Sukses

Harga Kripto Hari Ini 16 Februari 2022: Bitcoin dkk Mulai Pulih

Setelah mayotias altcoin utama melemah pada perdaganga hari sebelumnya, kini semuanya kembali menunjukkan grafik hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas terlihat menguat, Rabu pagi (16/2/2022). Mayoritas kripto yang sebelumnya melemah, kali ini mulai beranjak naik.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Rabu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) telah menguat dalam satu hari terakhir sebesar 4,08 persen. Namun, dalam sepekan masih melemah sebesar 0.49 persen.

Saat ini, harga BTC berada di level USD 44.010,78 per koin atau setara Rp 627,8 juta (asumsi kurs Rp 14.265 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua mengikuti jejak BTC yang juga menguat dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 6,29 persen dalam satu hari terakhir, tetapi masih melemah 0,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.102,34 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini juga terlihat menguat setelah beberapa hari terakhir sempat melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat sebesar 6,54 persen. Dalam sepekan BNB juga menguat cukup besar yaitu 4,20 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 427,90 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) mengikuti jejak kripto yang berada di atas posisinya. ADA menguat dalam 24 jam terakhir sebesar 4,60 persen, tetapi masih melemah 6,61 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,09 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) pagi ini juga kembali menguat setelah beberapa hari lalu sempat melemah. Dalam satu hari terakhir SOL menguat sebesar 5,67 persen. Namun dalam sepekan masih melemah cukup dalam sebesar 10,20 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 101,45 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan penguatan masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Baik USDT maupun USDC keduanya masih berada di level USD 1,00. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Bitcoin Mulai Stabil, Investor Masih Pantau Konflik Rusia-Ukraina

Sebelumnya, investor masih terus memantau ketegangan yang meningkat di perbatasan Ukraina serta laporan Indeks Harga Produsen minggu ini. 

Setelah sempat turun tajam pada akhir pekan, Bitcoin kembali menemukan pijakan yang kuat di kisaran USD 42.000 atau sekitar Rp 601,2 juta hingga USD 43.000 (Rp 615,5 juta) selama jam perdagangan. 

Hal terjadi karena investor terus menahan napas tentang potensi invasi Rusia ke Ukraina, terutama implikasinya terhadap pasokan energi global.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar diperdagangkan tepat di bawah USD 42.800 (Rp 612,6 juta), naik sedikit selama 24 jam terakhir. 

Sedangkan Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, diperdagangkan di atas USD 2.900 (Rp 41,5 juta), naik lebih dari 2 persen selama periode waktu yang sama. 

Adapun untuk Altcoin utama lainnya, terutama yang berada di jajaran kripto teratas sebagian besar berwarna merah. 

Kinerja kripto sebagian besar mencerminkan harga di bursa saham utama. Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi masih tetap datar pada hari perdagangan pertama setelah turun lebih dari 2 persen pada Jumat. Sedangkan S&P 500 dan DJIA turun sedikit.

Harga minyak telah naik menjadi USD 90 (Rp 1,2 juta) per barel, level tertinggi sejak 2014, dan perang yang dapat berarti sanksi terhadap produksi Rusia dapat mengirim harga ke lebih dari USD 100 (Rp 1,4 juta). 

Sejumlah analis memperkirakan harga gas alam akan melonjak 6 persen dampak dari konflik di perbatasan Ukraina. 

"Kemungkinan perang antara Ukraina dan Rusia telah menempatkan harga minyak di jalan satu arah lebih tinggi," tulis analis pasar senior untuk The Americas OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari CoinDesk, Selasa, 15 Februari 2022.

Moya mencatat, harga kripto tampaknya stabil, meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS meningkat. 

“Bitcoin telah melewati badai peraturan dan keluarnya pertambangan China. Ada keyakinan kuat bahwa bitcoin akan berhasil dengan baik di lingkungan hasil Treasury yang meningkat secara bertahap,” jelas Moya.

Lebih lanjut Moya menuturkan jika ketegangan di perbatasan Ukraina berkurang di waktu mendatang, maka investor akan lebih fokus pada data ekonomi AS untuk melihat prediksi pergerakan pasar kripto, terutama Bitcoin. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.