Sukses

Pengamat Prediksi Bitcoin Kembali Sentuh Level Tertinggi Butuh Waktu Lama

Pembawa acara keuangan “Mad Money”, Jim Cramer mengatakan aspek penting dari grafik bitcoin tidak pernah memiliki retracement turun lebih dari 50 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pembawa acara keuangan “Mad Money”, Jim Cramer dalam acaranya menjelaskan Bitcoin dapat mengalami reli selama beberapa bulan ke depan, meskipun bisa bertahun-tahun sebelum mencapai level tertinggi sebelumnya. 

“Grafik, seperti yang ditafsirkan oleh Tom DeMark, menunjukkan bitcoin dapat mengalami reli yang bagus selama beberapa bulan ke depan, bahkan jika dia tidak melihatnya mengunjungi kembali harga tertinggi lama selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade,” kata Cramer, dikutip dari CNBC, ditulis Minggu (25/6/2022). 

"Saya tidak bisa menyetujui membeli kripto di sini, tetapi jika Anda masih memiliki beberapa dan Anda ingin keluar, saya bertaruh bahwa dari sini, jika Anda turun lagi, Anda mungkin mendapatkan harga yang lebih baik untuk keluar,” lanjut dia. 

Menurut pembawa acara “Mad Money”itu, DeMark memiliki 13 langkah hitung mundur beli dan jual yang membantunya mengidentifikasi bagian atas dan bawah dalam bitcoin. Sejumlah sesi berjalan ke arah yang sama.

Dalam perincian analisis DeMark, Cramer memeriksa grafik harian Bitcoin dari April tahun lalu hingga hari ini. Cramer mengatakan ,aspek penting dari grafik adalah bitcoin tidak pernah memiliki retracement turun lebih dari 50 persen pada penutupan sejak 2020 hingga beberapa bulan yang lalu.

“Menurut DeMark, ketika Anda mendapatkan penurunan seburuk ini sering terjadi kerusakan struktural pada aset yang bersangkutan. Jika Anda berpikir untuk jangka panjang, DeMark mengatakan dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi bitcoin untuk mendekati level tertingginya yang lama, bahkan mungkin beberapa dekade. Mungkin kita tidak akan pernah melihat mereka lagi," ujar Cramer.

Seperti diketahui, pasar cryptocurrency telah mengalami tahun yang sulit karena investor ketakutan oleh inflasi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve telah menjual aset mereka, menyebabkan pasar kripto mengalami penurunan. 

Bitcoin, mata uang kripto terbesar di dunia, telah jatuh jauh dari level tertinggi yang dicapai November lalu, dengan beberapa analis memperkirakan Bitcoin bisa jatuh lebih dalam.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto Hari Ini Sabtu 25 Juni 2022: Bitcoin Menghijau, Solana Pimpin Penguatan

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya lanjutkan penguatan pada Sabtu pagi, 25 Juni 2022. Mayoritas kripto jajaran teratas kompak menghijau pada akhir pekan ini.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi,25 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) naik 1,38 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin menguat 4,34 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 21.361,78 atau sekitar Rp 316,73 juta (asumsi kurs Rp 14.827 per dolar Amerika Serikat).

Demikian juga ethereum (ETH) yang menghijau. Ethereum menguat 8,28 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ethereum melompat 13,93 persen. Saat ini, harga ethereum berada di posisi USD 1.237,88 atau sekitar Rp 18,33 juta.

Kripto selanjutnya binance coin (BNB) yang juga menguat. Harga BNB melonjak 5,66 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga BNB melompat 12,05 persen.  Kini, harga BNB berada di posisi USD 242,08 per koin.

Lalu Cardano (ADA) jelang akhir pekan juga di zona hijau. Harga ADA melejit 4,87 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga ADA melompat 3,35 persen. Saat ini, harga ADA di posisi USD 0,5041.

 

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Lainnya

Jelang akhir pekan ini, harga solana (SOL) memimpin penguatan. Dalam 24 jam terakhir, harga solana melambung 11,31 persen. Selama sepekan, harga solana naik 38,03 persen. Saat ini, harga solana di posisi USD 42,60.

Harga XRP juga naik signifikan dalam 24 jam terakhir. Harga XRP melompat 10,15 persen. Dalam sepekan, harga XRP menguat 14,91 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,3697.

Selain itu, harga dogecoin juga menguat. Selama 24 jam terakhir, harga dogecoin (DOGE) naik 5,58 persen. Selama sepekan, harga dogecoin melompat 38,03 persen. Saat ini, harga dogecoin di posisi USD 0,06765.

Stablecoin tether (USDT) dan USD Coin (USDC) justru berlawanan. Tether berada di zona hijau dengan naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, selama sepekan, harga tether menguat 0,05 persen. Kini, harga tether berada di posisi USD 0,9994.

Adapun USD Coin berada di zona merah. Selama 24 jam terakhir, harga USDC turun tipis 0,05 persen. Dalam sepekan, USDC berada di zona merah. Saat ini, harga USDC di posisi USD 1,00.

Sementara itu, harga binance USD (BUSD) menguat tipis 0,13 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, dalam sepekan, harga BUSD melemah terbatas 0,12 persen. Kini, harga BUSD di posisi USD 1,00.  

4 dari 4 halaman

Cegah Pencurian Musik NFT, Platform Korea Selatan Daftarkan Paten

Sebelumnya, platform berbagi musik Korea Selatan, Koong World, belum lama ini mengumumkan pendaftaran paten pencegahan pencurian musik berbasis Non Fungible Token (NFT). 

Menggunakan paten ini, platform berbagi musik bertujuan untuk menyelesaikan masalah perlindungan hak cipta di pasar musik yang berkembang pesat.

Sejak diluncurkan pada 2021, platform ini sekarang memiliki lebih dari 2 juta anggota dan lebih dari 40.000 lagu terdaftar. 

Menurut sebuah laporan oleh Forkast, Koong World dianugerahi pendaftaran paten oleh Kantor Kekayaan Intelektual Korea pada 14 April 2022. Laporan lain oleh FN News mengatakan paten tersebut adalah untuk “metode penyediaan layanan yang dilakukan pada server platform musik menggunakan NFT berbasis blockchain.”

Dalam komentarnya setelah pendaftaran paten, ketua Koong World, Kim Han-jo, menjelaskan bagaimana paten membantu seniman melindungi kekayaan intelektual mereka. 

“Berdasarkan paten ini, kami memberikan kesempatan untuk memecahkan masalah perlindungan hak cipta di pasar musik yang berkembang pesat, dan pada saat yang sama menerapkan sertifikat digital untuk semua produk di e-commerce,” ujar Han-jo, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu, 15 Juni 2022.

Hal ini telah menjadi masalah dalam transaksi produk online. Kami berencana untuk segera merilis teknologi untuk menyelesaikan kontroversi pemalsuan,” lanjut dia.

Laporan itu juga mengatakan paten NFT Koong World, yang telah digambarkan sebagai yang pertama dari jenisnya, diharapkan dapat membantu "menjamin" keuntungan yang diperoleh pencipta musik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.