Sukses

Aplikasi Aset Kripto Strike Tak Mendukung Bitcoin di Argentina

Tiga hari setelah mengumumkan peluncuran layanan di Argentina, aplikasi Strike hanya mendukung Stablecoin USDT Tether di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Bitcoin berbasis Lightning Network-powered, Strike, telah meluncurkan layanannya di Argentina. Informasi tersebut disampaikan pihak perusahaan pada Selasa, 11 Januari 2022. 

Tiga hari setelah mengumumkan peluncuran layanan di Argentina, aplikasi Strike  hanya mendukung Stablecoin USDT Tether di negara tersebut.

Pengguna Argentina mengeluh aplikasi tidak mengizinkan untuk membeli, menjual, atau menahan Bitcoin seperti yang dapat dilakukan oleh pengguna Strike di negara lain. Perusahaan tidak menyebutkan hanya mendukung Tether pada saat pengumuman peluncuran Selasa lalu. 

Dilansir dari Coindesk, Sabtu (15/1/2022), dalam sebuah tweet, Strike mengumumkan perpindahan ke Argentina dengan CEO dan pendirinya. Jack Mallers menjanjikan “pengalaman keuangan yang superior,”. 

Selain itu, Mallers menambahkan, Strike akan menggunakan jaringan moneter terbuka dunia, Bitcoin, untuk memberikan harapan kepada rakyat Argentina. 

Ekspansinya ke Argentina adalah bagian dari inisiatif perusahaan untuk memperluas bisnisnya hingga ke Amerika Latin. Perusahaan menjelaskan dalam pengumumannya bahwa pengguna akan dapat melakukan pembayaran pengiriman uang, menerima tip Bitcoin di Twitter, dan menggunakan layanan transaksi peer-to-peer Strike. 

Namun, setelah perilisannya, justru pengguna dari Argentina mengeluhkan tidak bisa menggunakan Bitcoin di aplikasi Strike.

Strike tidak menanggapi keluhan pengguna Argentina tentang penggunaan tether (USDT) pada platformnya di Argentina. Pada saat publikasi, perusahaan juga belum menangani keluhan dari pengguna di akun Twitter atau situs webnya.

Seorang pengguna Argentina, Nicolás, mengatakan kepada CoinDesk bahwa aplikasi tersebut dapat menerima pembayaran Bitcoin tetapi segera mengubah cryptocurrency menjadi USDT.

Nicolás mengatakan, dapat mengirim dana dari dompet Strike nya ke bursa di Argentina, setelah itu dia menerima Bitcoin.

Menanggapi Nicolás, Luis David Esparragoza, seorang jurnalis untuk media berbahasa Spanyol Criptonoticias, mengatakan Strike mengirimkan Tether, bukan Bitcoin, ke Bittrex, pertukaran crypto yang menyimpan dan mentransfer dana Strike.

Pengguna Strike lainnya di Argentina, Adam, melalui Twitternya mengatakan bahwa aplikasi tersebut "mengecewakan,” menggambarkan aplikasi tersebut sebagai dompet kustodian yang hanya berfungsi dengan Tether di bawah standar ERC-20 Ethereum.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strike Ekspansi ke Argentina

Sebelumnya, aplikasi Bitcoin berbasis Lightning Network-powered, Strike, telah meluncurkan layanannya di Argentina. Informasi tersebut disampaikan pihak perusahaan pada Selasa, 11 Januari 2022. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu, 12 Januari 2022, perusahaan menjelaskan di Argentina para pengguna dapat melakukan pembayaran pengiriman uang bitcoin, menerima tip Bitcoin, dan menggunakan layanan transaksi peer-to-peer dari Strike.

“Argentina merupakan langkah pertama perusahaan dalam ekspansi ke Amerika Latin di tahun 2022. Nantinya Strike akan berekspansi ke Brasil, Kolombia, dan pasar Amerika Latin lainnya," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Rabu, 12 Januari 2022.

Sebelumnya, Strike meluncurkan aplikasi pembayarannya di El Salvador pada Maret lalu. Hingga saat ini, Strike bekerja dengan pedagang, konsumen dan individu di Argentina. Sejauh ini, perusahaan telah meluncurkan integrasi dan aktivasi awal di kota selatan San Martin de los Andes, yang terletak di Patagonia.

Perusahaan melipatgandakan tim Amerika Latinnya untuk memulai di Argentina dan berencana untuk terus merekrut di wilayah tersebut.

"Argentina adalah salah satu negara paling menarik untuk membangun ekonomi Bitcoin, memanfaatkan Bitcoin sebagai aset unggul dan jaringan pembayaran yang unggul," kata pendiri dan CEO Strike Jack Mallers dalam pernyataannya. 

3 dari 3 halaman

Pakai Teknologi Bitcoin

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, Strike menggunakan teknologi Bitcoin untuk menawarkan pembayaran instan secara global tanpa biaya tambahan.

Strike bisa digunakan untuk transaksi antar pengguna, membeli barang dan jasa secara online, melakukan pembayaran mikro, memberi tip kepada pembuat konten, serta membeli dan menjual bitcoin.

Strike juga tidak mengenakan biaya untuk membuat atau pemeliharaan rutin akun. Selain itu, perusahaan ini telah bermitra dengan Prime Trust, LLC, sebuah perusahaan perwalian yang diatur oleh negara bagian, yang menyimpan dana pengguna dengan aman. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.