Sukses

Harga Kripto Hari Ini 12 Februari 2022: Bitcoin dkk Serentak melemah

Harga Bitcoin dan kripto terbesar lainnya serentak melemah memasuki akhir pekan.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir pekan, harga bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas masih melemah pada Sabtu (12/2/2022) pagi. Tak hanya 1 atau 2 kripto yang melemah, melainkan mayoritas kripto jajaran teratas serentak melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 3,13 persen. Meskipun begitu, dalam sepekan BTC masih menguat sebesar 5,09 persen

Saat ini, harga BTC berada di level USD 42.496,33 per koin atau setara Rp 609,5 juta (asumsi kurs Rp 14.344 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga meradang dalam 24 jam terakhir. ETH meradang sebesar 6,34 persen dalam satu hari terakhir dan 0,76 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.921,68 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat kembali melemah setelah beberapa hari terakhir sempat menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 4,88 persen. Namun dalam sepekan BNB masih menguat sebesar 0,89 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 398,02 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) yang sama-sama ikut melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 6,56 persen dan sebesar 1,92 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,09 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL mengalami peradangan cukup besar yaitu 10,58 persen, Namun dalam sepekan masih menguat cukup besar yaitu 12,26 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 96,81 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. USDT melemah sebesar 0,01 persen yang membuatnya saat ini berada di level USD 1,00.

Sedangkan USDC menguat sebesar 0,04 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya kembali ke level USD 1,00, setelah sempat turun ke level USD 0,9997. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korea Selatan Alami Kenaikan Keluhan Terkait Bursa Kripto

Sebelumnya, adopsi kripto saat ini meningkat lebih tinggi karena kapitalisasi pasar kripto secara global naik hingga USD 3 triliun atau sekitar Rp 43 kuadriliun pada November 2021.

Namun, dengan peningkatan adopsi cryptocurrency, sejalan dengan peningkatan keluhan tentang pertukaran kripto yang mulai terlihat di berbagai negara, salah satunya Korea Selatan.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat, 11 Februari 2022, laporan dari agensi lokal terbaru menunjukkan ada lonjakan 7,7 kali dalam jumlah keluhan pelanggan yang diajukan terhadap empat bursa kripto terbesar Korea Selatan pada 2021.

Hal tersebut sejalan dengan tren warga negara tersebut dalam mengikuti kegilaan kripto global. Selanjutnya, penambangan kripto juga mengalami peningkatan yang cukup besar.

Data pengaduan diajukan oleh Badan Konsumen Korea ke kantor MP Lee Joo-hwan dari Partai Kekuatan Rakyat oposisi. Data yang tercatat menunjukkan total terdapat 232 keluhan konsumen formal yang diajukan ke agensi tahun lalu dari pelanggan dari empat bursa yaitu Upbit, Coinone, Korbit, dan Bithumb.

Jumlah tersebut meningkat tajam dari hanya 24 kasus pada 2019 dan 30 kasus pada 2020. Khususnya, sebagian besar pengaduan diajukan terhadap Coinone sebesar 130 kasus, diikuti oleh Upbit dengan 74 kasus, Bithumb dengan 17 kasus, dan Korbit dengan 11 kasus. 

Menariknya, meskipun alami peningkatan keluhan, selama setahun terakhir justru terjadi peningkatan tajam dalam jumlah pengguna bursa yang disebutkan di atas.

Meningkatnya keluhan dikuatkan dengan peningkatan volume perdagangan dan pengguna di bursa. Pada akhir 2021, gabungan 12,02 juta pelanggan yang menghasilkan lebih dari 23 persen populasi negara membuat dompet digital di empat platform perdagangan.

Selain peningkatan keluhan, terlihat juga peningkatan jumlah orang yang sekarang menambang kripto di negara tersebut. Ini terjadi meskipun perusahaan energi nasional tahun lalu menaikkan harga listrik untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Data menunjukkan sementara hanya 28 pengiriman rig penambangan dilaporkan pada 2020, jumlah ini naik menjadi 453 pengiriman pada 2021. Peningkatan penambangan rumah telah terjadi meskipun sumber daya energi konvensional hampir tidak ada di negara ini.

Khususnya, sejak 2017 penambang rumah telah menghabiskan lebih dari USD 50,2 juta untuk impor rig di Korea Selatan. Namun, penambang bisa menghadapi tarif listrik yang lebih tinggi dalam waktu dekat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.