Sukses

Rusia Tingkatkan Pemantauan Transaksi Kripto, Ada Apa?

Hal ini karena Rusia telah mengidentifikasi kasus kriminal khusus yang terlibat dalam cryptocurrency.

Liputan6.com, Jakarta - Badan pemantau keuangan Rusia, Rosfinmonitoring, mengatakan pihaknya menggunakan perangkat lunak untuk melacak transaksi mata uang kripto dan berharap untuk meningkatkan kemampuannya. 

Kepala Rosfinmonitoring Yuri Chikhanchin, mengungkapkan hal ini karena Rusia telah mengidentifikasi kasus kriminal khusus yang terlibat dalam cryptocurrency. Dia menambahkan badan tersebut ingin meningkatkan sistemnya dan mengidentifikasi transaksi dan blockchain yang saat ini disembunyikan. 

Chikhanchin mengatakan saat ini tidak mungkin untuk mencakup semuanya, sebagian karena tidak semua negara begitu bersemangat untuk mengatur industri ini. 

"Sangat sulit ketika akun cryptocurrency masuk ke zona yang tidak diatur dan kami tidak mengerti siapa yang ada di ujung sana. Tapi saya pikir kita masih akan menyelesaikan tugas ini,” kata Chikhanchin dikutip dari Channel News Asia, Senin (18/7/2022). 

Teknologi blockchain yang menjadi dasar cryptocurrency mencatat transaksi, tetapi bukan identitas pemilik dompet, membuatnya sulit untuk dilacak. 

Kepala komite keuangan di majelis rendah parlemen Rusia, Anatoly Aksakov, pada Kamis pekan lalu mengatakan rancangan undang-undang tentang pengaturan cryptocurrency akan diajukan ke majelis pada musim gugur. 

Aksakov menegaskan regulasi-regulasi terkait kripto akan sangat ketat. Selain itu, menurut Aksakov hal yang juga perlu diterapkan bagi para perusahaan pertukaran kripto. 

Industri kripto telah berada di garis bidik regulator, yang khawatir krisis baru-baru ini di pasar yang bergejolak dapat menghantam sektor keuangan yang lebih luas. 

Di Rusia sendiri, Bank sentral Rusia mengatakan terbuka untuk mengizinkan cryptocurrency digunakan untuk penyelesaian internasional dan telah menyetujui transaksi aset digital lainnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bank Sentral Rusia Stablecoin Tak Cocok untuk Pembayaran

Sebelumnya, Bank Sentral Rusia telah berbicara menentang stablecoin, yang disebut sangat berisiko dan tidak cocok untuk pembayaran. Otoritas moneter bereaksi terhadap pernyataan pejabat tinggi kementerian keuangan yang menyarankan bahwa departemennya akan mendukung pengembangan stablecoin Rusia.

Dilansir dari Bitcoin.com, tidak seperti Kementerian Keuangan, Bank Sentral Rusia (CBR) percaya stablecoin tidak dimaksudkan untuk penyelesaian, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Otoritas moneter mengatakan, penerbitan dan penggunaan stablecoin pribadi dikaitkan dengan risiko tinggi karena aset dasar bukan milik pemegangnya. 

"Oleh karena itu, penebusan pada harga nominal aset dalam agunan tidak dijamin, dan harga stablecoin sebenarnya tidak stabil,” katanya dalam crypto news outlet Bits.media , dikutip dari  Bitcoin.com, Kamis (14/7/2022).

 

3 dari 4 halaman

Untuk Kurangi Biaya

Sementara itu, komentar regulator pada pernyataan baru-baru ini oleh kepala Departemen Kebijakan Keuangan kementerian keuangan Ivan Chebeskov, yang bersumpah mendukung Minfin untuk pengembangan stablecoin di Rusia. Perwakilan berpangkat tinggi itu menekankan bahwa kementerian mengambil sisi bisnis Rusia, dalam hal mengatur mata uang digital.

"Jika ada kebutuhan bagi perusahaan dan investor untuk membayar atau berinvestasi dengan cara baru, jika mereka membutuhkan alat seperti itu karena mengurangi biaya, bekerja lebih baik dari instrumen sebelumnya, dan jika risiko yang terkait dengannya dapat dibatasi, maka kami akan melakukannya. selalu mendukung inisiatif seperti itu,” kata Chebeskov di forum Pekan Kreatif Rusia.

Selama “Dampak Web3 – Era Baru Kepercayaan Internet?” diskusi panel, pendiri Voronkov Ventures, Andrey Voronkov, mencatat saat ini tidak ada stablecoin yang dipatok rubel Rusia berbasis blockchain.

4 dari 4 halaman

Kurangi Tekanan

Dia menuturkan, mereka harus diciptakan karena keberadaan stablecoin yang terkait dengan dolar memperkuat mata uang fiat AS. Chebeskov memilih untuk tidak memprediksi kapan stablecoin yang dipatok ke rubel bisa dikeluarkan.

Pada Juni, para ahli dari lembaga pengembangan ekonomi nasional VEB.RF mengatakan pencetakan stablecoin yang didukung emas untuk penyelesaian internasional akan membantu mengurangi tekanan dari sanksi Barat. 

Saran mereka mengikuti pernyataan sebelumnya oleh ketua Komite Duma Negara untuk Industri dan Perdagangan Vladimir Gutenev mengatakan, kepada RIA Novosti pada Januari, Rusia dapat mengizinkan penggunaan stablecoin yang didukung emas.

Sementara itu, Bank Rusia secara aktif mengembangkan versi digital mata uang fiat nasional. Wakil Gubernur Pertama Olga Skorobogatova telah dikutip mengatakan bahwa CBR siap untuk uji coba komprehensif dari rubel digital, baik di dalam negeri maupun dalam transaksi perdagangan luar negeri. 

Kemudian, di tengah perluasan pembatasan keuangan, yang diberlakukan atas intervensi militer Moskow di Ukraina, bank sentral Rusia telah meningkatkan upaya untuk menguji dan meluncurkan CBDC-nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.