Sukses

Forbes Bakal Buat Film Dokumenter Tentang Skandal Pencucian Bitcoin

Setelah Netflix, kini Forbes juga berencana membuat film dokumenter tentang kasus pencucian Bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta - Forbes Entertainment dan EOne akan bekerja sama untuk memproduksi dua proyek seputar skandal pencucian Bitcoin yang belakangan ini sedang ramai. Kedua proyek tersebut adalah serial naskah, serta film dokumenter, dilansir dari Yahoo Finance, Senin (21/2/2022).

Kedua proyek itu akan bersandar pada pelaporan Forbes tentang kasus pencucian Bitcoin. Namun, hal lebih menarik adalah Morgan, salah satu pelaku pencucian Bitcoin itu juga sempat menjadi kontributor Forbes selama beberapa tahun.

Morgan dan Lichtenstein, atau sering disebut "pasangan kripto" seperti yang banyak disebut sekarang, diduga mencoba mencuci USD 3,6 miliar (51,3 triliun) dalam Bitcoin yang dicuri dari peretasan Bitfinex 2016.

Cryptocurrency itu bernilai sekitar USD 63,7 juta ketika awalnya dicuri, tetapi sekarang bernilai lebih dari USD 5 miliar. Angka yang menggiurkan itu sebagian besar disebabkan oleh nilai bitcoin yang meroket selama beberapa tahun terakhir.

Skandal Bitcoin ini juga menjadi penyitaan keuangan terbesar yang pernah dilakukan oleh Departemen Kehakiman, mengalahkan USD 1 miliar yang dipulihkan dari pasar dark web Silk Road pada 2020 lalu.

Sebelum Forbes, Netflix lebih dulu berencana untuk membuat serial dokumenter tentang kejahatan yang dilakukan oleh pasangan kripto itu. 

Netflix mengatakan serial tentang pasangan itu akan disutradarai oleh Chris Smith, yang memimpin serial Netflix "FYRE: The Greatest Party That Never Happened," dan merupakan produser eksekutif dari hit perusahaan pandemi Covid "Tiger King”.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pejabat Federal Tangkap Pasangan di New York karena Terlibat Pencucian Bitcoin

Sebelumnya, pejabat Federal Amerika Serikat (AS) telah menyita Bitcoin senilai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 51,7 triliun dan menangkap pasangan di New York yang terkait dengan peretasan 2016 dari pertukaran kripto Bitfinex.

Pihak berwajib menangkap dua orang itu pada Selasa waktu setempat atas tuduhan berkonspirasi untuk mencuci hasil dari peretasan Bitfinex 2016 lalu. Kedua orang itu merupakan pasangan yang sudah menikah yaitu Ilya Lichtenstein (34) dan istrinya, Heather Morgan (31).

Sekitar 120.000 bitcoin dicuri dalam peretasan Bitfinex 2016, yang bernilai sekitar USD 60 juta waktu itu dan mewakili hampir seperenam dari total volume perdagangan pada saat itu.

"Setelah eksekusi surat perintah penggeledahan dari akun online yang dikendalikan oleh Lichtenstein dan Morgan, agen khusus memperoleh akses ke file dalam akun online yang dikendalikan oleh Lichtenstein,” kata siaran pers Departemen Kehakiman AS, seperti dikutip dari CoinDesk, Rabu (9/2/2022). 

"File-file itu berisi kunci pribadi yang diperlukan untuk mengakses dompet digital yang secara langsung menerima dana yang dicuri dari Bitfinex, dan memungkinkan agen khusus untuk secara sah menyita dan memulihkan lebih dari 94.000 bitcoin yang telah dicuri dari Bitfinex. Bitcoin yang dipulihkan bernilai lebih dari USD 3,6 miliar pada saat penyitaan," lanjut isi siaran pers tersebut. 

Menurut pernyataan fakta terlampir, pihak berwenang melacak dana yang dicuri di blockchain BTC karena hasil dari peretasan dipindahkan dari dompet penerima awal ke dompet yang diduga dikendalikan oleh Lichtenstein dan Morgan.

Pejabat penegak hukum dapat mengakses dompet penerima awal, yang dijuluki Wallet 1CGA4, setelah mendekripsi file disimpan ke akun penyimpanan cloud Lichtenstein, yang mencakup 2.000 alamat dompet kripto dan kunci pribadi mereka.

Terdakwa diduga menggunakan sejumlah teknik untuk mencuci Bitcoin yang dicuri, termasuk membagi transaksi menjadi ribuan transaksi yang lebih kecil, menggunakan pasar darknet dan mengubahnya menjadi jenis kripto lain seperti Monero.

Pernyataan tersebut menyebut pasar darknet AlphaBay sebagai salah satu platform yang diduga digunakan oleh para terdakwa.

Pernyataan fakta lebih lanjut menuduh sebagian dana masuk ke rekening yang terkait dengan perusahaan bernama SalesFolk, yang dimiliki oleh Morgan.

3 dari 3 halaman

Terungkapnya Kejahatan Pencucian Uang

Profil LinkedIn menunjukkan Heather R. Morgan dan Dutch Ilya Lichtenstein telah mendaftarkan diri mereka sebagai karyawan SalesFolk masing-masing sejak 2009 dan 2014. 

LinkedIn Morgan menunjukkan dia juga mantan kolumnis di Inc. Magazine dan Forbes, sementara Lichtenstein mencantumkan peran sebelumnya di MixRank, Endpass, dan 500 Startups.

Salah satu pendiri perusahaan analisis cryptocurrency Elliptic, Tom Robinson mengatakan bahwa berhasil terungkapnya kejahatan pencucian cryptocurrency semakin menunjukkan bahwa catatan yang berada dalam blockchain tidak bisa dihapuskan dan dapat melacak kejahatan. 

"Ini menunjukkan bahwa bahkan ketika teknik pencucian uang yang canggih digunakan, catatan blockchain yang tak terhapuskan biasanya memungkinkan penegak hukum untuk menghubungkan aktivitas kriminal dengan individu,” katanya mengatakan kepada CNN, seperti dikutip, Rabu, 9 Februari 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.