 persen. Namun masih menguat 6,67 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 43,22 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil menguat. XRP naik tipis 0,36 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,03 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3761 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di level USD 1,1 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Kembali Koreksi, Ini Faktor Penyebabnya

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto akhirnya serius mengalami tekan pada Selasa (16/8/2022) pagi. Harga Bitcoin, Ethereum dan aset kripto utama lainnya kompak turun ke zona merah, walau sempat secara singkat naik signifikan pada perdagangan Senin malam.

Token meme seperti Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) di antara jajaran aset kripto utama pun kini akhirnya juga ikut turun, padahal sempat reli hebat sehari sebelumnya. SHIB bahkan merosot paling tajam bisa tembus 9,7 persen dalam sehari terakhir.

Trader Tokocrypto, Nathan Alexander mengatakan, secara umum, memang belum ada sentimen positif yang jadi pembangkit market kripto untuk terus reli kencang. Dari sisi makroekonomi, investor kini sebenarnya sedang wait and see mengantisipasi risalah rapat (minutes of meeting) The Fed pada Juli yang dirilis pekan ini.

"Investor tampaknya meyakini risalah tersebut akan memuat petunjuk tentang apakah The Fed bakal mengerek suku bunga acuannya sebesar 50 atau 75 basis poin bulan depan,” ujar Nathan kepada Liputan6.com, Selasa (16/8/2022).

Menurut Nathan, naik-turunnya suku bunga acuan The Fed menjadi krusial untuk mempengaruhi selera investor nantinya untuk mengakumulasi atau melakukan aksi jual.

“Selain kebijakan moneter The Fed, dari sisi teknikal, investor terlihat masih ragu untuk melakukan akumulasi karena volume trading juga terpantau terus menurun sejak akhir pekan lalu. Minimnya aksi price actions tersebut membuat investor berpikir ulang untuk bersikap optimis bullish,” ujar Nathan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Harga Bitcoin

Dari sisi analisis pergerakan Nathan memaparkan, BTC memang berhasil melonjak hingga USD 25.000 atau sekitar Rp 368,9 juta untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan pada 14 Agustus kemarin. 

"Meski demikian, altcoin masih mengungguli Bitcoin dalam hal kenaikan harga, terutama Ethereum (ETH) yang sedang mengantisipasi The Merge,” tutur Nathan.

Harga Bitcoin saat ini sedang berusaha bergerak untuk mencapai day-20 exponential moving average (EMA), tetapi tertahan di level resistance pada level USD 24.817. Jika harga Bitcoin berhasil breakout, target kenaikan saat ini adalah level USD 29.289 dan level support terdekat berada pada level USD 23.650 sebagai pertahanan.

“Sementara, Ethereum Jika harganya berhasil breakout day-20 EMA, maka target kenaikan selanjutnya berada pada level USD 2.230 hingga USD 2.649. Jika terjadi koreksi, support terdekat untuk menahan laju penurunan berada pada level USD 1.623,” pungkas Nathan.

4 dari 4 halaman

Mantan Pejabat AS: Kripto Lebih Mirip Saham Internet Ketimbang Mata Uang

Sebelumnya, mantan Pejabat Pengawas Mata Uang AS selama Pemerintahan Trump, Brian Brooks mengungkapkan pandangannya tentang cryptocurrency. Ia menilai, kripto harus dilihat lebih seperti saham internet daripada mata uang. 

Kesalahpahaman terbesar seputar cryptocurrency adalah jika mereka tidak melakukan pekerjaan yang baik untuk menggantikan dolar AS,kripto gagal dalam misinya,” kata Brooks, dikutip dari CNBC, Senin (8/8/2022). 

Sekarang Brooks adalah CEO penambangan bitcoin dan perusahaan teknologi kripto Bitfury Group. 

“Sebagian besar kripto adalah tentang mengganti sistem perbankan terpusat dengan jaringan yang memungkinkan kontrol pengguna versus kontrol bank. Namun, aset kripto yang memiliki harga lebih seperti saham internet,” ujar Brooks. 

Brooks memaparkan, investasi kripto lebih seperti bertaruh di saham Google. Eethereum atau Ripple atau apa pun yang mencoba menggantikan dolar AS, itu sama saja mencoba mengganti sistem transmisi nilai.

Seperti diketahui, seluruh pasar kripto telah merosot pada 2022, yang menyebabkan kekhawatiran akan “musim dingin kripto” lainnya. 

Beberapa perusahaan kripto dan teknologi dengan cepat membalikkan rencana perekrutan, sementara banyak, termasuk pertukaran terkemuka Coinbase, telah memberhentikan pekerja di tengah penurunan harga dan perdagangan kripto.

Hal Ini juga membuat banyak orang di industri memperkirakan akan ada ribuan token digital berpotensi runtuh, kekhawatiran yang hanya tumbuh setelah keruntuhan baru-baru ini dari apa yang disebut terra USD algoritmik stablecoin dan token digital Luna

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.