Sukses

Harga Kripto Hari Ini Jumat 3 Juni 2022: Bitcoin dkk Kompak Menguat

Bitcoin dan kripto teratas lainnya kompak menguat pada perdagangan Jumat (3/6/2022) pagi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali alami pergerakan harga yang seragam pada Jumat pagi (3/6/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas berhasil kembali menguat dan bertengger di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 3 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 2,60 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,63 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.337,19 per koin atau setara Rp 437,9 juta (asumsi kurs Rp 14.435 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga berhasil menguat hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH meroket tipis 1,63 persen, tetapi masih melemah 0,33 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.827,92 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin yang sebelumnya melemah, kini kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,54 persen. Namun masih melemah 2,01 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 306,49 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga turut menguat pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA naik 8,29 persen dan 21,04 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5876 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga berhasil kembali ke zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat tipis 0,07 persen. Namun masih melemah 8,16 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 40,94 per koin.

XRP berhasil menguat hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP melesat 2,11 persen dan 1,21 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4034 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9993. Sedangkan USDC  dihargai USD 1,00.

Binance USD (BUSD) menguat 0,21 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD kembali ke level USD 1,00

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Microstrategy Tak Bakal Jual Cadangan Bitcoin

Sebelumnya, CEO dari perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Microstrategy, Michael Saylor, membagikan pandangan Bitcoin-nya dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Live.

Saylor masih bullish pada Bitcoin meskipun aksi jual baru-baru ini. Dia ditanya apakah ada target harga di mana Microstrategy akan mulai melikuidasi beberapa Bitcoin-nya. Seperti diketahui saat ini, perusahaan tersebut memegang 129.218 BTC.

"Tidak, kami berada di dalamnya untuk jangka panjang. Strategi kami adalah membeli bitcoin dan menahan bitcoin, jadi tidak ada target harga. Saya berharap kita akan membeli bitcoin di top lokal selamanya,” jawab Saylor, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 2 Juni 2022.

"Saya berharap bitcoin akan mencapai jutaan. Jadi, kami sangat sabar. Kami pikir ini adalah masa depan uang,” lanjut dia. 

CEO Microstrategy itu juga memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang terjadi baru-baru ini pada kripto jaringan Terra, Luna coin dan Terra USD (UST). 

“Saya pikir kehancuran LUNA, UST ini, yang akan mempercepat regulasi stablecoin dan token keamanan, yang akan menjadi hal yang baik untuk industri ini,” ujar Saylor. 

“Seiring waktu, saya pikir ketika orang-orang terdidik dan mereka merasa lebih nyaman, saya pikir kami akan pulih dari penurunan ini,” ujar dia.

Saylor telah lama bullish pada bitcoin. Pada Februari  lalu, dia mengatakan ada bukti lebih banyak adopsi institusional. Kemudian pada November tahun lalu, dia mengatakan bitcoin akan muncul sebagai kelas aset senilai USD 100 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Bitcoin Menguat, Yakin Investor Bakal Beli?

Sebelumnya, Bitcoin telah melonjak di atas USD 32.000 atau sekitar Rp 464,97 juta pada Selasa, 31 Mei 2022 level tertinggi sejak 10 Mei. Bitcoin diperdagangkan di sekitar USD 32.071 atau sekitar Rp 466,03 juta (asumsi kurs Rp 14.531 per dolar Amerika Serikat), naik 4,5 persen selama 24 jam terakhir.

Namun, bitcoin telah turun lebih dari 50 persen dari level tertinggi sepanjang masa yang terjadi pada November lalu, di tengah aksi jual aset berisiko yang luas.

Meskipun kini harga lebih rendah, Glassnode menilai pasar bitcoin belum menarik banyak investor baru untuk membeli atau ‘buy the dip’. Melansir Yahoo Finance, Rabu (1/6/2022), jumlah alamat dompet bitcoin dengan saldo non-zero tidak mengalami perubahan selama beberapa minggu terakhir.

Glassnode mengatakan, hal itu karena investor tetap khawatir tentang ketidakpastian makroekonomi. Ini konsisten dengan aksi jual pada musim panas 2021, dengan pertumbuhan dompet bitcoin tak beranjak selama sekitar empat bulan. Sementara itu, jumlah alamat aktif dan entitas yang memegang bitcoin telah stagnan selama beberapa bulan terakhir.

"Penjualan baru-baru ini, dan harga yang lebih rendah belum menginspirasi masuknya pengguna baru ke ruang angkasa, dan hanya HODLer yang tersisa,” tulis para analis Glassnode.

HODLers adalah istilah yang mengacu pada investor yang melakukan aksi beli dan tahan. Menurut para analis, HODLer atau entitas yang ada di jaringan menambah kepemilikan mereka secara signifikan pada situasi semacam ini.

 

4 dari 4 halaman

Terra Keok, Korea Selatan Bentuk Komite Pengawasan Kripto Baru

Sebelumnya, keruntuhan Terra baru-baru ini rupanya telah mempercepat pembentukan entitas pengawasan dan kontrol untuk aset digital.Naik turunnya ekosistem Terra memiliki konsekuensi besar di seluruh dunia.

Namun, tidak diragukan lagi Korea Selatan, tempat kelahiran penciptanya, adalah negara yang paling peduli di antara semuanya.

Di tengah tanda-tanda salah satu pendiri Terraform Labs, Do Kwon menghadapi masalah hukum di Korea Selatan, partai yang berkuasa di negara itu mengumumkan mereka akan meluncurkan Komite Aset Digital baru pada awal Juni.

Melansir Cointelegraph, Rabu (1/6/2022), komite tersebut akan berfungsi sebagai pengawas atas industri kripto dan akan bertanggung jawab atas persiapan dan pengawasan kebijakan hingga rancangan Undang-Undang untuk aset digital yang akan datang diberlakukan dan entitas pemerintah formal yang ditujukan untuk kripto didirikan.

Komite tersebut merupakan perluasan dan reorganisasi dari badan yang ada yang mengawasi aset digital. Komite ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kebijakan dengan merampingkan upaya pengawasan pemerintah terhadap kripto.

"Sebuah kementerian harus dibentuk untuk melindungi investor aset digital di tingkat perlindungan investor saham yang sama,” ujar seorang profesor di Universitas Dongguk dan anggota Komite Khusus untuk Aset Virtual, Hwang Seok-jin.

Profesor itu juga membandingkan volume perdagangan kripto harian negara itu dengan bursa saham Kosdaq. Ia menyarankan sekali lagi industri harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti saham.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.