Sukses

Harga Kripto Hari Ini 8 Maret 2022: Bitcoin dkk Kompak Melemah

Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas serentak melemah pada Selasa (8/3/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat kembali alami pergerakan harga yang kompak, Selasa pagi (8/3/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas kembali melemah dalam perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah sebesar 2,77 persen dalam 24 jam terakhir dan 8,88  persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 38.047,53 per koin atau setara Rp 548,1 juta (asumsi kurs Rp 14.407 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah sebesar 5,25 persen dan 11,88 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.501,11 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini juga ikut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 0,09 persen.dan 1,80 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 381,91 per koin. 

Adapun Cardano (ADA) juga melemah hari ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 5,10 persen dan 14,36 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8017 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) juga melemah dalam satu hari terakhir sebesar 4,62 persen dan 16,78 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 82,14 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya sama-sama menguat pagi ini.. Dalam satu hari terakhir keduanya sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu, keduanya dibanderol seharga USD 1,00 per koin.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kazakhstan Menindak Penambangan Kripto Ilegal

Sebelumnya, Departemen lokal dari Komite Pengawasan Atom dan Energi Kementerian Energi Kazakhstan telah melakukan sejumlah inspeksi untuk mengidentifikasi operasi penambangan kripto ilegal di negara itu.

Selain itu, anggota penegak hukum negara dan lembaga pemerintah lainnya juga mengambil bagian dalam pemeriksaan bersama.

"Hasil inspeksi selama 5 hari terakhir, kelompok keliling telah mengidentifikasi dan menghentikan 13 ladang penambangan dengan total konsumsi 202 MW,” kata kementerian itu dalam siaran pers, dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 7 Maret 2022.

Di wilayah Karaganda, pihak berwenang menemukan fasilitas penambangan dengan total kapasitas lebih dari 31 MegaWatt (MW) dan di wilayah Pavlodar dengan peralatan pertambangan bertenaga 22 MW.

Mereka juga mencabut perangkat keras di wilayah Turkistan sebesar 3,28 MW, wilayah Akmola 1,03 MW, wilayah Kostanay 0,82 MW, di ibu kota Nur-Sultan 1,8 MW, kota terbesar di Kazakhstan, Almaty 3,5 MW, dan Shymkent 4 MW.

Inspektur akan melanjutkan upaya mereka untuk mendeteksi dan memutuskan pertambangan kripto ilegal tetapi juga mengidentifikasi fasilitas penambangan resmi. 

Penindakan ini dilakukan sejalan dengan krisis energi yang terjadi di Kazakhstan. Protes massal atas kenaikan biaya energi, terutama harga bahan bakar, meletus pada hari-hari pertama tahun ini, mengancam pemerintahan Tokayev. 

Demi memadamkan kerusuhan, pemerintahannya untuk sementara menutup bank dan membatasi akses ke internet, yang memengaruhi penambangan dan hashrate Bitcoin global.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.