Sukses

Meski Enak, 6 Makanan Ini Bisa Picu Gangguan Pencernaan

Ada beberapa makanan yang harus dihindari agar tidak mengalami gangguan pencernaan. Penasaran apa saja? Cek di sini

Liputan6.com, Jakarta - Gangguan pencernaan dapat muncul dalam berbagai cara. Kembung, pengeluaran gas dari dalam tubuh, konstipasi, diare, dan refluks hanyalah beberapa gejala yang dialami seseorang.

Sementara beberapa dari gejala-gejala ini terkait dengan kondisi kronis di saluran pencernaan, atau juga disebabkan oleh sensitivitas terhadap satu atau berbagai makanan tertentu.

Oleh karena itu, ada beberapa makanan yang harus dihindari agar tidak mengalami gangguan pencernaan. Penasaran apa saja? Berikut ulasannya, seperti melansir dari Eat Thit Not That, Jumat (9/12/2022).

1. Keripik

Keripik yang asin, renyah, dan lezat menjadi salah satu camilan yang difavoritkan banyak individu. Namun nyatanya, keripik bisa memperburuk masalah pencernaanmu.

Makanan yang mengandung banyak karbohidrat seperti keripik, roti, dan kue cenderung bergerak melalui saluran pencernaan dengan cepat, sehingga sering menyebabkan kembung dan gas.

Makanan berlemak tinggi terkenal karena menyebabkan mulas, masalah umum dalam saluran pencernaan. Keripik bukan satu-satunya penyebab di sini, melainkan makanan berlemak apa pun, termasuk makanan olahan, kentang goreng, dan daging berlemak, yang bisa meningkatkan kemungkinan mulas.

2. Permen Karet Bebas Gula

Banyak yang tak tahu kalau permen karet bisa memengaruhi saluran pencernaan, tetapi banyak jenis permen karet bebas gula dibuat dengan gula alkohol. Senyawa ini digunakan untuk memberikan rasa manis pada makanan tanpa kalori sebanyak gula.

Namun, gula alkohol ini tidak dapat sepenuhnya dicerna oleh tubuh dan karenanya dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Kembung, gas, dan diare adalah beberapa gejala paling umum yang mungkin dialami seseorang. Kamu juga dapat menemukan gula alkohol dalam permen bebas gula, protein bar, dan produk lain yang dimodifikasi menjadi bebas gula.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Permen

 

 

Sementara pengganti gula seperti gula alkohol dan gula rafinasi tetap tidak aman bagi ususmu.

Gula tambahan, seperti yang ada dalam permen, sereal, dan makanan yang dipanggang, tampaknya memiliki banyak efek negatif pada tubuh, termasuk usus.

Penelitian menunjukkan bahwa gula tambahan ini dapat meningkatkan sifat pro-inflamasi dalam usus, yang dapat menyebabkan serangkaian masalah, termasuk ketidakseimbangan bakteri usus yang bermanfaat dan disregulasi metabolik.

Tidak realistis untuk mengikuti diet tanpa gula untuk jangka waktu yang signifikan, jadi pendekatan terbaik kamu adalah memotong kelebihan gula sebisa mungkin. Tukar makanan penutup manis dengan buah, kurangi pemanis dalam kopi hingga setengahnya, dan tukar permen dengan kacang-kacangan yang ditaburi kakao.

4. Kubis

Sayuran ini dikenal bisa menyebabkan gangguan pencernaan dengan gejala seperti kembung, kram, dan gas. Kubis adalah bagian dari kategori sayuran cruciferous, seperti brokoli dan kubis brussel.

Kelompok sayuran ini mengandung gula yang disebut raffinose, yang diketahui menyebabkan gas. Bagi sebagian individu, memasak sayuran ini sebelum memakannya dapat mengurangi kemungkinan gangguan pencernaan, tetapi yang lain mungkin perlu menghindari semuanya.

3 dari 4 halaman

5. Kacang-Kacangan

Kacang-kacangan termasuk kategori makanan yang mengandung raffinose, gula yang diketahui menyebabkan gas. Meskipun sangat bergizi karena kandungan protein, serat, dan mikronutriennya, kacang-kacangan biasanya menyebabkan gangguan pencernaan.

Gas, kembung, dan sakit perut adalah beberapa gejala yang sering dialami ketika makan kacang-kacangan. Selain raffinose dalam kacang-kacangan, kandungan seratnya yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah.

Meskipun serat adalah nutrisi penting, makan terlalu banyak serat sekaligus, terutama saat mengalami masalah usus, dapat menyebabkan gejala semakin parah.

6. Saus Pedas

Saus pedas biasanya digunakan untuk menambahkan rasa dan bumbu. Meskipun sebenarnya memiliki beberapa khasiat yang bermanfaat, tapi saus pedas ini bisa memperburuk masalah pencernaan kamu.

Capsaicin menjadi senyawa yang memberikan rasa pedas pada cabai dan juga memiliki beberapa khasiat kesehatan, termasuk menurunkan penanda tertentu untuk peradangan.

Namun, senyawa yang sama ini juga bertanggung jawab atas efek samping seperti refluks asam dan kram perut. Ketika mengalami masalah pencernaan coba hindari makanan dengan saus pedas atau bumbu pedas.

 

4 dari 4 halaman

Tanda Usus Kamu Tidak Sehat, Sering Lelah hingga Sakit Perut

 

Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan usus Anda, seperti keluarga dan riwayat genetik, serta bagaimana tubuh Anda dikembangkan. Ada juga faktor yang bisa Anda kendalikan, seperti stres dan diet.

Ketika usus Anda berfungsi dengan baik, ada banyak manfaat, seperti adanya keseimbangan bakteri yang baik yang membantu tubuh Anda memproses dan mendapatkan energi dari makanan yang Anda konsumsi, membersihkan racun, melawan penyakit, dan meningkatkan mood Anda.

"Usus yang sehat biasanya berfungsi dengan baik ketika Anda buang air besar satu atau dua kali sehari yang terbentuk dengan baik dan mudah dikeluarkan," kata Rosia Parrish, seorang dokter naturopati yang berbasis di Boulder, Colorado.

Selain itu, Anda juga terbebas dari gejala, seperti diare, sembelit, kembung, dan sakit perut. Lantas, tanda apa saja yang harus diwaspadai ketika seseorang memiliki usus yang tidak sehat? Berikut ulasannya.

Merasa lebih sering lelah daripada biasanya

Orang dengan kelelahan kronis mungkin mengalami ketidakseimbangan di usus. Satu studi menemukan bahwa hampir setengah dari orang yang kelelahan juga mengalami sindrom iritasi usus besar. 

Mengalami sakit perut

Sering merasa tidak nyaman, kembung, sembelit, diare, dan mulas bisa menjadi tanda bahwa usus Anda kesulitan memproses makanan dan membuang limbah.

Mengalami kesulitan tidur

Usus yang tidak sehat dapat menyebabkan insomnia atau kurang tidur, sehingga menyebabkan kelelahan.

Sebagian besar serotonin tubuh Anda yang memengaruhi pola tidur dan suasana hati, diproduksi di usus. Jadi, bila ada bakteri atau peradangan di usus, tidur Anda juga akan terpengaruh.

Tidak toleran terhadap beberapa makanan

Intoleransi makanan dapat disebabkan oleh kualitas bakteri yang buruk di usus. Anda mungkin mengalami intoleransi makanan jika kesulitan mencerna makanan tertentu. Ini dapat menyebabkan kembung, diare, mual, dan sakit perut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.