Sukses

Indodax Kembali Gelar Lomba Film Pendek pada 2022

Indodax juga telah menunjuk satu perwakilan dari Indodax beserta tiga pelaku industri di perfilman Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sukses menyelenggarakan festival lomba film pendek tahun lalu, Indodax, pertukaran kripto Indonesia kembali menggelar acara tahunannya yang bertajuk Indodax Short Film Festival (ISFF). Acara ini merupakan kali keempat, setelah pertama kali diselenggarakan pada 2019.

Sebagai CEO dari Indodax, Oscar Darmawan merasa sangat senang acara tahunan Indodax yang satu ini bisa digelar kembali di tahun ini. 

“Selaku penyelenggara acara Indodax Short Film Festival 2022, kami konsisten membuat wadah untuk mendukung komunitas yang berkecimpung di bidang perfilman khususnya film pendek agar bisa memberikan ide dan karyanya,”  kata Oscar dalam siaran pers, dikutip Rabu (13/7/2022). 

“Kami sangat antusias untuk kembali mengajak para komunitas film pendek agar bisa memeriahkan ajang Indodax Short Film Festival 2022,” lanjut dia. 

Indodax juga telah menunjuk satu perwakilan dari Indodax beserta tiga pelaku industri di perfilman Tanah Air yang telah melahirkan beberapa karya yang luar biasa untuk menjadi juri Indodax Short Film Festival (ISFF) 2022. Ketiga pelaku industri tersebut adalah Ernest Prakasa, Mira Lesmana, dan Anjas Maradita.

Sebagai salah satu pelaku industri perfilman Tanah Air, Ernest Prakasa merasa terhormat untuk bisa dipercaya menjadi juri oleh Indodax. Ernest ungkap tidak sabar untuk melihat film maker beserta karya-karya baru yang akan lahir nantinya.

"Saya selalu merentangkan tangan dengan luas menyambut hadirnya regenerasi ide, pemikiran, dan semangat semangat baru di perfilman Indonesia. Harapan saya untuk para filmmaker yang mengikuti Indodax Short Film Festival 2022 ini ada ide-ide baru yang bisa muncul, karena film pendek adalah medium yang sangat fleksibel,” ungkap Ernest.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggapan

"Film adalah storytelling, maka pada hakekatnya, kita harus menjadi pencerita yang baik. Dan cerita terbaik, tidak perlu dicari jauh-jauh, tapi seringkali berasal dari dalam diri sendiri,” lanjut Ernest.

Senada dengan Ernest Prakasa, produser dari film Ada Apa Dengan Cinta?, Mira Lesmana merasa senang sekali. Sebagai pelaku industri yang sudah malang melintang memproduseri film film ternama Tanah Air, Mira Lesmana berharap akan ada banyak yang ikut serta dalam acara ISFF ini dan berani mengungkapkan ide baru yang menarik dan unik.

“Buatlah cerita-cerita yang menarik dan baru apalagi kalau bisa sesuatu yang tidak bisa diduga atau unpredictable. Kemudian menurut saya juga yang paling penting adalah selalu mempersiapkan dengan matang sebelum kita masuk ke masa produksi,” jelas Mira.

Sebagai dewan juri yang sudah berulang kali ditunjuk oleh Indodax, Anjas Maradita berharap bahwa acara Indodax Short Film Festival 2022 berjalan sukses dan bisa memberikan exposure dan wadah promosi diri bagi para kreator film pendek.

“Tentu saja dengan adanya ISFF, motivasi untuk menyalurkan ide atau ciri khas yang menjadi nilai jual dalam menggarap film bisa jauh lebih tinggi, tentunya karena adanya hadiah sebagai faktor pendukung,” ujar Anjas. 

3 dari 4 halaman

Harga Bitcoin Lesu, Ini Kata Bos Indodax

Sebelumnya, penurunan harga Bitcoin yang saat ini berada pada level sekitar Rp 300 jutaan masih dalam batas wajar jika ditinjau dari analisis teknikal . Hal ini terjadi dan merupakan siklus empat tahunan yang pernah terjadi sebelumnya. 

CEO pertukaran kripto Indodax, Oscar Darmawan menjelaskan melalui analisis teknikal, bisa terlihat penurunan yang terjadi saat ini pernah terjadi empat dan delapan tahun lalu, tepatnya pada 2018 dan 2014.

"Setelah Bitcoin mengalami All Time High di 2013, 2017 dan 2021, maka akan terjadi penurunan harga yang cukup signifikan di tahun berikutnya yang diikuti dengan penurunan kripto lainnya. Kita bisa lihat bagaimana penurunan terjadi pada 2014, 2018 dan sekarang di 2022,” kata Oscar dalam siaran pers dikutip Minggu (3/7/2022). 

Dia menuturkan, siklus empat tahunan ini sering dimanfaatkan oleh orang-orang untuk membeli dan mengumpulkan aset kripto. Karena saat harga Bitcoin turun, harga aset kripto lain biasanya juga mengikuti.

"Biasanya harga mayoritas kripto akan mengikuti Bitcoin sebagai aset kripto yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar. Momen bearish saat ini justru adalah momen yang sering dimanfaatkan para trader jangka panjang untuk mengumpulkan portofolio kripto dengan membeli kripto yang mereka inginkan di harga yang murah,” ujar Oscar.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Oscar menuturkan, trader atau investor perlu memahami pentingnya analisis teknikal dan menerapkan manajemen keuangan yang baik. Karena yang terpenting dari trading bukanlah naik dan turunnya harga melainkan manajemen keuangan yang baik. 

"Analisis teknikal adalah cara melihat prediksi pergerakan harga ke depan dengan melihat tren yang sudah terjadi, melalui candle atau chart. Cara sederhana adalah pola support, dimana harga kripto dari bawah yang terpantau akan naik. Atau pola sebaliknya, yaitu resisten, di mana harga akan turun dari puncak,” tutur Oscar.

Investor perlu mengetahui candlestick mana yang mengindikasikan suatu harga akan naik atau suatu harga akan turun. Apa perbedaan antara candlestick hijau dan merah. Bagaimana cara mengidentifikasi tren menggunakan garis tren. Bagaimana pola harga kripto dan lain sebagainya.

Investor atau trader pemula bisa mempelajari tips analisis teknikal Bitcoin dan kripto lainnya di internet. Indodax sendiri sebagai salah satu exchanger kripto di Indonesia seringkali berbagi tips dan penjelasan tentang analisis teknikal kripto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.