Sukses

Warga Indonesia Banyak Berobat ke Rumah Sakit Malaysia karena Arthritis, Bagaimana Mencegahnya?

Arthritis merupakan sakit yang paling umum diderita semua kalangan, lantas bagaimana pencegahannya?

Liputan6.com, Jakarta- Masalah sendi dan nyeri tulang merupakan salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh berbagai kalangan saat ini. Gaya hidup tak sehat, kurang gerak dan olahraga merupakan beberapa faktor penyebabnya. 

Konsultan Ortopedi, Arthritis, dan Sport Surgeon dari ALTY Orthopaedic Hospital Malaysia, Dato Dr Badrul Shah Badaruddin, mengungkap bahwa kini banyak pasien yang mengeluhkan penyakit arthritis. Bahkan, orang Indonesia yang datang ke ALTY Orthopaedic Hospital umumnya datang dengan keluhan Arthritis. 

“Umumnya, masalah orang Indonesia sampai berobat ke rumah sakit khusus Ortopedi di Malaysia adalah karena keluhan Arthritis dan kondisinya kronis. Kita juga kerap menindak pasien asal Indonesia dengan beberapa operasi,” ujar Dr Badrul saat ditemui di Harris Hotel Harmoni dalam Talkshow Kesehatan Tulang dan Sendi, Kamis (8/12/2022).

Selain itu, Badrul mengungkap bahwa 60 persen di antaranya, orang-orang datang ke klinik ortopedi karena Arthritis yang disebabkan oleh ketuaan atau degenerasi. 10 persen sisanya datang karena inflammatory arthritis dan kasus lain tidak diketahui penyebabnya atau fibromyalgia arthritis. 

“Banyak juga orang datang dengan gejala lutut sakit. Tapi, setelah dicek tidak ada masalahnya dan biasanya itu fibromyalgia arthritis,” ungkap Dr Badrul.

“Genetik juga berhubungan dengan sendi. Jika ibu kita pada usiao 60 atau 70 tahun menderita sakit sendi, kemungkinan anaknya juga bisa terkena sakit sendi,” lanjut Dr Badrul. 

Badrul juga merekomendasikan beberapa cara dan tips untuk kita agar tidak termasuk ke dalama salah satu dari 60 persen orang yang datang ke rumah sakit ortopedi karana arthritis. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Screening Ortopedi

Konsultan Bedah Ortopedi, Tulang Belakang, dan Trauma dr Lim Sze Wei yang hadir bersama Badrul sama-sama menyoroti pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini agar dapat mencegah penyakit ortopedi. 

Keduanya menyebut bahwa pola hidup yang sehat sejak dini dan pemeriksaan rutin terhadap tubuh merupakan cara terpenting dalam menjaga kesehatan. 

“Bisa melakukan 3D scanning atau screening keseluruhan dalam konteks ortopedi. Kadang, ada kasus pasien yang sakit di sebelah mana dan malah datang ke tukang urut ternyata masalahnya di tempat yang lain. Jadi, perlu sekali periksa ke dokter,” ujar Lim.

Lim dan Badrul pun menyarankan bahwa jika memang ada sedikit keluhan yang terjadi pada tubuh seperti encok, nyeri sendi, sakit tangan, atau sakit-sakit di bagian yang berhubungan dengan tulang dan sendi sebaiknya langsung melakukan screening ke dokter. 

Jika tidak, saat kondisinya makin parah dan usia semakin tua, efektivitas pengobatan akan berkurang dan malah akan membuat kita menderita di masa tua. 

“Kalau sakit, jangan dibiarkan. Perawatannya harus dari awal dan lebih dini. Maka akan lebih efektif,” ujar Badrul. 

3 dari 4 halaman

Keseimbangan Nutrisi Tubuh

Sepanjang hidup kita juga harus memastikan tulang dan sendi kita selalu sehat agar tidak perlu datang ke ortopedi di masa tua. 

“Tulang yang bagus harus dibina. Harus cukup mineralnya, cukup kekuatannya, cukup kalsiumnya, cukup vitamin D juga, maka tulangnya bagus. Tulang harus dijaga dari kita muda sampai tua,” kata Badrul. 

Tanpa menjaga hal-hal tersebut tetap stabil, sendi dan tulang kita bisa terpengaruh.  Kita bisa mendapatkan sumber Vitamin D dari berjemur selama 10 menit di pagi hari tanpa menggunakan sunscreen setiap harinya. Lalu, untuk kalsium, Dr Badrul menyarankan kita memakan ikan seperti ikan teri yang tersedia di sekitar kita. 

Selain itu, penting juga untuk memerhatikan postur tubuh kita yang dapat mempengaruhi bentuk tulang belakang, tempat bertemunya saraf. Jika memang kita ragu apakah semua yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan sendi dalam tubuh kita sudah terpenuhi atau belum, Badrul dan Lim menyarankan kita untuk konsultasi dengan dokter terdekat. 

4 dari 4 halaman

Menutrisi Tulang

Tulang sebagai tempat otot melekat mendapatkan nutrisi dari otot. Maka, otot harus terus dilatih dengan cara berolahraga agar pendistribusian nutrisi ke tulang berjalan dengan rutin. 

“Kalau tidak olahraga otot tidak cukup memberi makan tulang. Kurang kalsium kurang vitamin D tidak bagus. Jadi, tulangnya nanti tidak bagus. Sendi pun sama, ada dua struktur terpenting satunya ada di bagian kartilago (tisu rawan) dan satunya ligamen. Ligamen ini untuk stabilitas, kartilago untuk menjadi membuat tulang agar tidak bertemu tulang lain di sendi,” jelas Badrul. 

Olahraga dapat memberikan masa otot, karena otot ‘kasih makanan’ untuk tulang. Jika otot tidak dilatih, otot tidak memiliki bahan yang cukup untuk ‘memberi makan tulang’.

Sama halnya dengan sendi. Sendi tidak bergerak sendiri, harus ada lubricant yang datang dengan banyak bergerak dan melatih otot. Jika tidak ada lubricant atau pelumas sendi akan kaku dan sering kita temukan pada kasus-kasus sakit dengkul atau sakit di bagian-bagian belakang tubuh.  

Badrul juga menghimbau untuk para pekerja kantoran agar wajib mengusahakan melakukan peregangan setiap 30 menit sekali agar sendi dapat rileks dan bisa tetap bekerja dengan baik. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.