Sukses

Harga Kripto Hari Ini 4 Maret 2022: Bitcoin dkk Kembali Melemah

Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya kembali melemah setelah menguat beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terlihat kembali alami pergerakan harga yang kompak lesu, Jumat pagi (4/3/2022).

Mayoritas kripto jajaran teratas kembali melemah dalam perdagangan pagi ini, setelah sempat menguat beberapa hari terakhir. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah sebesar 4,69 persen dalam 24 jam terakhir. Namun masih menguat dalam sepekan sebesar 8,85  persen.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 42.386,98 per koin atau setara Rp 608,5 juta (asumsi kurs Rp 14.358 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah 5,44 persen. Namun, masih menguat 5,99 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.825,77 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini juga ikut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 2,79 persen. Namin dalam sepekan masih menguat sebesar 9,43 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 401,30 per koin. 

Adapun Cardano (ADA) juga melemah hari ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 5,38 persen, tetapi masih menguat 3,08 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,9013 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) juga melemah dalam satu hari terakhir sebesar 6,33 persen. Namun masih menguat 5,41 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 95,87 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya sama-sama melemah.. Dalam satu hari terakhir masing-masing melemah 0,85 persen dan 0,81 persen.

Meskipun sama-sama melemah, harga USDT dan USDC masih berada di level normal yaitu USD 1,00 per koin.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trader Veteran Peter Brandt Peringatkan Koreksi Harga Bitcoin Butuh Waktu Lama

Sebelumnya, trader veteran, Peter Brandt telah memperingatkan soal koreksi harga Bitcoin bisa memakan waktu berbulan-bulan di masa lalu dan mungkin perlu beberapa waktu agar harga cryptocurrency mencapai titik tertinggi sepanjang masa. 

Brandt juga mengkritik para pendukung Bitcoin karena terus-menerus mendukung kripto meskipun harganya saat ini sedang dalam keadaan tidak baik. 

"Pemandu sorak yang terus-menerus menabuh genderang 'ke bulan' melakukan kerugian besar bagi investor BTC," tulis Brandt melalui akun Twitternya, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Rabu, 2 Maret 2022.

Brandt telah menjadi trader berjangka sejak 1975. Dia adalah pembuat grafik dan penulis Laporan Faktor. Selama menjadi trader,Brandt telah memperdagangkan berbagai pasar, termasuk Dow futures, obligasi, jagung, minyak mentah, gandum Eropa, Osaka Dow, dolar AS, dan gula.

Brandt juga menyertakan sebuah bagan dalam tweetnya yang menunjukkan harga tertinggi Bitcoin dan jumlah bulan untuk mencapainya. Secara khusus, dia menunjukkan butuh 21 bulan bagi BTC bisa mencapai level tertinggi baru berikutnya pada 2013. Kemudian 40 bulan pada 2017 dan 36 bulan pada  2020.

Harga bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar USD 68.892 atau sekitar Rp 990,7 juta pada 9 November tahun lalu berdasarkan data dari Bitcoin.com Markets. Hingga saat ini, Bitcoin telah jatuh lebih dari 42 persen dari harga tertinggi yang pernah dicapai.

Brandt tidak menunjukkan perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan BTC untuk mencapai level tertinggi baru berikutnya. 

Namun, pedagang veteran itu baru-baru ini membagikan aturan perdagangan yang ditakuti, yaitu “Jangan pernah menambah perdagangan yang merugi.”

Menurut panel spesialis fintech di Finder.com, Bitcoin akan mencapai USD 94.000 atau sekitar 1,3 miliar tahun ini. Kemudian pada akhir 2025, panel percaya harga BTC akan mencapai USD 192.800 dan USD 406.400 pada 2030.

Sementara itu, bank investasi global Goldman Sachs telah memperingatkan harga bitcoin rentan terhadap kenaikan suku bunga Federal Reserve. 

Pada Januari, bank terbesar Swiss, UBS, juga memperingatkan potensi terjadinya “crypto winter”. Di sisi lain,, bank investasi global JP Morgan memiliki prediksi harga jangka panjang sebesar USD 150.000 untuk BTC tetapi memperkirakan nilai wajarnya menjadi USD 38.000.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.