Sukses

Harga Bitcoin Tertular Wall Street yang Lesu

Kekhawatiran pasar atas inflasi dan kebijakan moneter FED terus membebani bitcoin dan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Rabu menjadi hari yang bearish untuk Bitcoin (BTC) dan pasar crypto yang lebih luas. Bitcoin turun 1,65 persen dan mengakhiri hari di harga USD 41.676, dengan resistensi di USD 42.500.

Aset crypto lainnya, Litecoin (LTC) turun 3,77 persen, dan Ethereum (ETH) mengakhiri hari turun sebesar 2,39 persen. Begitupun, Cardano (ADA) termasuk dalam pelemahan itu  sebesar 8,29 persen. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (20/1/2022), pergerakan di pasar crypto sekali lagi selaras dengan pasar saham AS pada pertengahan minggu. Kekhawatiran pasar atas inflasi dan kebijakan moneter FED terus membebani aset-aset berisiko itu.

Indeks NASDAQ mengalami penurunan 2,60 persen pada Selasa lalu. Hal tersebut tidak jauh lebih baik dari Dow dan S&P 500, yang masing-masing mengalami penurunan 0,96 persen dan 0,97 persen. 

Dari segi regulator dan Dana Moneter Internasional (IMF), tren baru-baru ini menjadi sumber perhatian. Terutama pada awal tahun ini, IMF telah menyuarakan keprihatinan atas keterkaitan crypto dan pasar ekuitas AS.

Kekhawatiran IMF selaras dengan kekhawatiran Bank of England (BoE) pada akhir tahun lalu. BoE telah menyerukan kerangka kerja ekonomi global untuk mengatasi risiko terhadap stabilitas keuangan.

Untuk pasar crypto, peningkatan obrolan peraturan dan aktivitas telah berkontribusi pada awal yang bearish untuk tahun ini. Sentimen pasar terhadap kebijakan moneter The Fed, yang sangat membebani NASDAQ, juga menjadi kuncinya.

Terlepas dari pergerakan bearish, berdasarkan Bitcoin Fear & Greed Index terlihat penurunan kembali ke level terendah bulan ini 10/100. Pada saat ini, Indeks Ketakutan & Keserakahan Bitcoin berada di 24/100. 

Obrolan peraturan dan kekhawatiran menjelang sidang sub komite Kongres AS tentang cryptocurrency menanamkan ketakutan investor yang lebih besar. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto pada 20 Januari 2022

Sebelumnya, harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran aset kripto teratas hampir semuanya mengalami penurunan pada Kamis pagi, 20 Januari 2022. Beberapa aset kripto yang pada sesi perdagangan hari sebelumnya sempat menguat, pada Rabu pagi ini rata-rata melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) merosot dalam satu hari terakhir sebesar  1,16 persen dan 4,42 persen dalam sepekan. Saat ini, harga BTC kembali turun menyentuh level USD 41.937,25 per koin atau setara Rp 602,3 juta (asumsi kurs Rp 14.362 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai aset kripto terbesar kedua juga melemah sebesar 1,70 persen dalam satu hari terakhir dan 7.44 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.128,68 per koin. 

Selanjutnya, Binance coin (BNB) yang juga ikut melemah sebesar 0,86 persen dalam 24 jam terakhir serta melemah dalam sepekan sebesar 3,65. Hal itu membuat BNB berada di level USD 469,39 per koin. 

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), masing-masing masih stabil di harga USD 1,00 dan tidak menunjukkan penurunan yang signifikan.

Sedangkan, Cardano (ADA) yang sebelumnya meroket tinggi, kini harus kembali melemah sebesar 9,76 persen dalam 24 jam terakhir. Namun dalam sepekan masih menunjukkan grafik hijau yaitu 4,16 persen. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,35 per koin.

Terakhir, Solana (SOL) yang sempat menguat kemarin, hari ini harus kembali meradang sebesar 3,20 persen dalam satu hari terakhir dan 10,26 persen dalam sepekan. Saat ini harga SOL berada di level USD 136,78 per koinnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.