Sukses

Keluarga Bangsawan di Ceko Lestarikan Artefak Ratusan Tahun Pakai NFT

Sejauh ini, William menyebut cara paling sukses untuk menggabungkan teknologi blockchain.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pangeran berusia 27 tahun dari keluarga bangsawan di Ceko, William Rudolf Lobkowicz telah menggunakan NFT untuk menjaga dan melestarikan artefak dari arsip keluarganya. 

William menjadikan pelestarian keluarga dan warisan budaya bangsanya sebagai pekerjaan dan misi hidupnya. Bagi William, kekuatan sebuah negara terletak pada pelestarian akar budaya yang mendefinisikannya.

Namun, melestarikan koleksi yang begitu besar milik keluarganya sangat menghabiskan banyak uang. Koleksi keluarga William terdiri dari tiga kastil, satu istana, 20.000 artefak yang dapat dipindahkan, perpustakaan yang berisi sekitar 65.000 buku langka, 5.000 artefak dan komposisi musik, serta 30.000 kotak dan folio menuntut uang dalam jumlah besar setiap tahun.

Sudah lama sejak semua koleksi itu dinyatakan sebagai monumen budaya Ceko, sehingga Lobkowiczes tidak dapat menjual potongan apa pun untuk membantu membayar untuk memulihkan sisanya. Sementara itu, saluran filantropi tradisional mulai mengering karena patronase museum terus menurun.

Keluarga Lobcowicze hanya mengandalkan pendapatan dari hal-hal seperti tur kastil, toko suvenir, dan menyelenggarakan acara seperti pernikahan dan retret perusahaan. 

Mereka juga menarik donatur, mengajukan permohonan hibah dari pemerintah, dan mengamankan pinjaman seringkali dengan tingkat bunga tinggi.

Dengan cara ini, NFT dan kripto dapat menjadi sumber pendapatan baru, keluarga sangat membutuhkan untuk menjaga semuanya tetap bertahan.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

NFT Cara Paling Sukses

“Ini bukan hanya tentang menjual NFT untuk mendukung monumen budaya, tetapi juga melihat bagaimana kita melestarikan catatan sejarah kita? Teknologi Blockchain memberikan catatan warisan budaya kita yang tidak dapat diubah, yang dapat Anda pertahankan secara berantai, dan itu adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata William dikutip dari CNBC, Selasa (9/8/2022). 

Sejauh ini, cara paling sukses untuk menggabungkan teknologi blockchain ke dalam pekerjaan dengan The Lobkowicz Collections adalah dengan menjual NFT untuk mendukung kebutuhan konservasi tertentu. 

Keluarga mengambil lukisan yang perlu direstorasi dan mencetak gambar lukisan itu sebagai NFT. Asal donasi dan donatur juga termasuk dalam rantai. Dari sana, mereka menetapkan harga NFT dengan biaya pemulihan pekerjaan fisik yang terkait dengan token.

Dengan cara ini, House of Lobkowicz telah berhasil membiayai lebih dari 50 proyek restorasi seni melalui model filantropi proof-of-patronage ini. Secara kolektif, keluarga telah mengumpulkan USD 300.000 atau sekitar Rp 4,4 miliar melalui penjualan NFT.

Ketika ditanya apakah dia khawatir tentang fakta harga NFT telah jatuh dalam beberapa bulan terakhir, Lobkowicz mengatakan siklus boom di pasar tidak terlalu mempengaruhi model bisnis mereka. Jika restorasi berharga USd 4.000, itulah yang mereka tetapkan untuk potongan itu.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Instagram Kenalkan Fitur NFT di Indonesia

Sebelumnya, Instagram memperkenalkan fitur NFT. Fitur ini mendukung kreator dan kolektor untuk memajang koleksi NFT mereka di Instagram.

Melansir laman instagram, Sabtu (6/8/2022), NFT di Instagram dapat terhubung dengan dompet digital. Sehingga pembuat dan kolektor NFT bisa memilih NFT mana yang ingin ingin mereka bagikan di Instagram. Fitur ini juga emungkinkan untuk berbagi koleksi digital.

Setelah kreator atau kolektor mengunggah koleksi digital mereka, maka muncul informasi publik, seperti deskripsi NFT. Unggahan juga akan terlihat di profil mereka.

Penandaan otomatis dari kreator dan kolektor. Fitur ini memungkinkan kreator dan kolektor secara otomatis ditandai (tag) dalam laman atau unggahan koleksi digital. Namun, ini tergantung pada pengaturan privasi masing-masing.

"Kami mengumpulkan dan mengatur data publik dari blockchain terbuka, seperti Ethereum, untuk menyediakan fitur ini. Dari data blockchain publik ini, kami hanya dapat mengidentifikasi koleksi mana yang menjadi milik kolektor dan kreator ketika mereka menghubungkan dompet pihak ketiga mereka ke Instagram," tulis Instagram dalam pengumumannya.

Saat peluncuran, blockchain yang akan didukung adalah Ethereum dan Polygon, dengan Flow dan Solana direncanakan segera hadir.

4 dari 4 halaman

Ghozali Everyday Jadi yang Pertama

Dompet pihak ketiga yang kompatibel untuk digunakan mencakup Rainbow, MetaMask, dan Trust Wallet, dengan Coinbase Wallet, Dapper, dan Phantom segera hadir. Untuk diketahui, tidak akan ada biaya yang terkait dengan aktivitas mengunggah atau membagikan koleksi digital di Instagram.

Usai fitur NFT Instagram dapat diakses di Indonesia, Ghozali Everyday langsung mengunggah foto dirinya dan membawa logo Instagram di akun @ghozaliphoto.

Foto itu lantas dibeli oleh Pieter Lydian dengan akun Instagram @pieterlydian. Yang membedakan unggahan NFT dan unggahan lainya, yakni terdapat efek mengkilap dan tanda centang di sudut kiri bawah. Jika diklik, maka akan muncul informasi mengenai deskripsi NFT. 

Dalam hal ini, NFT Gozali Everyday tercatat sebagai digital collectible dari OpernSea NFT dan ada keterangan dimiliki oleh Pieter Lydian dengan basis blockchain Ethereum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.