Sukses

Meta Akan Buka Opsi Monetisasi untuk Pengguna Metaverse Horizon Worlds

Meta telah memutuskan untuk memulai jalur monetisasi untuk pengalaman tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Meta mulai menjangkau Horizon Worlds, pengalaman metaverse VR andalannya, dengan lebih serius. Setelah peluncuran pada Desember 2021, metaverse Meta mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan basis pengguna yang tumbuh sepuluh kali lipat hanya dalam tiga bulan.

Meta telah memutuskan untuk memulai jalur monetisasi untuk pengalaman tersebut. Horizon Worlds telah mencapai tonggak sejarah 300 ribu pengguna aktif bulanan pada Februari dengan lebih dari 10 ribu dunia diciptakan pada waktu itu, tetapi masih belum menyiapkan sarana untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ini.

Meta sekarang meluncurkan program percontohan yang akan memungkinkan beberapa pembuat di platform untuk menjual barang virtual atau mengumpulkan pembayaran untuk akses ke pengalaman mereka. 

Perusahaan tidak menunjukkan angka pasti tentang berapa banyak pembuat konten yang akan dimasukkan dalam tahap pertama ini, hanya mengatakan akan ada "segelintir". Idenya adalah untuk menerapkan pasar terbuka di mana semua pengguna bisa mendapatkan keuntungan dari ketersediaan konten yang dibuat pengguna.

Secara alami, Meta tidak akan membuka opsi ini tanpa memotong penjualan. Perusahaan menetapkan biaya 30 persen untuk setiap penjualan.

Ini mungkin sulit untuk dihitung, tetapi menurut perhitungan yang dibuat oleh The Verge, pencipta akan mendapatkan sedikit lebih dari setengah dari setiap penjualan barang virtual atau akses ke dunia virtual. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hindari Integrasikan Iklan

VP of Horizon Meta, Vivek Sharma mengatakan, ini adalah model yang memadai yang dapat diambil oleh Meta. 

“Kami pikir itu harga yang cukup kompetitif di pasar. Kami percaya platform lain dapat memiliki bagian mereka,” ujar Sharma dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (17/5/2022).

Meta telah menghindari mengintegrasikan iklan ke dalam Horizon Worlds, selain dari satu contoh yang menampilkan pengalaman bertema Wendy di dalam Horizon Worlds, yang disebut Wendysverse. 

Namun, direktur pemasaran produk Horizon, Meaghan Fitzgerald, telah menyatakan iklan “mungkin menjadi area yang ingin kami jelajahi di masa depan.” Meta sudah mengizinkan perusahaan untuk memposting iklan yang terinspirasi metaverse di beberapa aplikasi mereka, termasuk Instagram dan Facebook.

3 dari 4 halaman

Meta Akan Buka Showroom VR Pertama hingga Metaverse

Sebelumnya, Perusahaan induk Facebook, Meta selama beberapa tahun terakhir memfokuskan salah satu sayap bisnisnya dalam teknologi Virtual Reality (VR) dan proyek metaverse mereka. 

Proyek-proyek tersebut secara khusus dirancang Meta dalam satu divisi khusus yang disebut Reality Labs, bagian dari perusahaan yang merancang produk untuk metaverse. 

Reality Labs menjadi salah satu sumber uang bagi Meta, jika bertaruh besar pada masa depan perusahaan. Namun, sayangnya mereka membukukan kerugian USD 2,96 miliar atau sekitar Rp 42,9 triliun pada hasil kuartal pertama, dibandingkan dengan kerugian USD 1,83 miliar pada kuartal pertama 2021.

Di tengah kerugian yang dialami unit tersebut, Meta berencana untuk membuka toko fisik dan showroom pertama untuk teknologi headset VR, di mana pelanggan dapat membeli headset Quest 2. 

Mereka juga bersiap untuk headset kelas atas, yang saat ini disebut sebagai Project Cambria dan akan dirilis akhir tahun ini. 

Secara data, dikutip dari CNBC, Senin, 9 Mei 2022, penggunaan headset VR masih rendah karena sejumlah faktor, mulai dari biaya yang belum terjangkau oleh sebagian besar konsumen, hingga rentang aplikasi yang tidak memadai.

Hingga saat ini, hanya ada sedikit game VR (hanya 3 persen pengguna di platform game populer steam yang memiliki headset VR).

Konser dan olahraga juga memiliki potensi yang signifikan, tetapi belum ada pendorong nyata untuk keduanya. Bahkan pendidikan, di mana "perjalanan lapangan" kelas yang mendalam ke mana saja di dunia adalah bagian dari imajinasi kolektif tentang manfaat VR, belum berkembang secara signifikan.

Meta bertaruh sebagai bagian dari upaya keragaman di luar pendapatan iklan dari keluarga aplikasi Facebook, termasuk aplikasi inti, Instagram dan WhatsApp, yang menyumbang 97,5 persen dari pendapatan pada kuartal terakhir, tutup menjadi USD 28 miliar.

 

4 dari 4 halaman

Adopsi VR

Wakil presiden bisnis global Meta, Nicola Mendolsohn mengatakan semua orang saat ini berbicara tentang metaverse. 

Di sisi lain, pengeluaran besar yang dilakukan Meta dalam teknologi ini menarik minat para ahli. Beberapa ahli mengatakan ada kemungkinan terobosan besar akan segera terjadi.

Asisten profesor teknik listrik dan komputer di Universitas Northeastern, Sarah Ostadabbas mengatakan sudah ada inovasi signifikan dalam VR. 

"Dengan latensi tinggi dan headtracking yang buruk, VR sebelumnya pada dasarnya tidak berguna, Namun Oculus telah mengatasi faktor pembatas terbesar ini,” ujar Ostadabbas, dikutip dari CNBC, Senin 9 Mei 2022.

Dengan adanya kemajuan dari segi teknologi VR, Ostadabbas percaya adopsi VR akan semakin masif dan akan mulai banyak digunakan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.