Sukses

Mantan Manajer Coinbase Ditetapkan Tak Bersalah atas Kasus Insider Trading

Mantan manajer produk Coinbase, Ishan Wahi (32), ditangkap bulan lalu dengan tuduhan insider trading.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan manajer produk Coinbase Global Inc dan saudaranya yang sebelumnya didakwa dengan tuduhan kasus perdagangan orang dalam (insider trading) mengaku tidak bersalah pada Rabu, 4 Agustus 2022.

Mantan manajer produk Coinbase, Ishan Wahi (32), ditangkap bulan lalu di Seattle dengan tuduhan dia berbagi informasi rahasia dengan saudaranya Nikhil dan teman mereka Sameer Ramani tentang pengumuman yang akan datang soal kripto baru yang akan diperdagangkan di Coinbase.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 5 Agustus 2022 Nikhil Wahi juga mengaku tidak bersalah selama dakwaan pada Rabu di pengadilan federal Manhattan di hadapan Hakim Distrik AS Loretta Preska. Ramani, yang juga didakwa, masih menjadi buron sampai sekarang.

Jaksa mengatakan Nikhil Wahi dan Ramani menggunakan dompet blockchain ethereum untuk memperoleh aset dan berdagang setidaknya 14 kali sebelum pengumuman Coinbase pada Juni 2021 dan April 2022. 

Pengumuman tersebut biasanya menyebabkan aset meningkat nilainya dan menghasilkan setidaknya USD 1,5 juta atau sekitar Rp 22,3 miliar keuntungan ilegal, kata jaksa.

David Miller, pengacara Ishan Wahi, mengatakan tuduhan itu harus dibatalkan karena perdagangan orang dalam perlu melibatkan sekuritas atau komoditas dan kasus ini tidak. Miller juga mengatakan Coinbase menguji token baru sebelum mendaftarkannya secara publik, yang berarti informasi yang dituduhkan kliennya dibagikan tidak rahasia. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mantan Manajer Coinbase Didakwa Akibat Insider Trading

Sebelumnya, Pengacara AS Damian Williams telah mendakwa mantan manajer produk di Coinbase, Ishan Wahi, saudaranya, Nikhil Wahi, dan temannya, Sameer Ramani. 

Mereka didakwa dengan konspirasi penipuan kawat sehubungan dengan skema untuk melakukan insider trading dalam dalam aset cryptocurrency. 

Dilansir dari Investopedia, insider trading merupakan orang atau pihak yang mengetahui kapan sebuah aset akan diperdagangkan di market. Informasi ini bersifat rahasia dan diinformasikan ketika suatu aset akan listing di market. 

Umumnya ketika sebuah aset baru listing, harganya akan melonjak dalam jangka pendek, hal tersebut yang dimanfaatkan insider trading untuk meraih keuntungan. 

Tuduhan tersebut menuduh individu tersebut berencana untuk menggunakan informasi rahasia Coinbase tentang aset kripto mana yang dijadwalkan untuk terdaftar di bursa Coinbase.

Pembebasan Jaksa AS juga mengatakan Ishan Wahi berusaha melarikan diri ke India sebelum wawancara yang dijadwalkan oleh departemen keamanan Coinbase, tetapi dicegah oleh penegak hukum untuk pergi. 

"Tuduhan hari ini adalah pengingat lebih lanjut, Web3 bukanlah zona bebas hukum," kata Williams dalam rilisnya dikutip dari CNBC, Jumat (22/7/2022).

“Pesan kami dengan tuduhan ini jelas, penipuan adalah penipuan, apakah itu terjadi di blockchain atau di Wall Street. Dan Distrik Selatan New York akan terus tanpa henti membawa penipu ke pengadilan, di mana pun kita dapat menemukan mereka,” lanjut pengumuman Williams. 

Status para terdakwa yaitu Ishan Wahi dan Nikhil Wahi telah ditangkap pada Kamis pagi di Seattle. Sedangkan Ramani masih menjadi buron.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

SEC Selidiki Coinbase, Ada Apa?

Pertukaran cryptocurrency yang berbasis di AS, Coinbase dilaporkan sedang menghadapi penyelidikan dari Securities and Exchange Commission (SEC) karena daftar beberapa aset kripto di platformnya. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (27/7/2022). penyelidikan ini dilakukan SEC karena dugaan Coinbase menjual beberapa kripto yang dikategorikan sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.

Dalam penyelidikan ini, SEC menuduh sembilan aset cryptocurrency yang terdaftar di platform Coinbase dikategorikan sebagai sekuritas tak terdaftar. Kesembilan kripto itu adalah AMP, RLY, DDX, XYO, RGT, LCX, POWR, DFX, dan KROM. 

Namun, kepala petugas hukum Coinbase, Paul Grewal, telah secara resmi membantah tuduhan ini, mengklaim bursa tidak mencantumkan sekuritas dalam platform. Grewal juga mengajukan petisi ke SEC untuk mengeluarkan aturan yang jelas mengenai sekuritas aset digital. 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Masalah Beruntun Coinbase

Hal ini karena ada kebingungan soal aset digital yang dikategorikan sebagai sekuritas dan bukan. 

Masalah Beruntun Coinbase

Coinbase telah mengalami beruntun masalah, sebelum penyelidikan SEC, mantan pegawai Coinbase didakwa karena tuduhan melakukan kegiatan insider trading. Sebelumnya perusahaan juga terpukul akibat penurunan pasar kripto dan lakukan PHK sebanyak 18 persen pegawai. 

Harga saham Coinbase di Nasdaq juga menderita sebagai akibat dari kondisi makroekonomi global dan apa yang disebut fase “crypto winter” yang dihadapi pasar saat ini.

Analis dari Goldman Sachs menurunkan COIN ke peringkat jual pada Juni lalu ketika saham Coinbase diperdagangkan 83,78 persen di bawah nilai tertinggi sepanjang masa USD 342,98. Pada saat itu, para analis menyatakan Coinbase harus melakukan "pengurangan substansial dalam basis biayanya”.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.