Sukses

Harga Kripto Hari Ini Selasa 24 Mei 2022: Bitcoin cs Kembali di Zona merah

Pasar kripto kembali berada di zona merah, meskipun satu hari sebelumnya sempat menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali memasuki zona merah pada Selasa (24/5/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas yang sebelumnya menguat, kini harus kembali melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi (24/5/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,65 persen dalam 24 jam dan 2,89 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 29.260,08 per koin atau setara Rp 427,9 juta (asumsi kurs Rp 14.625 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga kembali melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 1,52 persen dan 2 86 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.987,16 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin masih menguat sejak kemarin dan menjadi Altcoin satu-satunya yang menguat hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB meroket tipis 1,88 persen dan 7,54 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 323,22 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) juga turut melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 3,05 persen dan 8,69 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5205 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga harus kembali ke zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 4,56 persen dan 9,37 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 49,85 per koin.

XRP turut kembali merosot hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP ambles 2,57 persen dan 4,16 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4112 per koin. 

Nasib Terra (LUNA) masih mengkhawatirkan. LUNA kembali melemah setelah sempat menguat beberapa hari lalu. LUNA anjlok 12,04 persen dalam 24 jam terakhir dan 14,82  persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 0,0001676 per koin.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini alami pergerakan harga yang berlawanan. USDT menguat 0,02 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9991. Sedangkan USDC melemah 0,03 persen, kini USDC  dihargai USD 1,00.

Binance USD (BUSD) melemah 0,13 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD turun sedikit di level USD 0,9993 per koinnya. 

Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) melemah 8,11 persen dalam 24 jam terakhir. Membuat harganya berada di level USD 0,06567.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Menguat Terbatas, Analis Ingatkan Investor Tetap Hati-Hati

Sebelumnya, kripto kembali menunjukkan keuntungan kecil mengawali pekan keempat Mei 2022. Awal pekan ini dibuka cukup baik oleh Bitcoin dan kripto jajaran teratas lain jika dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya. 

Meskipun begitu, berdasarkan kapitalisasi pasar, kripto masih berada di pasar beruang tanpa akhir yang terlihat, dan berjuang untuk melayang di atas garis dukungan USD 30.000 atau sekitar Rp 439,5 juta untuk Bitcoin yang telah dipegangnya selama 10 hari terakhir.

BTC baru-baru ini diperdagangkan pada sekitar USD 30.370, naik sekitar 3,3 persen. Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, naik dengan cara yang sama selama periode yang sama dan memegang lebih dari USD 2.000 bertengger selama beberapa minggu terakhir. 

AVAX adalah salah satu pemenang besar, baru-baru ini naik lebih dari 8 persen. Sedangkan Solana (SOL) dan Tron (TRX) keduanya naik lebih dari 5 persen dalam periode yang sama.

CEO manajer dana kripto BitBull Capital, Joe DiPasquale mengatakan Bitcoin berhasil mempertahankan level dukungan minggu lalu dan bahkan mencoba terobosan jangkauan baru.

"Namun, USD 31.000 hingga USD 32.000 tetap menjadi level resistensi yang kuat yang dibutuhkan Bitcoin untuk berhasil ditembus sebelum kita dapat melihat ke arah yang lebih baik,” ujar DiPasquale dikutip dari CoinDesk, Senin (23/5/2022). 

DiPasquale juga masih mengingatkan kepada investor untuk tetap berhati-hati dengan pasar kripto pada kondisi saat ini. 

"Sampai saat ini belum terlihat tindakan pembelian yang kuat, jenis yang biasanya menunjukkan pembalikan yang tepat,” pungkas DiPasquale. 

 

 

3 dari 4 halaman

Investor Khawatir Inflasi

Investor masih khawatir dengan langkah bank sentral untuk menjinakkan inflasi, kejatuhan ekonomi yang sedang berlangsung dari invasi Rusia ke Ukraina dan meningkatnya kemungkinan resesi telah menyimpang jauh dari aset berisiko, termasuk mata uang digital dan saham sejak musim gugur lalu.

Di sisi lain, pasar saham mengakhiri perdagangan pada Jumat dengan lonjakan, tetapi semua yang dilakukan adalah membantu S&P 500 keluar dari wilayah pasar beruang di mana ia bertahan hampir sepanjang hari.

S&P, yang juga semakin selaras dengan bitcoin dalam beberapa bulan terakhir, ditutup datar setelah menghabiskan pagi dan sore di zona merah. Nasdaq yang sarat teknologi, yang belakangan ini selaras pergerakannya dengan pasa kripto, reli terlambat untuk juga mempertahankan posisinya dari hari sebelumnya. 

The Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun untuk minggu kedelapan berturut-turut, penurunan mingguan terpanjang sejak Depresi Hebat. Masing-masing indeks turun 2,9 persen atau lebih untuk minggu ini.

4 dari 4 halaman

Perusahaan Ini Terancam Rugi Rp 4,4 Triliun Imbas Amblesnya Luna Coin

Sebelumnya, Perusahaan Manajer aset kripto, Galaxy Digital milik investor Amerika terkemuka, Mike Novogratz telah menerima pukulan telak setelah penurunan signifikan di pasar kripto terutama pada kripto jaringan Terra yaitu Luna dan Terra USD (UST).

Menurut siaran pers perusahaan baru-baru ini, perusahaan melaporkan ada di jalur untuk alami kerugian sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun untuk kuartal kedua 2022.

Perusahaan juga mengisyaratkan mereka tidak memiliki eksposur sama sekali ke Terra USD (UST), stablecoin algoritmik yang dikeluarkan oleh Terra yang runtuh minggu lalu. 

"Perusahaan percaya aset digital saat ini dan kondisi pasar yang lebih luas menjamin memberikan visibilitas intra-kuartal kepada pemegang saham, rekanan, dan klien mengenai posisi modal dan likuiditasnya, serta ketahanan operasinya. Perbendaharaan perusahaan tidak menggunakan stablecoin algoritmik,” isi siaran pers perusahaan, dikutip dari Daily Hodl, Senin, 23 Mei 2022.

Galaxy Digital memiliki posisi likuiditas sekitar USD 1,6 miliar, termasuk USD 800 juta tunai dan lebih dari USD 800 juta aset digital bersih, dengan sebagian besar aset digital bersih dalam stablecoin non-algoritmik.

Pekan lalu, CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz mengatakan aset kripto berada di bawah ancaman dari meningkatnya ketakutan akan inflasi dan pasar ekuitas yang sedang berjuang. 

Menurut Novogratz, bagaimanapun, investor blue-chip terkemuka mulai antre untuk kesempatan membeli aset digital, yang dapat berfungsi sebagai dukungan bagi industri.

Novogratz dikenal sebagai investor yang sangat mendukung kripto, terutama token Luna. Novogratz bahkan memiliki tato dengan logo Luna di tubuhnya. 

Setelah insiden de-pegging UST dan seluruh ekosistem Terra runtuh, Novogratz tidak banyak bicara seperti biasanya di Twitter. Pada Rabu, 18 Mei 2022, Novogratz akhirnya mentweet untuk pertama kalinya sejak 8 Mei 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.