Sukses

Binance Luncurkan Platform Bifinity, Dukung Transaksi Fiat-Kripto

Bifinity adalah penyedia pembayaran mata uang fiat ke kripto resmi untuk Binance.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang sedang terjadi dan peningkatan pengawasan kripto pemerintah, platform pertukaran kripto Binance justru memperluas penawarannya.

Binance mengumumkan peluncuran platform pembayaran fiat-to-crypto Bifinity. Bifinity adalah penyedia pembayaran mata uang fiat ke kripto resmi untuk Binance. Platform ini menghubungkan bisnis, pedagang, dan pengguna ke kripto dan blockchain.

Untuk pedagang dan bisnis, platform akan memungkinkan penerimaan pembayaran dalam kripto. Demikian juga, konsumen akan memiliki akses ke layanan jual beli kripto yang lebih luas dan mudah digunakan pengguna. 

“Kami (Bifinity) melihat permintaan yang lebih besar untuk meningkatkan fiat-to-crypto on-ramp untuk menjembatani kesenjangan antara industri keuangan tradisional dan ekonomi kripto yang terdesentralisasi dan terpusat,” kata Presiden Bifinity, Helen Hai, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu(19/3/2022). 

Salah satu alasan yang mendasari peluncuran platform Bifinity adalah Binance bertujuan untuk meningkatkan kebebasan uang dan dengan Bifinity ingin mempercepat adopsi kripto massal.

Menurut pengumuman, Bifinity mendukung lebih dari 50 kripto secara global. Kemudian mereka juga menerima semua metode pembayaran utama, termasuk Visa dan Mastercard. Selain itu, Bifinity memberikan biaya proses pembayaran murah untuk merchant.

Bifinity bermitra dengan PaySafe dan Checkout.com dalam upaya untuk memperluas akses kripto secara global. Kemitraan ini juga akan memungkinkan lebih banyak pengguna untuk membeli dan menjual kripto.

Minggu ini, Binance menjadi berita utama untuk donasi USD 2,5 juta dengan UNICEF. Sumbangan itu untuk mendukung anak-anak Ukraina yang membutuhkan bantuan sebagai akibat dari invasi Rusia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Minta Binance dan FTX Pangkas Akses Rusia ke Kripto

Sebelumnya,  sebuah laporan  terungkap, Joe Biden dan pemerintahannya berusaha keras untuk memastikan Rusia menerima dampak invasi ke Ukraina.

Terlepas dari larangan SWIFT dan pemblokiran uang Rusia, mereka sekarang melihat ke kelas aset digital dan bagaimana AS dapat menggunakannya untuk menegakkan sanksi pada Rusia. Hal itu terungkap dari laporan Bloomberg, yang dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 8 Maret 2022.

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dan Departemen Keuangan telah mengeluarkan perintah ke beberapa bursa kripto terbesar. Pertukaran ini telah diminta untuk memastikan Rusia tidak menggunakan kripto sebagai pelarian. 

Negara itu baru-baru ini memberlakukan sanksi berat terhadap Federasi Rusia dan ingin memastikan mereka merasakan hal yang sama.

"Cryptocurrency bukan pengganti dolar AS yang banyak digunakan di Rusia, tetapi otoritas Amerika secara agresif terus memerangi penyalahgunaan aset digital untuk menghindari sanksi,” kata seorang pejabat gedung putih.

Beberapa pertukaran kripto yang tampaknya sedang dalam pembicaraan dengan Gedung Putih adalah Binance, Coinbase, dan FTX.

Meskipun Binance dan Coinbase baru-baru ini menyatakan, mereka tidak akan memblokir akun kripto Rusia, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan perubahan. 

Sesuai laporan Bloomberg, kedua bursa hanya ingin mengambil tindakan pada akun yang terkena sanksi. Hanya alamat yang diidentifikasi oleh Kantor Perbendaharaan yang ditandai dan diblokir untuk melakukan transaksi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.