Sukses

Hati-Hati Modus Robot Trading Ilegal Seperti Viral Blast, Ini Ciri-cirinya

Robot trading asli biasanya membutuhkan skill khusus, terutama untuk setting parameternya.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini marak soal penipuan investasi yang berkedok robot trading, salah satunya yang menimpa member robot trading Viral Blast Global

Menurut Direktur Tipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan, modus yang digunakan Viral Blast adalah dengan menggunakan skema ponzi atau piramida. 

"Modus kejahatan menggunakan skema piramida atau ponzi, di mana hasil kejahatan dinikmati bersama-sama oleh para pengurus Viral Blast dan afiliasinya,” ucap Whisnu di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022, seperti dikutip dari kanal News Liputan6.com. 

Robot trading Viral Blast Global berhasil mengumpulkan hingga 12 ribu orang dengan nilai investasi mencapai Rp 1,2 triliun.

“Para pelaku dari PT Trust Global Karya tidak memiliki izin trading menjalani bisnis investasi robot trading dengan nama Viral Blast,” ujar Whisnu.

Meskipun begitu, Bareskrim telah berhasil menangkap tiga dari empat pelaku berperan dalam menawarkan investasi bodong robot trading Viral Blast Global. Total ada empat tersangka dalam kasus penipuan robot trading ini. Tiga tersangka di antaranya berinisial RPW, ZHP, dan MU telah ditangkap dan ditahan.

Dari keempat tersangka, satu tersangka lainnya berinisial PW masih dalam pengejaran aparat kepolisian, dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Ketiganya berperan memberikan presentasi dan meyakinkan calon member (anggota) bahwa tidak akan rugi berinvestasi di Viral Blast karena ada dana proteksi.

Menanggapi semakin maraknya peredaran investasi penipuan dengan kedok robot trading, pengamat sekaligus trader, Desmond Wira menjelaskan, kebanyakan robot trading di Indonesia hanya kedok, sisanya adalah money game.

“Yang menjadi masalah adalah penawaran robot trading di Indonesia itu kebanyakan cuma kedok saja, padahal disinyalir money game. Hal ini memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat awam. Bappebti sudah mensinyalir hal ini. Trading yang dilakukan adalah rekayasa. Tidak ada trading beneran. Profit dari member baru diambil dari setoran member lama,” kata Desmond kepada Liputan6.com, Rabu (23/2/2022). 

Dia menuturkan, robot trading yang sebenarnya adalah suatu software untuk otomatisasi trading (misalnya dalam bentuk Expert Advisor atau EA). Robot trading yang digunakan sudah jelas, ada file nya yaitu dengan extensi mq4 atau ex4. 

Banyak juga robot EA yang bisa download gratis atau dibeli. Robot ini bisa digunakan di broker forex manapun. Lebih lanjut, Desmond mengatakan, agar masyarakat tidak terjerumus dengan robot trading ilegal atau abal-abal, perlu bisa membedakan mana robot trading asli atau palsu. 

Menurutnya, ada beberapa ciri-ciri perbedaan antara robot trading yang asli dan abal-abal, adapun ciri-cirinya sebagai berikut. 

Ciri-ciri Robot Trading Asli

1. Ada filenya, biasanya berupa EA (Expert Advisor) memiliki ekstensi mql4 atau ex4 (Di MetaTrader 4) atau mql5 atau ex5 (di MetaTrader 5)

2. Bisa digunakan di broker forex manapun

3. Harus diinstal dulu di komputer atau server

4. Bagus tidaknya robot trading tergantung pada kualitas programming pembuatnya. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciri-Ciri Robot Trading Abal-Abal

Ciri-ciri Robot Trading Abal-Abal

1. Tidak ada filenya, dibilang diinstalkan oleh pengelolanya.

2. Penawaran dalam bentuk paket-paket investasi sekian juta

3. Hanya bisa dipakai di broker tertentu

4. Broker yang dipakai tidak jelas regulasinya, ada juga yang melakukan klaim regulasi palsu, alamat biasanya di negara offshore. 

5. Ditawarkan dengan sistem MLM atau member get member

6. Menawarkan profit yang cenderung besar

7. Tradingnya jarang loss, bahkan ada yang sejak muncul robotnya tidak pernah loss sehari pun. 

Desmond menegaskan, bila ada penawaran robot trading memiliki salah satu atau beberapa ciri di atas sebaiknya dihindari. Kemungkinan penipuan berkedok money game. 

Robot trading asli membutuhkan skill khusus, terutama untuk setting parameternya, misalnya berapa lot yang dipakai, dan sebagainya. Robot trading juga harus ditempatkan di server khusus yang disebut VPS (Virtual Private Server) supaya robot bisa berjalan 24 jam.

“Masyarakat awam tentunya sulit menggunakan robot trading yang asli seperti ini. Penggunaan VPS juga harus membayar atau bisa gratis di broker tertentu asal deposit dana cukup besar," ujar Desmond.

Ia menuturkan, robot trading asli juga bervariasi tergantung kualitas.

"Robot trading yang asli juga bervariasi, ada yang bagus dan ada yang jelek, tergantung kualitas programmingnya. Jadi menurut saya, jika tidak berpengalaman menggunakan robot trading, agak sulit bagi masyarakat awam," kata Desmond.

"Di robot trading abal-abal, nasabahnya tidak bisa memilih broker. Harus menggunakan broker yang sudah ditentukan. Ini sangat berbahaya, karena biasanya brokernya tidak teregulasi dengan baik. Ujung-ujungnya scam,” pungkas Desmond.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.