Sukses

Penyadapan di Mata Pemuda Papua

Aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden SBY dan sejumlah pejabat penting di Indonesia ternyata membuat geram pemuda

Citizen6, Jakarta: Aksi penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Presiden SBY dan sejumlah pejabat penting di Indonesia ternyata membuat geram pemuda Papua. Aksi tersebut dinilai mencederai hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan Australia.

Pemuda Papua yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Sehat (GPS) Provinsi Papua, Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Papua dan Papua Barat, Pemuda Peduli Negeri Indonesia akhirnya membuat pernyataan sikap untuk mendesak Australian untuk meminta maaf.

Para pemuda Papua tersebut menilai bahwa Australia melanggar kedaulatan Indonesia. Ketua GPS Papua, Hendrik Udam, bersama Ketua Badko HMI Papua, Suddin Rettob mengatakan kalau pemerintah Australia memang menghargai dan menghormati kedaulatan Indonesia, maka seharusnya bisa memegang teguh komitmen yang telah dibuat bersama Indonesia. Untuk itu Pemprov Papua diminta untuk membaca tanda-tanda geopolitik nasional , dimana dibalik kunjungan Australia tersebut sudah pasti ada kepentingan tertentu didalamnya.

Indonesia adalah Negara besar yang punya harkat dan martabat. Pemanggilan Dubes Indonesia dari Australia, sebagai tanda bahwa negara ini harus memberikan penjelasan, harus meminta maaf atas pelanggaran kedaulatan ini. Semua anak bangsa yang ada harus memahami hal ini dan tanpa melihat SBY maupun pentinggi lainnya, namun mereka adalah simbol Negara yang harus dilindungi, oleh semua anak bangsa

Ketua PPNI, Sony Warau, juga mengatakan bahwa Australia harus memberikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik Indonesia atas tindak penyadapan tersebut, dan secara jujur mengakui kesalahan yang dilakukan. Seraya ia juga mengajak seluruh komponen pemuda untuk turut mengambil sikap atas tindakan pelecehan yang dilakukan oleh Australia ini.

Adanya reaksi dari pemuda Papua menunjukkan kebersatuan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi masalah yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Dari sini saja bisa dilihat, bahwa keinginan merdeka bukanlah keinginan dari masyarakat Papua pada umumnya. Karena dalam masalah ini, pemuda Papua yang notabene sebagai penerus bangsa saja ingin melanjutkan perjuangan sebagai bangsa Idnonesia untuk menjaga keutuhan NKRI. (Damian Alexander/mar)

Damian Alexander adalah pewarta warga.

Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.






* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.